Bab 68 : To London.

224 24 1
                                    

Bab ini ak dengerin, ps i love you, saat bahagia, kala cinta menggoda, love should go on shinee.

Saat itu Taeil menghampiri Doyoung yang tengah berada di dapur, dia mengingat perkataan Doyoung kemarin dan menanyakan hal itu.

" Babe? " panggil Taeil yang berdiri sebelah Doyoung dan melipat tangannya.

" Yes? kenapa? " tanya Doyoung yang langsung menatapnya.

" Kemarin kamu bilang kalau kamu ingin pergi ke suatu tempat, it's correct? " tanya Taeil lagi yang menatapnya juga.

" Bener sih tapi aku jadi gatau mau kemana.. " lirih Doyoung yang tiba-tiba berhenti dan langsung menghadap Taeil.

" Jalan-jalan keluar negeri mau? " tawar Taeil yang membuat Doyoung kaget.

" Serius?! " pekik Doyoung yang merasa bahwa itu bohongan.

" Serius sayang, jadi kamu mau tidak? " tanya Taeil yang tersenyum jadinya.

" Eumm mau-mau! aku pengen banget ke London apalagi pas sore-sore cantik banget disana " lanjut Doyoung dengan gembira.

Taeil menjadi terkekeh akan hal itu, dia benar-benar tertawa melihat tingkah Doyoung yang benar-benar lucu layaknya anak kecil saat itu.

" Baiklah kalau begitu siap-siap, nanti malam kita akan flight " sahut Taeil akhirnya.

" Ayy ayy captain! " ujar Doyoung dengan gemas.

Taeil pergi dari sana dan Doyoung juga membereskan segalanya lalu mencuci tangannya, dia berlari menghampiri Taeil dan mengecup pipi Taeil saat itu.

Taeil kaget akan hal itu, dia langsung menarik tangan Doyoung pelan dan mengajaknya ke kamar, dia menutup pintu itu dan dia berdiri tepat di belakang pintu saat itu.

Dia langsung mencium bibir Doyoung dengan lembut, Doyoung tak marah malahan dia membalasnya dan Taeil menggendong badan kelinci bawelnya itu.

Taeil pun melepaskannya, dia melihat gummy smile Doyoung saat itu dan dia salah tingkah saking manisnya gummy smile itu.

" U always sweet like sugar babe " bisik Taeil yang membuat Doyoung tersenyum lagi.

" You too, sometimes you always makes me melt like melted butter " jelas Doyoung yang membuat Taeil sedikit tertawa.

Mereka berdua sama-sama tertawa saat itu yang jelasnya Doyoung paling senang, dia bisa pergi ke negara yg dia inginkan.

Doyoung menyiapkan segalanya dan dibantu oleh Taeil, dan juga Taeil tadi telah membeli tiket pesawat online setelah tahu yang Doyoung katakan.

" Babe? kamu mengurus punya anak-anak saja, punya saya dan kamu biar saya saja yg mengurusnya " ucap Taeil yang menghampirinya.

" Oh okee susun yg rapi yaa, jangan ada yg ketinggalan apalagi skincare aku! " balas Doyoung yang berlari pelan ke kamar anaknya.

Taeil mengingat hal itu dan dia membereskan pakaiannya dan pakaian Doyoung saat itu, namun dia bingung bagiamana cara membawa skincare yang benar-benar banyak.

Taeil keluar dari sana, dia berjalan ke kamar anaknya dan terlihat Doyoung sedang sibuk membereskan pakaian juga.

" Babe? bagaimana cara membawa skincare mu yg benar-benar banyak itu? " tanya Taeil yang berdiri di belakangnya.

" Taruh dalam pouch yg aku simpen di laci paling bawah di meja, susun yg rapi biar muat banyak " jelas Doyoung yang tak menatapnya saking sibuknya.

Taeil hanya mengangguk sebagai jawaban, dia pun pergi dari sana dan kembali ke kamarnya lalu menyusun semua skincare tersebut dalam beberapa pouch.

Jujur saja barang Doyoung lebih banyak dibanding Taeil yang hanya membawa laptop dan kacamata saja, dia membawa itu takutnya ada pekerjaan penting secara tiba-tiba.

