Chapter 03

95 77 70
                                    

-Hope we will be like before.Wouldn't that be fun?-



"Ganteng ya, Nay. Gak mau kenalan kamu? Mumpung masih jam istirahat loh."

"Aku udah kenal. Lagian dia pernah satu SMP denganku meski gak lama," balas Naya membuat Sonia mengendikan bahu tak percaya mendengar Naya mengatakan itu.

"Biarin aja, nanti dia juga bakal kenal kita. Tapi kalo mau sekarang ya udah sana. Mumpung bu Yuni belum masuk,haha," ujar jahil Naya.

Sonia melirik Adit yang sedang berkumpul dengan Bagas, Radja, Lintang. Bisa di lihat jika ketiga orang itu tengah mengajak teman baru mereka bermain bersama, tentunya game online. Sedangkan sisa cowok yang lainnya mungkin saja sedang nongkrong di tempat biasanya, dimana jika bukan kantin.

Di sisi lain, para cewek kelas ini hanya ada kurang lebih enam anak termasuk Sonia dan Naya. Empat siswi lainnya sangat rajin sebab sejak bel istirahat berbunyi, mereka masih tetap mengerjakan tugas. Berbeda dengan Naya dan Sonia yang lebih suka mengerjakan tugas di rumah saja.

"Eh Nay,ayo ke perpus!" ajak Sonia, "Katanya ada novel baru disana."

Naya mengangguk tanda setuju. Dia menata buku-bukunya dan meletakannya di laci. Kemudian kedua gadis itu pergi dari kelas menuju perpustakaan sekolah yang jaraknya lumayan jauh dari sana.

Sebelum berada di ambang pintu kelas. Naya mencuri-curi pandang ke arah Adit yang fokus pada handphonenya. Gadis itu mengembangkan senyum.

Yah,kayaknya cuma aku yang masih kepikiran.

—🌷—

Tepat setelah Naya dan Sonia keluar dari kelas. Adit mengalihkan perhatiannya, menatap kosong udara di depannya yang kemudian fokusnya kembali ke permainan.

"Gas, si Sonia Maharani kayaknya mau ke perpus tuh. Gak nyusul?" Radja menyeringai jahil pada cowok yang lagi duduk di lantai dengan santainya.

"Hah?! Mau Sonia ke perpus kek atau ke kantin gak ada hubungannya. Suka-suka dia lah."

"Ciee, yang salting. Bagas salting,hahaha," Lintang menambahkan.

Hanya Adit yang tidak mengerti apa yang dibicarakan ketiga teman barunya ini. Tapi setelah melihat wajah Bagas yang terdapat senyuman. Adit langsung paham,dia ikut menyeringai.

"Udah woy. Kasihan si Adit sendiri yang gak paham,ya dit ya," elak Bagas. Dia menghentikan permainannya sebentar lalu menatap Adit di sebelahnya.

"Gak tuh. Malahan paham banget kalo kamu suka sama yang namanya Sonia kan? Hayoo," balas Adit mengikuti arus pembicaraan.

"Pinter ! Nah,tuh si Adit aja sadar. Padahal dia baru masuk beberapa jam yang lalu."

"Kayaknya Sonia juga sadar deh. Cuma doi pura pura gak tau," sambung Radja menambahkan perkataan Lintang.

Berterima kasih pada ucapan ketiga teman temannya sekarang pipi Bagas yang awalnya berwarna kuning langsat perlahan menjadi merah kemerahan.

Beberapa menit sebelum bel masuk berbunyi. Naya dan Sonia kembali dari perpustakaan dengan sebuah buku di tangan mereka. Wajah senang keduanya tampak sangat jelas, mengundang perhatian ke empat sahabat cowok yang duduk di belakang yang tidak lain;Bagas, Radja, Lintang dan Adit.

Our MEMORIES (TIDAK DILANJUTKAN)Where stories live. Discover now