- Cemburu Berat.

1.2K 75 5
                                    

Siang itu Doyoung merasa benar-benar bosan karena Taeil tak ada di rumah, Taeil sendiri sedang ada di kantornya untuk melakukan beberapa meeting dan bertemu client.

Doyoung benar-benar tak tahu harus melakukan apa, dia juga menunggu Taeil pulang.

" Sumpah bosan banget, gatau mau ngapain " kata Doyoung yang mencoba tidur di sofa.

Karena kelelahan dia pun tertidur sambil memeluk bantal kursi itu, dia sendiri lelah menunggu Taeil pulang dan ngomel sendiri hingga tidur.

Satu jam kemudian Taeil pulang, namun dia tak melihat seorang pun disana dan dia berjalan ke arah sofa lalu melihat Doyoung sedang tertidur pulas saat itu.

Taeil membopong tubuhnya lalu membawanya ke kamar, dia membawanya pelan-pelan agar Doyoung tak bangun nantinya.

Dia pun menidurkan tubuhnya secara perlahan-lahan agar Doyoung tak merasa bahwa dia sudah di kamar.

Taeil mengganti bajunya lalu mengeceknya sebentar sambil duduk di kasur, Doyoung masih tertidur nyenyak dan tak menyadari bahwa Taeil sudah pulang.

Doyoung terbangun karena dia merasa ada seseorang di sebelahnya, saat membuka dia tertidur di paha seseorang dan langsung bangun untuk melihat siapa seseorang itu.

" Kenapa? " tanya Taeil singkat yang menatap Doyoung saat itu.

" Ngga.. ayo peluk " jawab Doyoung sambil menunduk.

Taeil langsung memeluknya erat dan Doyoung juga membalas pelukannya itu, parfum Taeil masih menempel di lehernya membuat Doyoung menyukai aroma itu.

" Wangi banget lehernya, pakai parfum apa? " tanya Doyoung yang mengalungkan tangannya di leher Taeil.

" Nanti deh saya kasih tau, saya pengen ngehirup leher kamu soalnya " jawab Taeil yang benar-benar ngehirup leher Doyoung saat itu.

Doyoung tertawa akan ulah Taeil saat itu, tak lama hp Taeil berbunyi dan Taeil pun berdecak kesal lalu mengangkat telepon itu.

" Halo? kenapa lo nelpon gue? ribet banget lo " decak Taeil yang kesal saat itu.

Doyoung duduk di sebelahnya Taeil dan menyenderkan kepalanya di bahu lebar milik Taeil saat itu, dia hanya diam dan menunggu Taeil selesai berbicara.

" Dih nih orang sewot banget, lo mau ikut kumpul ga? tapi ga di tempat biasa " jawab seseorang dalam telepon itu.

" Kagak gue males dan juga gue sibuk " lanjut Taeil dengan cepat.

" Oh gitu oke deh " ujar orang itu lalu mematikan teleponnya.

Taeil meletakkan teleponnya dan menatap Doyoung dari samping yang ternyata sedang menyenderkan kepalanya di bahunya.

" Doy? kamu mau sesuatu? " tanya Taeil yang tak sengaja melihat Doyoung yang benar-benar menginginkan sesuatu.

" Aku mau coklat manis sama jus buah hehe " cengir Doyoung yang kali ini menjadi duduk di depan Taeil.

" Everything for u babe, ayo beli " ajak Taeil yang menarik tangan Doyoung.

Doyoung tersenyum melihatnya dan berjalan di sebelah Taeil, mereka pun pergi ke supermarket dan membeli sesuai apa yang di inginkan oleh Doyoung.

" Kak boleh beli ini aja ga? " tanya Doyoung yang menujukkan botol minuman jus buah strawberry kepada Taeil.

" Lihat tanggal kadaluarsa nya dulu Doy, jangan asal ambil aja " jawab Taeil yang menatap ke arah Doyoung.

Mereka berdua berbicara tentang minuman itu hingga banyak orang yang membicarakan mereka karena tubuh Doyoung terlalu pendek jadi dia harus mendongakkan kepalanya jika mau melihat Taeil, pakaian Doyoung dan Taeil juga berbeda akan warnanya.

