- Lelah Untuk Kedua Kalinya.

392 29 1
                                    

Buat bab ini aku dengerin lagu Heaven dari Bryan Adams.

Doyoung tengah berada di teras sambil memantau bermain dengan anak-anak, hari itu sedang tidak hujan dan warna matahari saat sore hari ketiga disana benar-benar cantik.

Taeil bekerja di kamar makannya Doyoung tak di kamar karena takut menggangu Taeil, dia hanya bisa tersenyum ketika melihat matahari itu.

Tak lama datanglah beberapa suruhan yang di suruh Taeil untuk membeli oleh-oleh, saat sampai oleh-oleh itu banyak sekali sehingga senyum Doyoung selalu terukir.

Saking banyaknya membuat Doyoung berpikir sejenak, dia pun akhirnya jalan ke kamar itu dan menghampirinya Taeil.

" Tae! seriusan sebanyak ini? " tanya Doyoung yang merasa tak percaya.

" Iya sayang, kenapa? " tanya Taeil balik dengan sopan.

" Ngga aku cuman nanya aja, oh iya kerjaan kamu banyak ya? " tanya Doyoung lagi saat itu.

" Sejujurnya iya, belakangan ini banyak sekali babe " jelas Taeil yang akhirnya bercerita kepada Doyoung.

" Ayo peluk biar cape kamu hilang " lanjut Doyoung dengan gemas.

Taeil memeluknya dengan erat, Doyoung juga membalas pelukan itu dan Taeil meletakkan kepalanya di bahu Doyoung.

" Saya lelah babe.. " lirih Taeil dengan purau.

" Peluk aja nanti ceritanya, aku tahu kamu kecapean " jawab Doyoung yang mengelus kepala Taeil.

Taeil hanya bisa diam, dia makin memeluk Doyoung dengan erat dan Doyoung paham akan hal itu. Taeil pun menjadi meletakkan kepalanya di ceruk leher Doyoung.

Taeil tak sengaja mengendus aroma tubuh khas dari Doyoung, Doyoung tertawa akan hal itu karena menurutnya itu geli.

" A-ah Tae! itu geli pleasee.. " ucapnya yang disambung lagi dengan tawa kecil.

Taeil sendiri tak perduli, dia pun menjadi memegang tengkuk leher Doyoung dan mengecupnya dengan lembut.

Doyoung kaget dan ingin berontak jika hal itu terjadi, tapi dia tak bisa melakukan itu karena Taeil menahannya.

" U-umhh! " serunya yang tak bisa mengambil nafas banyak-banyak.

Taeil masih saja melahap bibir Doyoung, lidah Taeil mengabsen satu-persatu gigi Doyoung dengan lihai.

Lalu melumatnya dengan lembut, Doyoung membalas lumatan itu dan Taeil pun bermain dengan lidah Doyoung.

Doyoung tak bisa membalasnya karena Taeil benar-benar good kisser baginya, dia saja kesulitan kadang membalas lumatan dari Taeil.

Hingga 20 menit berlalu akhirnya Taeil menyudahi itu, dia meminta maaf kepada Doyoung karena sudah melakukannya secara tiba-tiba.

" Iya gpp kok, aku tahu kadang kamu juga pengen hal itu " bisik Doyoung sebagai balasannya.

Taeil tersenyum dan tertawa kecil, dia pun memeluk Doyoung dengan erat setelah pelukan itu Taeil melanjutkan pekerjaannya lagi.

Rasa lelahnya hilang kali ini, Doyoung duduk di pangkuannya kali ini karena dia mau di peluk oleh Taeil lagi, namun Doyoung menjadi duduk di hadapan Taeil.

" Tae!! ayo peluk lagi! " ujar Doyoung dengan pelan.

Doyoung memainkan pipi Taeil yang menurutnya lucu, Taeil tak masalah akan hal itu dan dia pun menangkup pipi Doyoung.

" Sebentar ya? saya sedang mengejar deadline babe " balas Taeil yang menangkup pipinya.

Doyoung hanya bisa mengangguk sebagai jawabannya, Taeil pun sibuk bekerja lagi hingga dia tak sadar jika kelinci bawelnya itu tidur di bahunya.

" My 🔞 + Possessive Husband " | Ilyoung. [ END ]Where stories live. Discover now