" Taee! udah belum? " tanya Doyoung yang menghampiri ke kamarnya.

" Sudah namun ini terlalu banyak sayang, pilih yang benar-benar kamu pakai saja tak mungkin kamu membawa semuanya " balas Taeil yang langsung melihatnya.

Doyoung berjalan menghampirinya, dia memilih yg mana harus dia bawa sedangkan Taeil tetap berada di sampingnya, kedua anaknya sedang tidur siang saat itu.

Akhirnya Doyoung pun selesai memilih skincare yang harus dia bawa, Taeil sengaja tetap duduk di dekatnya supaya dia tahu dan tak harus bertanya lagi nantinya.

Akhirnya semuanya sudah selesai, Doyoung makan siang bersama Taeil saat itu dan mereka banyak sekali mengobrol.

" Apa kamu ingin membeli sesuatu di London nanti? " tanya Taeil yang membereskan bekas piring.

" Gatauu sih tapi aku pengen jalan-jalan gitu disana, soalnya bagus banget deh " jelas Doyoung dengan senang.

Taeil menjadi tersenyum karena itu saja, dia mengelus kepala Doyoung dengan lembut membuat senyum Doyoung semakin manis baginya.

" Oh iya kamu udah susun kopernya? " tanya Doyoung yang baru sadar.

" Belum babe, habis ini baru saya susun " lanjut Taeil yang masih menghabiskan makanannya.

" Kalau gitu habisin dulu baru susun, aku liat anak-anak ya takutnya udah pada bangun " ujar Doyoung yang mendengarnya.

" Oh iya nanti sesampainya disana kita tak perlu menginap di hotel ya? " ucap Taeil yang membuat Doyoung bingung.

" Terus nginap dimana dong? " tanya Doyoung yang menjadi heran.

" Saya ada rumah ketika saya kuliah disana dan sepertinya itu masih bersih, jugaan rumah itu tak terlalu besar seperti rumah ini " jelas Taeil dengan tenang membuat Doyoung tak habis pikir.

" Yang bener aja kamu?! emang uang kamu ga habis gitu?! " decak Doyoung yang benar-benar tak bisa berpikir dengan jernih.

" Shut jangan begitu, itu rumah lama saya sebelum saya pindah kesini sayang dan itu tak saya jual sama sekali " lanjut Taeil dengan santai masih membuat Doyoung shock.

" Masih kaget? saya beli dengan kerja keras saya waktu itu, jadi memang dapat harga murah meskipun benar-benar mewah " jelas Taeil lagi yang benar-benar tak masuk akal.

" Tae? kamu ga bohong kan? " tanya Doyoung dengan pelan.

" No babe, saya ga bohong sama kamu, buat apa saya bohong? jika saya punya buktinya? " timpal Taeil yang membuat Doyoung kepo dengan buktinya.

Taeil pun menunjukkan beberapa foto tentang rumah itu, dia benar-benar kagum saking indahnya rumah itu.

" Itu seriusan murah? semewah itu masa murah banget " tanya Doyoung lagi.

" Serius babe, saya juga tak menyangka awalnya dapat dengan harga murah, makannya saya langsung membeli rumah itu " ujar Taeil akhirnya.

" Kamu kaya banget deh, pantesan selalu beli aku perhiasan mahal " ucap Doyoung yang menjadi purau.

" Yang penting hasil kerja keras saya, bukan hasil dari orang tua saya babe " balas Taeil yang membuat Doyoung diam sebentar.

" Udah ah, habisin makanan kamu terus susun nanti telat takutnya " sambung Doyoung yang menghabiskan makannya akhirnya.

" Iya-iya kelinci " sahut Taeil yang menghabiskan makanannya juga.

Tak lama mereka selesai makan, Doyoung langsung membereskan semuanya dan Taeil menyusun barang-barang yang akan dibawa nantinya.

Doyoung melihat kamar anak-anaknya yang ternyata masih tidur, tak lama dia pun membantu Taeil juga karena sudah selesai melakukan semua tugasnya.

" My 🔞 + Possessive Husband " | Ilyoung. [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang