Chapter 17

47 27 29
                                    

[ O U R ]
[ M E M O R I E S ]

Sebuah kisah tentang putri,pangeran, kesatria dan Raja modern.

Sebuah kisah tentang putri,pangeran, kesatria dan Raja modern

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

.

BESOK nya setelah pulang sekolah. Adit, Naya dan yang lainnya datang ke tempat yang di katakan Lintang.

Sebuah taman dekat SMA mereka. Lintang meminta mereka untuk berkumpul di sana dan akan berangkat ke rumah sakit bersama sama. Ya, bergerombol. Bukankah itu hanya akan mengganggu saja di rumah sakit, kenapa mereka tidak bergilir datangnya? Jawabannya males. Lebih baik bersama walau itu akan merepotkan.

Setiba nya di taman,Lintang hanya memberikan satu keranjang buah mirip yang kemarin dia bawa untuk Verda. "Kalian ke sana aja dulu. Rumah sakit E, kamar nya nomer 12 lantai dua."

Bagas menatap bingung Lintang. Sebab di siang hari ini dia malah memakai hoodie hitam dan masker,dia tampak seperti seseorang yang berbeda. "Terus kamu mau kemana?"

Dari balik maskernya Lintang tersenyum tipis. "Ada keperluan,jadi aku gak bisa bareng kalian. Tapi pas di kamarnya jangan terkejut banget lho,bVerda bakal takut," peringat Lintang sebelum menaiki motornya dan pergi meninggalkan mereka.

"Kita di tinggal nih?" ucap Sonia sedikit kesal.

"Udah udah,Nia. Yuk langsung aja ke rumah sakitnya," Naya menenangkan kekesalan sahabatnya itu.

"Kita ke sananya naik angkot aja ya," kata Adit lalu berjalan menuju angkot yang terparkir di dekat sana. Ke empat orang lainnya mengikuti Adit dari belakang.

Rumah sakit yang dikatakan Lintang ternyata lumayan jauh dari sekolah. Perlu sekitar waktu hampir 30 menit untuk sampai.

Sesampainya disana Radja berjalan masuk menuju meja reception. Walau sudah di beri tau Lintang mengnai kamar Verda, tapi dia ingin mengecek nya lagi.

"Permisi mbak, kamar Verdaus Indah Amelia dimana ya?"

Penjaga reception mengecek dan mencari nama pasien dengan nama yang dikatakan Radja. Segera setelah menemukannya, wanita yang menjaga memberi tau seraya mengarahkan Radja dan yang lainnya.

"Pasien Verdaus Indah Amelia berada di kamar nomer 12 di lantai dua sebelah barat."

Sontak mereka langsung menuju tempat yang diarahkan. Saat di lantai dua,bau obat obatan menjadi lebih kuat,menusuk hidung. Bagas melihat kamar yang dikatakan wanita tadi,nomer 12 dengan nama Verda di luarnya.

"Disini ya."

Saat Bagas membuka pintu nya, dia cukup bersemangat. "Verda! Kami jenguk kamu lho."

Dari belakang di ikuti suara Sonia. "Nih, lihat kita bawa apaa. Buaaahh!"

Our MEMORIES (TIDAK DILANJUTKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang