- Penakut Ternyata.

343 33 0
                                    

Beberapa hari kemudian Taeil pun sembuh, dan belakangan itu juga Doyoung mengidam hingga membuat Taeil sedikit pusing.

" Tae! temenin ke bioskop dong hehe " cengir Doyoung yang memeluk Taeil dari belakang.

" Mau nonton apa? " tanya Taeil balik yang mendengar itu.

" Mau nonton film horror, soalnya trailer film itu seru banget! " jawab Doyoung dengan semangat.

" R u sure? nanti takut lagi " sewot Taeil yang tak percaya.

Taeil sendiri memang tak pernah mengajak Doyoung buat nonton film di bioskop karena dia kurang suka, tapi kali ini dia diajak Doyoung.

" Jugaan kalau kamu mau nonton, Yangyang dititip gitu? " tanya Taeil sekali lagi yang melihat Doyoung kala itu.

" Hu'um nanti dititip ke Taeyong aja, jugaan dia mau kok tadi " jelas Doyoung dengan gummy smile nya.

" Kalau gitu siap-siap aja, tapi kalau takut jangan cari saya " ujar Taeil akhirnya.

" Ish! iya-iya tau " decak Doyoung yang tadinya senang malah menjadi kesal.

Doyoung bersiap-siap saat itu sekaligus menyiapkan perlengkapan Yangyang, Taeil sendiri masih bisa bersantai-santai dengan tenang.

Berbeda dengan Doyoung yang sibuk dan repot jika ingin pergi, dan Taeil pun menyudahi pekerjaannya itu lalu mandi.

Doyoung saat itu ingin ke kamar mandi untuk menggosok giginya karena dia sudah mandi tadi sore, ternyata pintu itu tak di kunci oleh Taeil karena dia mengira tak akan ada orang masuk.

" MOON TAEIL! " bentak Doyoung dengan kuat yang kaget melihat Taeil mandi.

Untungnya Taeil sudah selesai mandi saat itu dan dia sedang memakai handuknya.

" Jangan teriak sayang, apakah telinga mu tak sakit? " tanya Taeil yang menghampirinya.

Doyoung sendiri menjadi takut sama sekali, dia tak berani menatap mata Taeil lagi dan benar-benar malu karena itu saja.

" Y-ya kamu sih mandi tapi pintunya ga di kunci tauu!! " balas Doyoung dengan kesal.

Taeil tertawa melihatnya karena menurut dia itu hal yang menggemaskan, Taeil pun mendekatkan wajahnya kepada Doyoung.

Doyoung sendiri kaget, dia tak bisa berkata-kata dan dia langsung menutup matanya dengan kuat, Taeil mencium bibir Doyoung dengan lembut saat itu.

Mereka melakukan itu hingga 10 menit lebih, akhirnya Taeil pun menyudahinya dan keluar dari sana. Doyoung juga keluar dari sana namun raut wajahnya benar-benar menjadi kesal.

" Kebiasaan selalu bikin bibir aku sakit! " batin Doyoung yang kelewat kesal dengan Taeil.

" Sorry babe, saya ga sengaja " kata Taeil secara tiba-tiba membuat Doyoung kaget.

Taeil melihat wajah malu Doyoung lagi dari pantulan cermin, hal itu membuat dia tertawa lagi dan berakhir Doyoung pergi dari sana.

Doyoung benar-benar merasa malu untuk kedua kalinya, dan akhirnya semuanya sudah selesai dan dia menunggu Taeil turun.

Dia duduk di sofa sambil membuka sesuatu di hpnya, Yangyang tengah menonton saat itu dan tak lama Taeil turun.

Doyoung melihatnya namun dia merasa Taeil sedikit berbeda cara style bajunya, yaitu hitam dan putih membuat dia bingung.

" Tumben pakai ginian? biasanya juga warna vintage gitu " ujar Doyoung yang kaget melihatnya.

" Saya hanya ingin memakainya saja, emang salah? " tanya Taeil yang menghampirinya.

" Ngga tapi aku cuman nanya aja, emang salah kalau kita nanya? " balas Doyoung balik dengan sempurna.

" Sudahlah, sekarang jadi kan perginya? " tanya Taeil akhirnya kepada Doyoung.

" Jadi tau, ayo " ajak Doyoung yang menarik tangannya.

Taeil menggendong Yangyang saat itu karena Doyoung sudah berjalan duluan, mereka pun pergi dan menuju ke rumah Taeyong.

" Yong! gue titip anak gue ya! " teriak Doyoung yang tak terlalu kencang.

" Iya Doy, emang lo berdua mau kemana sih? " tanya Taeyong yang kepo.

" Mau nonton bareng wkwk, emang lo ga pernah di ajak jalan-jalan? " tanya Doyoung balik kepada Taeyong.

" Belum Jae aja masih sibuk kerja belakangan ini " jelas Taeyong dengan sedih sambil menggendong Yangyang.

" Udah ajak ngomong baik-baik aja siapa tau dia mau cuti bentar buat ngajak lo jalan atau kemana gitu " lanjut Doyoung yang menyemangati Taeyong.

" Ntar deh gue coba buat ngomong sama dia " ujar Taeyong akhirnya.

Doyoung pun pergi dari sana dan berlari kecil ke arah mobil, Taeil menunggunya dengan tenang saat itu.

" Kenapa lama? " tanya Taeil yang mulai menjalankan mobilnya.

" Ngobrol bentar tadi sama Taeyong, kamu ga marah kan? " tanya Doyoung balik yang memastikannya.

" Tidak sayang, saya hanya bertanya saja " jawab Taeil dengan lembut.

Mereka menjadi cerita di sepanjang perjalanan dan akhirnya sampai di salah satu bioskop yang lumayan diminati orang-orang.

" Tae! ayo turun! bentar lagi filmnya di mulai tau " kata Doyoung yang tak sabaran karena itu saja.

" Sabar babe, saya tahu itu " balas Taeil yang cukup sabar melihat sikap Doyoung.

Taeil pun turun dan berjalan di samping Doyoung, mereka pun masuk ke dalam bioskop itu untuk mengecek tiketnya.

Doyoung sebelumnya sudah membeli tiket online, kini dia hanya mengambil tiket saja di kasir dan Taeil juga membeli beberapa makanan karena dia tahu pasti jika Doyoung akan kelaparan nantinya.

Doyoung tak menyadari jika banyak teman kampusnya yang menonton film itu juga, hingga ada beberapa teman perempuannya yang menghampirinya.

" Eh lo Kim Doyoung kan? anak yang ipknya tinggi seangkatan? " tanya dari salah satu mereka berdua.

" A-ah iya itu gue, kenapa ya? " balas Doyoung dengan sopan.

Akhirnya mereka mengobrol bersama Doyoung, tak lama Taeil menghampirinya dengan wajah datar hingga kedua perempuan tadi sedikit takut melihatnya.

" D-dia siapa lo Doy? " tanya perempuan yang berdiri di dekat Doyoung.

" A-ahh dia it- " kata Doyoung yang di potong oleh Taeil dengan cepat.

" Saya kakaknya " lanjut Taeil yang tahu harus merahasiakan itu dari temannya.

" Nah bener dia kakak sepupu jauh gue, jadi gue mintol ke dia buat temenin gue untuk nonton film " cengir Doyoung saat itu.

Kedua perempuan itu pun mempercayainya dan berakhir pergi dari sana, Doyoung berterima kasih kepada Taeil yang datang tepat waktu.

" Makasih Tae, aku kira kamu belum datang tadi " ucap Doyoung yang berjalan di sebelahnya.

" Hm sama-sama " jawab Taeil sedikit datar kepadanya.

" Jangan marah dong, nanti aku kasih sesuatu " lanjut Doyoung yang melihat raut wajah Taeil yang datar saat itu.

" Ck iya-iya kelinci bawel " ujar Taeil yang membuat Doyoung ikut kesal itu.

" Kalau kamu masih kayak gitu, nanti malam kamu tidur di ruang tamu " sambung Doyoung yang menatap tajam.

" Astaga iya-iya " kata Taeil yang benar-benar sudah pasrah.

Mereka pun menonton film itu untungnya mereka duduk bersebelahan, jujur saja Doyoung sedikit takut menontonnya.

Hingga dia memegang bahu Taeil dari film itu mulai sampai habis, barulah Taeil tahu jika Doyoung itu penakut dalam menonton seperti ini.

" Dasar penakut " lirih Taeil dengan pelan lalu tertawa.

" My 🔞 + Possessive Husband " | Ilyoung. [ END ]Where stories live. Discover now