Bagaimana hari ini?
Mari tebak dialog!
Dialog siapakah ini?
"Ini bukan rumahmu! Kamu nggak bisa seenaknya di sini!"
"Gue udah minum obat buat gugurin tapi nggak berhasil!"
"Mata lo kenapa begitu?"
"Ini udah sore. Gimana kalau perginya besok? Atau lusa aja?"
Iya deh. Anak baik yang tadi loncat jendela."
"Kamu maling, ya?!"
"Emangnya kenapa kalau punya dua mama? Malah bagus. Bisa dapat kasih sayang yang banyak."
"Menariknya, Judith yang bertindak semaunya, susah nurut, cuma mikirin diri sendiri, itu nggak berlaku di depan seseorang."
Kalau nanti kamu menemukan bagian yang janggal atau salah, tolong dikomentari, ya. Terima kasih.
Selamat membaca!
_________________________________________
"Kasihan. Jomblo menyedihkan."
Langkahnya diputar. Gea tidak jadi pergi. Dia berjalan terburu-buru menuju sepasang kekasih yang sedang kasmaran.
Posisi telah diubah. Pria itu memangku Judith. Mereka terpejam. Dari gaya berciuman, sepertinya ini masuk ciuman panas.
Inilah balasan dari jomblo.
Tinggal sedikit lagi, bibir Gea menyentuh pipi pria itu.
Satu kecupan.
Dua kecupan.
Pria itu tersadar dan mengakhiri ciumannya dengan Judith.
Gea tersenyum, menikmati wajah-wajah bingung. Dia menghujani pipi pria itu beberapa kecupan tambahan.
Judith menyaksikannya dengan mata terbuka. "Lo mau mati?!"
"Tadi ngajak join." Gea hampir tertawa melihat wajah Judith sekarang. Merah terbakar emosi.
"Baru pipi. Gue mau coba juga bibirnya." Dia menunduk lebih dekat, untuk mencapai bibir penuh itu. Belum sampai, rambutnya dijambak.
"Anjing lo!"
"Wow! Santai." Gea terbahak.
_________________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
1%
Teen FictionBarangkali dari jauh jalanan panjang itu terlihat mulus. Ketika dilewati ternyata berbeda dari perkiraan. Kamu terpeleset karena licin, lalu berusaha untuk berdiri lagi. Kamu terperosok ke dalam lubang, lalu merangkak naik. Kamu belajar dan kehidupa...