Hei!
Sehat?
Bahagia?
Semoga diberi sabar yang luas.
Semoga menemukan jalan keluar.
Semoga terbebas dari
segala yang mencekik.Mari membaca Noah!
:)
_________________________________________
Setelah derum motor tidak terdengar lagi, Santy membuka pintu kamar. Terbentuk langkah-langkah panjang menuju meja makan. Menuang air segelas penuh, yang segera dialirkan ke mulut, seteguk demi seteguk sampai tetes terakhir.
"Kakak nggak nyesel ngebiarin Noah pergi?" Pertanyaan ini terus mengganggu Fathia. Apalagi dilihatnya ekspresi Santy biasa saja.
"Dia memiliki dua ibu. Bila kalian merawatnya bersama, dia nggak harus kehilangan salah satunya." Fathia heran. Tidak akan serumit ini, jika ego ditelan.
Santy memutar tubuh ke kiri, agar berhadapan dengan adiknya. "Aku wanita egois. Aku nggak ingin milikku, juga dimiliki orang lain."
"Kalau seseorang nggak lagi memberi seluruh hatinya untukmu, segera tinggalkan dia. Jangan tunggu sampai dia meninggalkanmu. Meski kamu menggenggamnya dengan erat, suatu saat tangannya akan terlepas." Terserah apa kata Santy saja.
Pada akhirnya kamu akan menyadari, beberapa kebaikan mengharapkan balasan yang sesuai.
________________________________________
7.3
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
°Terima kasih sudah percaya
kepada diri sendiri.
YOU ARE READING
1%
Teen FictionBarangkali dari jauh jalanan panjang itu terlihat mulus. Ketika dilewati ternyata berbeda dari perkiraan. Kamu terpeleset karena licin, lalu berusaha untuk berdiri lagi. Kamu terperosok ke dalam lubang, lalu merangkak naik. Kamu belajar dan kehidupa...