Chapter 09

53 47 20
                                    

you are a gem, it is impossible with me who is bronze—



Di keesokan harinya, Naya benar dijemput Alfarzel. Dia melambaikan tanganya pada Naya yang masih diam di depan ambang pintu.

"Good morning, my honey Naya~"

Naya tertawa kaku mendengar nya.

"Jangan panggil Naya kayak gitu. Panggil dia 'Nona Naya'." Angkasa tiba-tiba muncul, mengkoreksi kata-kata Alfarzel. Tapi lagi-lagi, Alfarzel hanya tersenyum yang hampir mirip dengan senyuman Nanda.

"Udah-udah kalian, malah berantem di depan. Angkasa sana kamu naik motor nya mas aja. Naya biar sama Alfarzel," sahut Nanda mengakhiri ocehan keduanya.

Angkasa menatap tajam sebentar Alfarzel sebelum mengikuti Nanda dari belakang untuk mengambil motor.

Naya berjalan menuju kearah Alfarzel. Wajah Naya cukup murung mengundang rasa penasaran pria di depannya itu. "Kok Naya nya Alfarzel murung sih? Sini cerita."

Naya menghela nafas kasar setelah mendengar kata 'Naya nya..'. Entah kenapa mood Naya malah menjadi buruk.

"Gakpapa, mas. Kemarin katanya ada wawancara kok jemput?"

"Prioritasin yang penting dulu yaitu anter pacar."

Ya, setelah Alfarzel menawarkan masa percobaan itu. Dan di setujui Naya, sekarang mereka resmi berpacaran.

Naya menggeleng pelan seraya memakai helm pemberian Alfarzel. "Aku bisa berangkat sendiri. Kan ada Mas Asa," kata Naya yang kemudian duduk di jok belakang motor.

"Sekarang kita pacaran Nay." Alfarzel langsung menyalakan mesin dan mengendarai nya menuju gerbang. Lalu dibuka lah gerbang itu, hingga mereka bisa meluncur ke jalanan.

"Nay," panggil Alfarzel dengan pandangan masih ke arah depan. Naya mendekatkan kepalanya pada bahu Alfarzel. Mendengar kan apa yang ingin pria itu katakan.

"Diantara kita saat ini gak ada yang namanya Cinta." Alfarzel menekankan kata terakhir membuat Naya paham.

"Memang, aku gak bisa langsung suka dengan cepat. Tapi, ini masa percobaan yang artinya bisa jadi aku bakal suka sama Mas." Alfarzel tersenyum mendengar jawaban Naya. Dia puas. Alfarzel menganguk menanggapi.

10 menit kemudian...

Mereka tiba di depan gerbang sekolah. Lagi-lagi mengundang perhatian para siswa-siswi kearah Naya yang turun dari motor Alfarzel.

"Makasih ya, Mas. Nanti gak usah jemput ,aku ada ekstra."

"Bakal mas tunggu."

"Esktra ku lama."

"Masih tetap mas tungguin."

Naya menatap datar pria yang masih duduk di motor itu. Lalu menyerah dan masuk kedalam sekolah. Tapi kemudian langkah Naya dihentikan oleh Alfarzel. "Helm nya kembaliin dong." Dan langsung Naya kembali ketempat Alfarzel kemudian menyerahkan helm itu.

Alfarzel tersenyum lalu tertawa kecil, membuat beberapa siswi turut kagum memandangi ketampanan nya. Tak butuh waktu lama setelah Naya masuk, Alfarzel langsung pergi dari situ dan menuju tempat tujuan lainnya.

Our MEMORIES (TIDAK DILANJUTKAN)Where stories live. Discover now