10.1

567 135 375
                                    

Halo! Bagaimana harimu? Kamu bahagia?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halo! Bagaimana harimu?
Kamu bahagia?

Aku sibuk seharian tapi bahagia.
Setelah sekian lama, bisa mendatangi tempat yang kuanggap rumah. Sayangnya, cuma sehari.
Maunya menetap bukan mampir.

Berharap bulan besok semoga
bisa pulang ke tempat itu.
Rumahku harusnya di situ.

Berikan emot 🖤
sebanyak tingkat kesukaan kalian
pada tokoh tersebut!

Noah

Kenanga

Rinai

Bumi

Nagata

Judith

Belinda

Julio

Santy

Selamat membaca!

:)

_________________________________________

Rupanya Kenanga tidak pergi jauh. Dia bersandar di tembok luar samping pintu. Menunggu sambil senyum-senyum. Rencana jahat tidak pernah habis. Setiap hari ide-ide baru lahir dari otak kriminalnya. Giliran yang berkaitan dengan kejahatan, dia sangat kreatif.

Tidak lama kemudian, Julio lari terbirit-birit. Sesuatu di dalam diri mendesak ingin keluar. Belinda berlari mengekor, tampak khawatir.

Kenanga terkikik geli. "Cepat juga reaksinya."

"Obat pencahar?" Rinai telah berdiri di sebelah. Dua tangan terlipat di depan dada.

Kenanga tersenyum cerah. "Kok, tahu?"

"Nggak perlu dijelasin kemampuan otak gue, 'kan?" Terkesan agak sombong. Asalkan sombong yang berisi bukan sombong tetapi kosong.

"Iya deh, yang paling pinter." Sering Kenanga memutarbalikkan fakta. Namun, dia tidak berani menyebut Rinai bodoh. Jika melakukan itu, dia yang terlihat bodoh.

Di mata Rinai, Kenanga bagai anak kecil yang terus mencari perhatian. "Iseng banget. Kayak bocah."

"Papa yang duluan! Gue jadi nyebelin gini, karena kesel sama guru BK baru suruhan papa itu!" Kenanga naik darah.

Tersenyum. Ada bagian yang perlu dikritisi Rinai. "Oh, jadi yang sebelum-sebelumnya lo nggak nyebelin?"

"Tai!"

1%Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang