Bab 48 : Strawberry.

446 26 0
                                    

Belakangan itu Doyoung banyak menginginkan makanan manis, namun akhirnya Taeil dan Yangyang lah yang menghabiskannya.

" Tae? boleh beliin strawberry ga? " tanya Doyoung dengan pelan saat itu.

" Boleh saja tapi kamu harus menghabiskannya, saya tak terlalu menyukai strawberry " jelas Taeil yang melihatnya.

" Iya-iya aku habisin deh kali ini " ujar Doyoung yang berjanji kepada Taeil.

Akhirnya Taeil membelikan buah itu, dia mengambil yang isinya 500 gram dan langsung membayarnya.

Sesampainya di rumah, dia mencuci dan memotong daunnya itu lalu memberikannya kepada Doyoung yang menunggunya.

Doyoung menunggu Taeil sambil bermain bersama Yangyang, Yangyang juga merasa senang saat bermain bersama Doyoung.

" Nah ini yang kamu mau " ujar Taeil yang memberikan mangkuk kecil isinya buah strawberry.

" Makasih hehee " cengir Doyoung yang mengambilnya dari Taeil.

Doyoung memakan buah itu dengan Yangyang, Taeil hanya memberikan setengah dari satu kotak buah strawberry tadi takutnya tak habis.

" Tae? ini manis, kamu ga mau nyoba? " tawar Doyoung kepada Taeil saat itu.

Taeil tak menjawabnya namun dia langsung mencoba buah itu, memang manis tapi tetap saja dia tak menyukai buah berwarna merah itu.

" Manis kan? " tanya Doyoung yang memastikan rasa buah itu.

" Iya tapi tetap saja saya tak menyukainya " balas Taeil hanya memakan satu buah saja.

" Yang penting kamu udah nyoba, liat tuh Yangyang sampai bajunya juga kena " lanjut Doyoung yang membuat Taeil langsung melihat kearah Yangyang.

Dan Yangyang benar-benar kotor karena memakan buah itu, membuat sekitar mulutnya mengeluarkan cairan dari buah strawberry tadi.

Taeil hanya bisa pasrah akan hal itu dan akhirnya dia duduk di sebelah Doyoung, Doyoung menjadi bercerita kepada Taeil.

Berbeda dengan Yangyang yang sibuk memakan buah itu, Doyoung juga memakannya meskipun dia tetap melihat Taeil.

" Stop Doy, bibir kamu sudah terlalu merah " ujar Taeil yang melihat bibir Doyoung benar-benar merah.

" Tapi buahnya manis dan segar, aku mau makan lagi Taee " rengek Doyoung yang mendengarnya.

" Air di buah itu banyak, takutnya baju kamu basah dan kamu malas untuk menggantinya jadi habiskan buahnya dan langsung minum air putih " jelas Taeil kepadanya.

" Iya-iya " jawab Doyoung dengan kesal akhirnya.

Taeil pun pergi membawa Yangyang untuk mengganti bajunya, sedangkan Doyoung menghabiskan buah itu lalu meminum air putih banyak supaya buah strawberry tadi itu tidak menyangkut di giginya.

Setelah Taeil menggantikan baju Yangyang, dia ingin tidur saat itu dan Taeil langsung membuat susu untuk Yangyang lalu menidurkannya.

Tak lama Taeil kembali ke kamar dan masih melihat Doyoung belum tidur, dia pun menghampirinya dan duduk di sebelah Doyoung.

" Kenapa? kepikiran sesuatu? " tanya Taeil yang melihat raut wajah Doyoung.

" Ngga kok, aku gpp " jawab Doyoung yang membuat Taeil tak yakin.

" Jujur saja, jujur juga tak salah Doy " balas Taeil yang masih melihatnya.

" Aku mau di peluk sekalian di elus kepalanya, dari tadi aku ga bisa tidur... " lirih Doyoung yang menunduk secara perlahan-lahan.

" Baiklah kelinci, ayo tidur " ajak Taeil yang tersenyum dan mengajak Doyoung tidur.

Doyoung langsung memeluknya erat saat tidur dan Taeil membalas pelukannya itu, tak lupa dia juga mengelus kepala Doyoung dengan lembut.

" Doy? bibir mu masih merah? kamu sudah minum kan? " tanya Taeil yang baru menyadarinya.

