Semoga kamu tidak lupa
memeluk dirimu sendiri.Selamat membaca!
:)________________________________________
"Tante jangan sedih. Nanti aku main ke sini lagi."
"Bener?" Mata Judith berbinar.
"Iya. Di sini juga 'kan rumah Noah."
"Kamu tahu artinya rumah?" tanya Judith.
"Tempat tinggal." Noah tidak perlu berpikir lama untuk menjawab.
"Iya. Karena itu, mau pergi sejauh apa pun, sebagian dirimu tertinggal di tempat itu." Judith tersenyum sambil menatap rumah kecilnya.
_________________________________________
7.2
••
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
°Memang nyaman
tetapi bukan rumah.NOAH duduk bersila, persis di depan Santy yang berbaring dengan posisi menyamping.
Dia tersenyum, tanpa tahu api amarah di dada wanita itu telah menyala sejak sore tadi.
Noah dan Judith tiba saat langit masih terang-terangnya, belum terkelupas menjadi jingga. Santy tentu senang, karena mereka datang sesuai waktu yang disepakati.
Kemudian kebahagiaan yang meluap-luap surut seketika. Wanita itu menyadari, sesuatu telah berubah.
"Nah, sekarang cerita. Apa aja yang kamu lakuin, saat tinggal di rumah tante Judith." Banyak yang ingin Santy dengar. Dia akan terus menggali untuk dapatkan informasi serinci mungkin.
"Cerita aja semuanya. Jangan ada yang disembunyiin." Ya, semuanya. Agar dia dapat memastikan sejauh mana perubahan itu, sehingga ombak di hatinya tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
1%
Teen FictionBarangkali dari jauh jalanan panjang itu terlihat mulus. Ketika dilewati ternyata berbeda dari perkiraan. Kamu terpeleset karena licin, lalu berusaha untuk berdiri lagi. Kamu terperosok ke dalam lubang, lalu merangkak naik. Kamu belajar dan kehidupa...