Saat itu Doyoung memakai celana dan sweeter yang berwarna coklat susu, sepatunya yang warna putih berbeda dengan Taeil yang menggunakan pakaian gelap saat itu seperti kemeja dan celana kerja yang tak ia ganti, sepatu formal itu memberikan kesan bahwa dia baru dari kantor lalu ke supermarket padahal bukan.

" Hey lihat mereka, lucu sekali bukan? " kata pengunjung lain dari jauh kepada temannya.

" Benar mereka berdua benar-benar serasi sekali ya " jawab teman pengunjung itu.

Taeil pun memperbolehkan Doyoung membelinya dan membayarnya di kasir, saat di kasir banyak sekali yang menatap kepada mereka berdua apalagi Taeil yang seperti menebarkan pesona yang membuat Doyoung cemburu melihatnya.

" Habis ini mau kemana lagi? " tanya Taeil yang tak menyadari bahwa Doyoung sedang kesal.

" Terserah! " jawab Doyoung yang melipat kedua tangannya.

" Kamu kenapa? ada sesuatu? " tanya Taeil balik yang kini memberhentikan mobilnya dan fokus menatap Doyoung saat itu.

" Ngga aku gpp! " sentak Doyoung yang membuang muka kepada Taeil.

" Kamu cemburu atau gimana? " lanjut Taeil yang baru menyadari sesuatu.

" Kalau aku jawab iya ga salah kan? " ujar Doyoung yang melihat ke arah Taeil kali ini.

" Maaf babe tapi saya ga ada menggoda mereka atau apapun ke mereka " balas Taeil dengan tenang agar tidak tersulut emosi.

" Bodo yang penting aku cemburu. " kata Doyoung yang malas menanggapi perkataan Taeil.

" Dan kamu juga mau tebar pesona disana? sengaja ya? " tanya Doyoung lagi kepada Taeil.

" Ngga ada sayang, ga ada niat sama sekali buat ngelakuin hal itu " jawab Taeil yang mencoba jujur kepada Doyoung.

" Beneran? aku ga percaya " balas Doyoung lagi.

" Ngga kelinci, ngga ada sama sekali Doy. " ujar Taeil yang mencoba menyelesaikan masalah ini.

Mereka berdebat akan hal tadi hingga membuat Taeil pusing karena Doyoung masih saja tak percaya akan perkataan Taeil saat itu, hingga mereka saling diam satu sama lain selama 15 menit lebih saat itu.

Doyoung menjadi canggung untuk membuka obrolan karena dia membuang muka dari Taeil sedari tadi, Taeil melanjutkan perjalanan mereka yang pasti dan Doyoung tak tau Taeil ingin membawanya kemana.

Ternyata Taeil membawa nya ke pantai, Doyoung tak menyadari bahwa Taeil membawa ia ke pantai karena dia terus saja menatap kearah jendela dan melihat pandangan lain.

" Ayo turun, ga mau lihat matahari? " tanya Taeil kepada Doyoung yang membuatnya langsung menatap ke samping kanan Taeil dan melihat bahwa mereka di pantai.

" Mauu dan maaf buat hal tadi, aku ga sengaja " jawab Doyoung yang tadinya senang malah mengingat pertengkaran mereka.

" Ada syaratnya untuk memaafkan hal itu, tapi saya akan memberi tahunya di rumah bukan disini " ujar Taeil yang membuat senyum Doyoung terukir kala itu.

" Ayo turunn, aku mau lihat mataharinya " ajak Doyoung yang keluar dari mobil terlebih dahulu.

Taeil menyusul Doyoung yang ternyata menatap matahari saat itu, Doyoung senang melihat matahari sore itu karena warnanya benar-benar indah.

" Mataharinya cantik ya Tae " kata Doyoung yang masih menatap matahari itu.

" Cantik namun lebih cantikan kamu " balas Taeil yang juga melihat matahari itu.

Doyoung tak menjawabnya karena dia sendiri salah tingkah mendengarnya dan memilih fokus melihat matahari.

Tak lama Doyoung bermain air layaknya anak kecil disana, Taeil menjaganya dari jauh dan tersenyum melihat tingkah laku Doyoung saat itu.

" My 🔞 + Possessive Husband " | Ilyoung. [ END ]Where stories live. Discover now