- Bunga.

633 49 0
                                    

Taeil yang sedang dalam perjalanan menuju ke rumahnya tiba-tiba dia kepikiran untuk membelikan Doyoung sesuatu.

Dia berencana ingin membelikan bunga kepada Doyoung dan beberapa permen jelly untuknya juga, namun dia tak tahu bunga kesukaan Doyoung itu apa.

Pada akhirnya dia membeli sebuah baket mawar putih dengan tambahan note, dia juga membeli permen jelly itu.

Entah mengapa dia ingin sekali membeli bunga saat itu dan itupun mawar putih, dia berharap bahwa Doyoung menyukainya.

Saat sampai di rumah, Doyoung menyambutnya dengan hangat membuat senyum Doyoung selalu terukir saat dia pulang dari mana pun.

" Hai? kamu menunggu saya? " sapa Taeil yang kemudian bertanya kepad Doyoung.

" Ngga juga kok, kamu bawa apa? kok harum? " tanya Doyoung balik yang kepo apa yang dibawa oleh Taeil.

Taeil memberikan sebuah paper bag yang isinya buket bunga dan permen tadi sambil tersenyum kepadanya.

Doyoung melihat isinya dan dia kesenangan karena baru kali ini lah dia diberikan sebuah buket bunga mawar putih untuk dia sendiri.

Senyum Taeil terukir saat melihat Doyoung yang kegirangan, Doyoung memeluknya dengan erat hingga Taeil tertawa.

" Makasih buat bunganya dan ini bunga yang aku suka banget hehe " cengir Doyoung yang masih memeluk Taeil saat itu.

" Baguslah jika kamu menyukainya, saya kira kamu tadi kurang menyukai bunga itu " balas Taeil yang mendengarkan perkataan Doyoung.

Doyoung mengambil vas bunga yang tak terlalu besar namun bentuknya cantik, dia mengisi air dan memasukkan bunga itu ke dalam vas tadi.

" Kamu itu mirip dengan bunga yang saya beli " ucap Taeil tiba-tiba membuat Doyoung berfikir.

" Kok mirip sih?? " jawab Doyoung yang akhirnya merasa aneh.

" Sama-sama cantik dan harum " lanjut Taeil yang membuat Doyoung langsung menghampirinya.

Dia duduk di sebelah Taeil dan jujur saja Doyoung masih tersenyum-senyum sendiri akan hal yang dikatakan oleh Taeil untuknya.

" Mau jalan nanti malam? " tanya Taeil yang mengajak Doyoung untuk keluar.

" Boleh tapi mau kemana? " tanya Doyoung balik kepadanya.

" Kemana saja boleh, asalkan tidak jauh dari rumah " lanjut Taeil yang mengelus kepala Doyoung.

Doyoung menjadi terdiam sejenak saat Taeil mengelus lembut kepalanya, hal itu membuat dia menjadi salah tingkah.

Hatinya langsung berbunga-bunga, jiwanya sudah terbang entah kemana dan pipinya menjadi merah karena hal itu.

Taeil melihat ke arah Doyoung dan langsung memeluknya hangat, Doyoung langsung tersadar saat Taeil tadi memeluknya.

" Jalani kota sambil jalan kaki mau? " tanya Taeil yang baru saja mendapatkan ide itu.

" Ayoo tapi kamu mandi duluu " balas Doyoung dengan gemas yang membuat Taeil langsung mencubit pipinya Doyoung.

" Sakit taee!! " teriak Doyoung yang terlalu kencang.

Taeil langsung menangkup pipinya dan mencium bibir Doyoung dengan tiba-tiba membuat mata Doyoung menjadi terbuka selebar-lebarnya.

Taeil melumat bibir Doyoung dengan lembut hingga tangannya masuk ke dalam baju Doyoung dan mengelus area pinggangnya.

Doyoung mengalungkan tangannya di leher Taeil saat itu dan dia mengikuti cara bermain Taeil saja, dia juga merindukan hal ini terkadang namun gengsinya saja terlalu tinggi untuk mengatakan hal ini kepada Taeil.

Taeil pun melepaskan permainan bibir itu dan deru nafas Doyoung menjadi putus-putus karena hal tadi, namun Doyoung tak mempermasalahkannya.

Sebenarnya mereka berdua duduk bersama saja sudah bahagia, tetapi Taeil lah yang selalu menjadi korban salah tingkah oleh Doyoung.

Akhirnya Taeil mandi dan Doyoung menunggunya sambil main hp di bawah, dia sedang melihat sosmed dan tak sengaja sebuah postingan yang agak vulgar itu lewat di berandanya.

Mata Doyoung menjadi terbelak saat melihatnya tetapi dia membacanya di dalam hati karena, itu hanya sebuah kata-kata saja bukan video.

" Kalau mau tinggal bilang, jangan gengsi mulu. " isi dari kata-kata postingan itu membuat Doyoung merasa sedikit tersindir namun dia menghiraukannya.

Taeil pun menghampirinya dan Doyoung terpana saat melihat Taeil yang menggunakan pakaian kasual yang tak terlalu mencolok namun yang membuatnya tak fokus adalah kancing atas milik Taeil yang dibuka.

" Ayo, mau pergi kan? " ajak Taeil yang kini berdiri di depan Doyoung yang masih terpana.

" E-eh iya ayo " lanjutnya yang langsung berdiri dan jalan di samping Taeil.

Taeil menggandeng tangan Doyoung dengan tiba-tiba membuat senyum Doyoung terlukis begitu saja, mereka pun pergi ke kota dan memparkirkan sebuah mobil di depan toko yang sudah tutup.

" Ayo turun kelinci, jangan senyum-senyum saja " kata Taeil yang membuat Doyoung nyengir dan dia pun turun.

Taeil juga turun dan mengunci mobilnya, mereka menjalani kota malam itu dengan penuh canda ria serta tawa yang membuat suasana disana hangat.

" Tae? boleh beli cheese cake ga? " tanya Doyoung yang tiba-tiba terhenti di depan toko kue saat itu.

" Boleh, beli saja tapi jangan banyak-banyak " balasnya yang melihat Doyoung yang ternyata sudah memakai ekspresi wajah pout saat itu.

Doyoung langsung masuk sambil menarik tangan Taeil, dia membeli sesuai yang dia inginkan tadi dan Taeil pun membayarnya.

Setelahnya mereka keluar dan berjalan-jalan menuju taman yang terletak di tengah kota itu, bukan taman biasanya namun Doyoung senang sekali saat dia kesana.

Banyak lampu gemerlap-gemerlip dan warna-warni yang membuat rasa puas Doyoung belum berhenti, Doyoung terus menggandeng tangan Taeil sambil memperlihatkan sesuatu yang belum ia pernah lihat sebelumnya.

" Taee liatt!! itu cantik bangett " kata Doyoung dengan gembira.

Taeil tak menjawabnya dan dia hanya menjadi pendengar saja, mereka berdua menjadi pusat perhatian karena Taeil yang lebih tinggi dari Doyoung membuat seperti pasangan kekasih umum padahal mereka berdua sudah menikah.

" Doy mau beli minum? saya lumayan haus soalnya " ucap Taeil tiba-tiba yang membuat Doyoung juga menyadari itu.

" Ayo beli tapi aku gatau mau minum apa " balas Doyoung yang memperlihatkan wajah poutnya itu.

" Iya-iya kita beli minuman dingin " lanjut Taeil pada akhirnya dan menarik tangan Doyoung.

Doyoung senang karena Taeil langsung peka saat itu, dia berjalan di samping Taeil layaknya anak kecil.

Mereka mencari tempat duduk kosong dan Doyoung langsung meminum minuman yang dia beli ternyata itu asam.

Taeil yang melihatnya langsung menukar miliknya dengan milik Doyoung saat itu juga, Doyoung meminum milik Taeil pada akhirnya.

" Minuman kamu manis, untuk aku semuanya gpp kan? " tanya Doyoung yang berharap bahwa dia bisa meminumnya sampai habis.

" Iya minum saja, biar saya habiskan punya mu " balas Taeil yang mendengarnya.

Doyoung menghabiskan minuman milk Taeil, dan pada akhirnya mereka pulang ke rumah karena malam semakin dingin.

Doyoung memakan cheesecake nya sambil menyuapi Taeil yang tengah sibuk bekerja saat itu.

" My 🔞 + Possessive Husband " | Ilyoung. [ END ]Where stories live. Discover now