- Hukuman.

739 33 1
                                    

Kala itu Doyoung mencoba turun ke bawah secara perlahan-lahan karena miliknya masih sakit, dia turun ke bawah karena ingin minum.

Dia merintih kesakitan ketika menuruni tangga, Taeil yang melihatnya langsung berlari menghampirinya.

" Babe kalau memang masih sakit, jangan di paksa " kata Taeil yang langsung mengandeng tangan Doyoung saat itu.

" Sakit banget malahan, nanti bisa main? " tanya Doyoung yang membuat Taeil berpikir jadinya.

" Bermain? maksudmu babe? " tanya Taeil balik yang merasa aneh.

" A-ah itu... a-ahh ga tau gimana ngomongnya... " lirih Doyoung yang tak bisa mengatakannya saking takutnya.

" Katakan secara pelan-pelan babe, jangan terburu-buru " jelas Taeil yang membuat Doyoung sedikit tenang.

" Hukum aku mau ga? " tanya Doyoung yang nyaris membuat Taeil langsung menatapnya.

" Wait, hukum? perasaan saya kamu tak ada salah " lanjut Taeil yang masih menuntunnya.

" Ga mau hukum aku? yaudah " ujar Doyoung akhirnya.

Taeil akhirnya memahami apa yang dimaksud oleh Doyoung sebenarnya, dia langsung menggendong Doyoung dan duduk di sofa akhirnya.

" Ah hukum itu ternyata, kamu mau? " tanya Taeil yang memangku Doyoung.

" Mau aja sih hehe " lanjut Doyoung dengan cengirnya.

" Tapi milik mu masih sakit, apa itu tak apa-apa? dan juga milikmu masih belum kering sayang " balas Taeil yang mengelus pipi Doyoung.

Doyoung belum ada menjawabnya, dia langsung mencium bibir Taeil dengan lembut dan Taeil mengelus badan rampingnya itu dengan perlahan-lahan.

Taeil juga melilit lidah Doyoung, dan Doyoung selalu tak bisa membalas permainan lidah itu dan akhirnya Taeil melepaskannya.

Doyoung menghirup nafas banyak-banyak, Taeil tertawa melihatnya dan dia pun memeluk Doyoung dengan erat.

" I always love you babe.. " bisik Taeil yang membuat senyum Doyoung terukir begitu saja.

Mereka berdua menjadi tertawa bersama dan hingga tak sengaja saling tatap-menatap, Taeil perlahan-lahan mendekatkan wajahnya Doyoung.

Begitu juga dengan Doyoung yang perlahan-lahan memajukan wajahnya ke depan wajahnya Taeil, akhirnya mereka berdua langsung berciuman lagi.

Taeil selalu saja memimpin permainan itu, jarang sekali Doyoung yang memimpinnya hingga Taeil mengelus bagian dalam bajunya Doyoung.

Doyoung semakin merampingkan tubuhnya itu yang membuat Taeil semakin mengelusnya, jujur saja Taeil suka mengelus badan ramping milk Doyoung.

" Kiss me! " kata Doyoung yang tak terlalu kuat.

Taeil langsung mencium untuk ketiga kalinya saat itu, mereka berdua sama-sama melumatkan bibir salah satunya.

Hingga Taeil membuka bajunya Doyoung saat itu, terlihat setengah badan Doyoung yang benar-benar indah.

Taeil meneguk ludahnya dengan kasar, dia sendiri tak mau bertindak gegabah karena tak mau membuat Doyoung kesakitan.

Tetapi Doyoung mengelus luar dada milik Taeil, Taeil sendiri hanya bisa melihat ke atas saking mencoba menahan dirinya.

" Di kamar mau ga? takutnya anak-anak ngelihat " kata Doyoung yang baru sadar.

" Sudah saya tidurkan sedari tadi, jadi bebas mau bermain dimana saja sayang " jelas Taeil yang membuat Doyoung langsung meneguk ludahnya dengan cepat kali ini.

" My 🔞 + Possessive Husband " | Ilyoung. [ END ]Where stories live. Discover now