- Rindu dan Marah?

586 38 0
                                    

Doyoung sedang memainkan tangan kecil milik Yangyang, Yangyang sendiri sudah bisa membuka matanya dan menggerakkan tangan atau kakinya.

" Lucu banget anak buna " ucap Doyoung yang duduk di kasur saat itu.

Tangan Yangyang bergerak dan Doyoung semakin suka memainkan tangan itu, mereka berdua menjadi bermain.

Padahal Doyoung tadinya ingin tidur setelah menidurkan Yangyang, ternyata menjadi main bersama.

Taeil belum pulang saat itu, dia memiliki jadwal yang lumayan padat untuk hari ini.

" Kira-kira Tae kapan pulang ya? " tanya Doyoung dalam hatinya.

Dia merindukan Taeil saat itu, benar-benar merindukannya namun dia tak berani menanyakan apa yang dilakukan Taeil saat ini.

Ternyata Yangyang tertidur dan Doyoung langsung menidurkan di sebuah kasur yang tak terlalu besar di sebelahnya.

" Sumpah gue kangen banget.. " batin Doyoung yang melihat hpnya.

Dia masih ragu untuk mengechat Taeil, padahal dia sudah pernah melakukannya namun dia takut.

" Tae? lagi ngapain? "

Pesan itulah yang dikirim oleh Doyoung, dengan cepat dia langsung mematikan hpnya dan dia tak menyadari bahwa Taeil sedang online saat itu.

Hpnya berbunyi dan Doyoung langsung melihat layar kunci hpnya, ternyata itu balasan pesan dari Taeil.

" Saya sedang bekerja saat ini, kamu butuh sesuatu? " tanya Taeil dalam chat itu.

Doyoung menjadi tak berani membalasnya, dia tak tahu harus mengatakan apa.

" Ngga kok, aku cuman nanya aja " balas Doyoung akhirnya.

Taeil merasa bahwa Doyoung ingin menanyakan sesuatu namun tak jadi, dia pun menanyakan hal itu yang membuat Doyoung tak berani membalasnya.

" Kamu mau bertanya tentang sesuatu? "

" itu.... "

Doyoung tak tahu harus menjelaskan apalagi kepada Taeil, dia tak berani mengatakan bahwa dia merindukannya saat itu.

" Irmy "

Taeil yang melihat pesan itu sedikit bingung, dia mencoba memikirkan apa maksud dari pesan Doyoung saat itu.

" Maksudnya dia merindukan ku? " tanya Taeil seorang diri.

Lalu Taeil membalas pesan lagi, dia menanyakan apa Doyoung merindukannya atau tidak dan ternyata benar bahwa Doyoung merindukannya.

" Ahh ternyata kelinci merindukan diriku " batin Taeil yang akhirnya pulang.

Dia berpesan kepada sekretarisnya saat itu untuk mengurus segalanya, biasanya Taeil membayar lebih mahal akan sekretarisnya itu karena pekerjaannya yang saat detail dan telaten dalan segala hal.

" Tunggu saya kelinci. " ucap Taeil yang menjalankan mobilnya.

Dia pulang ke rumah dan sesampainya disana, dia melihat Doyoung yang mencoba turun dari tangga.

Taeil langsung menghampirinya karena dia takut jika terjadi sesuatu kepada Doyoung, dia menuntun Doyoung pelan sambil menanyakan kepadanya.

" Kamu ngapain turun? " tanya Taeil yang memegang tangan Doyoung.

" Aku mau makan roti, jugaan aku lapar banget makannya mutusin ke bawah " jawab Doyoung sambil menuruni anak tangga.

" Lain kali tunggu saya pulang dan Yangyang tidur? " tanya Taeil lagi.

" My 🔞 + Possessive Husband " | Ilyoung. [ END ]Where stories live. Discover now