Barangkali dari jauh jalanan panjang itu terlihat mulus. Ketika dilewati ternyata berbeda dari perkiraan. Kamu terpeleset karena licin, lalu berusaha untuk berdiri lagi. Kamu terperosok ke dalam lubang, lalu merangkak naik. Kamu belajar dan kehidupa...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Yang menjalankan puasa, semoga lancar, ya. Berkah menantimu di bulan suci.
Selamat membaca!
Ramein :)
______________________________________
"Ternyata benar, Om ayah kandungku."
Noah masuk tiba-tiba, mengejutkan dua orang yang sedang terlibat percakapan rahasia. Baik Julio maupun Judith pucat. Reaksi alami ketika manusia tertangkap basah.
"Kamu salah orang." Pandangan mata, ekspresi, pola dan intonasi suara, gestur tubuh, semua menunjukkan kepanikan. Julio ingin menghilang dari sana—secepatnya kalau bisa. Namun, harus dilakukan dengan natural.
"Anggap aja salah orang, lalu kenapa waktu kecil Om deketin aku?" Ini yang memicu kecurigaan besar di benak Noah.
"Kamu sendiri tahu, saat itu om punya urusan. Dan, kebetulan bertemu denganmu." Kentara sekali Julio tidak mampu beradu tatap yang lama dengan Noah. Terus menghindari kontak mata, bukankah itu salah satu ciri orang yang sedang berbohong?
"Om hadir di saat mama berusaha untuk ambil aku kembali. Momennya sangat pas untuk disebut kebetulan." Terlalu sering untuk dikatakan sebagai kebetulan.
"Aku ingat yang Om bilang waktu itu. Katanya mau merebut yang dianggap berharga. Petunjuknya jelas." Ketika direnungi kembali, Noah akhirnya paham. _______________________________________
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
12.3
• • • • • • • • • • • • • • °
Mereka bilang jangan lupa untuk bahagia. Tidak lupa, kok. Hanya saja ketika susah segalanya menjadi tidak mudah, termasuk bahagia.
"NOAH, kamu salah sangka." Judith menyela, sebelum opini putranya kian melebar.
"Ma, kalau memang aku salah sangka, tolong bantah dengan alasan yang jelas dan masuk akal." Yang dilakukan orang-orang dewasa ini, hanya mengelak. Mereka tidak juga memberikan bukti yang kuat, untuk menyudahi kecurigaan Noah.
