16.2

383 107 111
                                    

Terima kasih untuk antusiasnya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terima kasih untuk antusiasnya!

Tolong diramaikan, ya.

Ada bom kecil.

Selamat membaca!

:)
_______________________________________

Jelas sudah. Kalau diputar ulang ke belakang, yang katanya guru BK baru hanya khusus menangani Kenanga saja. Makin memperkuat bahwa dia hanya guru palsu. Apalagi tindakannya untuk mendisiplinkan Kenanga, sungguh membuat ternganga.

"Ibu, mamanya Noah?" tanya Kenanga, berharap wanita itu menggeleng kepala.

"Iya."

Fakta lain ditemukan. Otak Kenanga mulai merangkai potongan-potongan alur yang tercerai.

"Senang karena semua berkumpul di sini." Yang dikatakan Belinda saat berada di ruang kepala sekolah.

Kenanga baru mengerti sekarang. Artinya semua yang berhubungan hadir di saat itu, kecuali Rinai. Judith juga ada di sana bersama putranya Noah.

Di saat itu pula, ada gerak mata yang terus memperhatikan Belinda sejak melewati pintu hingga duduk. Ya, siapa lagi? Judith.

Rinai sudah tahu sejak lama. Dia tipikal yang memantau sambil mengumpulkan informasi diam-diam.

"Gue nggak sabar pengen lihat ekspresi bodohnya Nana saat tahu." Ucapan Rinai ketika keluar dari ruang BK, di waktu yang berbeda.
_________________________________________

_________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

16.2















°

Suatu kebanggaan
bisa bertahan.














             KENANGA meninggalkan rumah itu tanpa sempat melampiaskan kemarahan. Padahal wanita perusak keluarga mereka ada tepat di depan mata. Terlalu kaget sampai tidak sanggup memuntahkan emosi.

1%Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang