Chapter 12

42 35 7
                                    

[ O U R ]
[ M E M O R I E S ]

Sebuah kisah tentang putri,pangeran, kesatria dan Raja modern.

Sebuah kisah tentang putri,pangeran, kesatria dan Raja modern

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.

DI waktu bersamaan, terlihat dua orang yang tengah mengunjungi makam.

Dengan payung abu-abu nya, Adit tidak mempermasalahkan air hujan yang membasahi bumi. Saat ini dia bersama Arunika tengah berada di depan dua makam dengan nama kedua orang tua mereka di atas nisan masing masing makam.

Hati nya sakit memikirkannya kembali. Dia sama sekali tidak bisa mengingat kembali tentang kedua orang yang begitu berjasa bagi nya. Dan tentunya berharga. Apalagi di ingatan Adit tidak ada kenangan bersama mereka,bahkan suara saja dia tidak ingat. Ya,walau ada samar samar kejadian Deja Vu tapi dia tidak bisa mengatakan jika dia ingat.

Arunika berjongkok sambil bercerita pada kedua orang tua mereka yang saat ini telah tertidur di dalam bumi,kembali pada sang Pencipta. Dapat Adit dengar jika adik perempuan nya ini tengah bercerita tentang kehidupan mereka.

"Ma,Pa. Tau gak,mas Adit sekarang mau belajar masak loh." Arunika memandang berganti kedua nisan di depan nya.

"Pas itu niat nya mau masak nasi goreng, eh malah jadi nasi gosong," ujar Arunika di iringi tawa mengingat hari itu.

"Bukan gosong dek, itu karna kecap nya. Mas masukinnya kebanyakan," balas tak terima Adit karna makananya di hina seperti itu.

"Iih, sama aja. Sama sama hitam."

"Beda."

"Sama!" decit Arunika tak kalah dengan kakak nya. "Ingat mas, perempuan selalu right."

Beruntung Adit sayang Arunika, jadi dia urungkan untuk tidak memayungi adiknya yang tengah berjongkok itu.

Dengan helaan nafas pasrah Adit membiarkan Arunika sesukanya. Mau sama atau gak, ah udah, terserah.

Arunika kembali memandang kedua nisan tadi. "Ma,Pa. Sekarang mas agak jengkeli loh. Masa iya nih, pas makan Mas Adit malah tidur. Udah mirip Ace di one piece," ucapnya yang kemudian mendapatkan omelan dari Adit.

"Heh, mulut nya. Kok bisa nyamain mas yang nyata ini sama karakter gepeng."

"Gepeng-gepeng tapi ganteng, la mas gimana? Emang situ ganteng?"

"Ganteng kok, mas punya temen cewek banyak. Temen mas juga bilang mas ganteng," katanya bangga. Membuat Arunika memutar matanya lelah.

"Tuh liat. Ma,pa,mas ternyata buaya loh. Kok bisa dia jadi Mas nya adek sih?"

"Bisa, soalnya mas yang lahir duluan dari pada kamu. Gimana mau protes?"

Arunika menatap tajam Adit. "Hmp, gak. Iih."

Our MEMORIES (TIDAK DILANJUTKAN)Where stories live. Discover now