Bab 14 : Ngidam Tengah Malam.

1.2K 81 2
                                    

Waktu itu makan sudah larut dan udara semakin dingin, Doyoung yang tadinya tertidur pulas malah terbangun.

Taeil masih mengerjakan berkas' kantornya itu dan tak menyadari bahwa Doyoung sudah bangun dan berdiri di samping dirinya.

" Tae?? beliin makanan dong, ngidam nih " kata Doyoung yang agak merengek.

" Astaga Doy, mana ada yg buka jam segini dan juga kamu mau apa? " tanya Taeil yang bingung mendengarkan perkataan Doyoung.

" Mau es krim sama permen Tae.. " balas Doyoung yang menunduk.

" Emang ada toko yang buka jam segini? " tanya Taeil lagi yang melihat jam di laptopnya.

" Ada ituu, ayo belii bayinya pengen itu soalnya " ajak Doyoung yang menarik tangan Taeil kali ini.

Mau tak mau Taeil harus mematikan laptopnya dan membawa jaket lalu pergi bersama Doyoung mencari toko yang masih buka.

" Kamu yakin jam segini masih ada? " tanya Taeil yang masih mencari toko yang buka.

" Ada ituuu, aku yakin dehh " jawab Doyoung dengan gemas.

Hingga 15 menit berlalu, Taeil menemukan toko yang buka dan mengajak Doyoung untuk turun.

Saat sampai di toko itu, Doyoung mengambil banyak permen dan sedikit es krim lalu Taeil lah yang membawa belanjaannya serta membayarnya.

" Sudah kan? apa masih ada? " tanya Taeil lagi kepada Doyoung.

" Ngga, cuman ini ajaa ntar kalau ga habis kamu bantu habisin ya? " balas Doyoung yang mengharap bahwa Taeil mau menghabiskannya.

" Ck iya-iya " jawab Taeil yang pasrah.

Taeil sendiri tak menyukai memakan seperti itu saat malam, dan mau tak mau dia harus membantu Doyoung untuk menghabiskannya.

Sesaat sampai di rumah, Doyoung langsung memakannya di meja kamar mereka dan Taeil benar-benar pasrah akan hal ini.

" Tae mau ga? " tanya Doyoung yang mengambil satu sendok es krim rasa vanilla saat itu.

Tanpa ada jawaban Taeil memakan es krim itu lalu melanjutkan pekerjaannya tadi, berbeda dengan Doyoung yang masih menghabiskan es krimnya.

" Tae!! bantu aku habisin makanannya " kata Doyoung yang masih menghabiskan es krimnya.

" Salah kamu juga, belinya sebanyak itu " balas Taeil yang melihat ke arah Doyoung saat itu.

" Ya kan ini kemauan baby nya, emang kamu mau ileran gara-gara ga di turutin? " ancam Doyoung yang kesal saat itu.

" Ya ngga lah, udah habiskan aja dulu semampu kamu nanti saya habiskan " ujar Taeil yang melanjutkan pekerjaannya.

Doyoung hanya tersenyum namun kali ini Taeil tak melihatnya dan Doyoung menghabiskan semua es krimnya serta memakan beberapa permen.

" Taee? ini habisin ya? aku udah kenyang dan mau gosok gigi hehe " cengir Doyoung yang memberikan beberapa permen kepada Taeil.

" Iya-iya, sudah gosok gigi sana lalu tidur " jawab Taeil yang masih sibuk bekerja.

Doyoung pun gosok gigi dan langsung tidur sehabis itu, Taeil menghabiskan permen yang mereka beli tadi sambil bekerja.

Hingga jam dua malam, akhirnya pekerjaannya itu selesai dan permennya tersisa lima bungkus lagi dan dia tak ingin memakannya karena malas.

Taeil memilih membereskan semuanya dan langsung gosok gigi lalu tidur di pelukan Doyoung yang hangat karena udara benar-benar dingin saat itu.

Dan esok paginya tiba, Doyoung terbangun dengan posisi badannya di peluk oleh Taeil dengan erat saat itu yang membuatnya susah bergerak.

" Tae? bangun ini udh pagi loh, emg ga kerja? " tanya Doyoung yang memukul pipi Taeil pelan.

" Ngga, saya males ke kantor mending sama kamu aja " balas Taeil yang memeluk Doyoung semakin erat.

" Ahh Taee!! aku ga bisa nafas tauu " teriak Doyoung yang mulutnya langsung di tutup oleh Taeil.

" Shutt jangan berisik, mending tidur " jawab Taeil yang mengelus kepala Doyoung dengan lembut.

Doyoung tak mampu membalasnya dan berakhir dia membiarkan Taeil mengelus kepalanya dengan moodnya yang sudah kesal saat itu.

Taeil itu sudah bangun cuman dia saja yang malas membuka matanya, tiba-tiba Doyoung bersin hingga hidungnya merah yang membuat Taeil membuka matanya dan melihat Doyoung saat itu.

" Kamu kenapa? " tanya Taeil yang memegang wajah Doyoung saat itu.

" Gatau hidung aku gatel dan badan aku ga enak " balas Doyoung yang mencoba untuk tidak menggosok hidungnya itu.

Taeil menempelkan tangannya di dahi Doyoung dan ternyata Doyoung demam, mau tak mau Taeil harus mengompresnya supaya turun.

Taeil mengambil obat penurun panas dan obat pilek+flu saat itu, Taeil juga harus memasakkan sarapan sebelum Doyoung memakan obat itu.

Dia sempat memasak bubur panas untuk Doyoung dan menyuapinya karena badan Doyoung menjadi lemas sama sekali.

" Ini pasti karena habisin es krim semalam, iya kan? " tanya Taeil yang mata tajamnya tak sengaja dia munculkan.

" Hehe aku juga tau kamu ga terlalu mau makan es krim saat itu, jadi aku habisin deh " balas Doyoung dengan senang dan menatap Taeil biasa saja.

" Jangan marah dan maaf juga hehe " lanjut Doyoung yang membuat Taeil menghembuskan nafas berat.

Tak lama bubur Doyoung habis dan Taeil menyuruhnya meminum obat tadi, Taeil memang tak mau masuk ke kantor ini dan juga Doyoung tiba-tiba sakit.

" Taeee, ayo pelukk " kata Doyoung kepada Taeil yang sibuk membuka handphonenya saat itu.

Tak ada jawaban Taeil menghampirinya dan memeluknya erat, Doyoung juga membalas pelukannya meskipun sekujur tubuhnya benar-benar panas karena demam itu.

" Lain kali jangan beli es krim saat tengah malam " kata Taeil yang menatap ke Doyoung saat itu.

" Hu'um Doyyie janjii... " jawab Doyoung yang ingin menangis saat itu.

Taeil yang mendengarnya langsung tertawa dan salah tingkah juga karena cara Doyoung mengatakannya dengan gemas.

" Haha kamu lucu " lanjut Taeil yang memainkan pipi Doyoung yang gembul saat itu.

Doyoung tak menjawabnya dan membiarkan Taeil memainkan pipinya, Doyoung masih memeluk badan Taeil dan tiba-tiba tangannya mengelus badan Taeil.

" Tumben ngelus badan saya " kata Taeil kepadanya.

" Emang salah kalau ngelus? " jawab Doyoung yang menatap mata Taeil kali ini.

Tak lama Doyoung naik ke atas badan Taeil dan meletakkan tangannya di dada Taeil, Taeil tak paham akan maksud Doyoung kali ini.

" Ga mau cium ya? yaudah deh " ucap Doyoung yang ingin tidur lagi namun di tahan oleh Taeil.

" Kalau mau bilang, jangan ngode kadang saya ga paham " balas Taeil yang duduk di kasur sambil memegang pinggang ramping milik Doyoung.

" Dasar ga peka " ejek Doyoung yang tiba-tiba bibirnya di cium oleh Taeil saat itu.

Taeil menciumnya dan membiarkan Doyoung mengalungkan tangannya di leher Taeil saat itu, Taeil sendiri memegang wajah Doyoung yang sedikit merah semu.

Taeil melumat bibirnya dengan lembut membuat Doyoung menjadi mengikuti permainan itu dan membiarkan Taeil menguasainya.

Taeil pun melepaskannya dan melihat wajah Doyoung sedikit merah semu saat itu, dia memeluk Doyoung dengan erat.

Meskipun di peluk Doyoung sendiri masih sempat untuk mencium pipi Taeil saat itu yang membuat Taeil sekali lagi mencium bibirnya lalu tidur dalam pelukan lagi.

" My 🔞 + Possessive Husband " | Ilyoung. [ END ]Where stories live. Discover now