" Udah kok, nanti juga hilang " jawab Doyoung dengan santai.

Taeil langsung menciumnya dengan lembut, hal itu membuat Doyoung sedikit kaget namun dia menginginkan hal itu juga sedari tadi namun gengsinya masih tinggi.

Mereka hanya berciuman saja, tidak melakukan lumatan sama sekali dan akhirnya Taeil melepaskannya.

" Bibir mu menjadi manis babe, karena makan strawberry tadi ya? " tanya Taeil yang mengelus kepala Doyoung.

" Eumm mungkin, emang manis banget? " tanya Doyoung balik yang seakan-akan tak percaya akan hal itu.

" Manis sekali, lebih manis dibandingkan biasanya " jelas Taeil yang membuat Doyoung tersenyum.

Doyoung merasa tenang saat Taeil mengelus lembut kepalanya, dia menyukai hal ini namun terkadang dia salah tingkah karena hal ini saja.

Mereka pun tertidur setelah itu, hingga sore hari tiba dan Doyoung bangun lebih dulu dibandingkan Taeil karena mendengar Yangyang menangis.

Doyoung langsung meninggalkan Taeil yang masih tidur dan menghampiri kamar Yangyang, dia kaget melihat wajah Yangyang yang sudah memerah karena menangis sedari tadi.

" Sudah-sudah jangan nangis lagi " kata Doyoung yang menggendong Yangyang dan menenangkannya.

Yangyang langsung tenang saat itu namun dia tak mau lepas dari gendongan Doyoung, mau tak mau Doyoung harus terus menerus menggendongnya.

Dia pun membawa Yangyang itu ke kamarnya dan menidurkan Yangyang di tengah-tengah dia dan Taeil, Taeil belum sadar jika ada Yangyang saat itu.

Yangyang tak sengaja naik ke atas badannya dan Taeil langsung terbangun, dia melihat Yangyang yang duduk di area perutnya.

" Sejak kapan dia bangun babe? " tanya Taeil yang kaget melihatnya.

" Gatau pasti, aku tadi kebangun karena tangisan dia keras banget " jelas Doyoung yang melihatnya.

" Saya kira kamu tadi yang naik ke atas perut saya " lanjut Taeil yang beranggapan jika tadi itu Doyoung.

" Kotor mulu ah, kebiasaan dan kamu masih nonton ya? " tanya Doyoung yang mengancam Taeil.

" Tidak, saya tidak menontonnya lagi untuk sekarang namun beberapa hari yang lalu saya menontonnya.. " lirih Taeil yang berharap Doyoung tak mendengarnya sama sekali.

Tetapi Doyoung mendengarnya, dia menjadi kesal kepada Taeil dan membelakangi Taeil saat itu.

Taeil langsung menurunkan Yangyang saat itu, tapi sejujurnya dia tak bisa juga memeluk Doyoung lalu meminta maaf begitu saja karena Yangyang menarik tangan Taeil dan mengajaknya bermain.

Mau tak mau Taeil harus menemaninya, hingga malam pun tiba, Yangyang sudah mandi sore tadi dan saat itu Taeil memasak makan malam.

Doyoung belum keluar dari kamar itu, Taeil tahu jika itu salahnya namun mengapa Doyoung tak keluar kali ini.

Dia memberikan makan malam Yangyang dan meninggalkannya, dia menghampiri Doyoung yang tak tahu apa dia baru bangun atau tidak tidur sejak tadi.

" Doy? kamu masih marah? " tanya Taeil yang tak jauh dari Doyoung.

" Udah ngga, kenapa? " tanya Doyoung balik yang langsung menatapnya.

" Mau makan malam? habis itu kamu bisa makan buah strawberry mu tadi " jelas Taeil yang membuat senyum Doyoung mengembang seketika.

" Mau-mauu, aku pengen makan strawberry soalnya! " balas Doyoung dengan semangat.

" Iya-iya kelinci " ujar Taeil akhirnya.

Doyoung langsung bangun dari kasur dan mengikuti Taeil dari belakang, dia duduk di sebelah Yangyang yang masih makan sambil menghabiskan makanannya.

Taeil juga membawa untuk dia dan untuk Doyoung, mereka bertiga makan malam itu dan tak lupa Doyoung dengan Yangyang menghabiskan buah strawberry tadi.

" My 🔞 + Possessive Husband " | Ilyoung. [ END ]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt