Chapter 04

98 75 65
                                    

-Ah, the weather is so beautiful. can you see it too?-



Sudah tiga hari yang lalu Adit pindah. Dia bahkan bisa langsung akrab dengan orang orang bahkan guru dan pegawai pun. Yah, pada dasarnya Adit selalu murah senyum dan selalu ramah pada orang orang. Jadi, tidak heran jika dia friendly pada semuanya.

Hari ini akan ada ulangan biologi. Awalnya Pak Agus ingin menundanya karna Adit yang hampir belum mendapatkan pelajaran biologi di sini. Tapi, Adit dengan PD-nya dia meminta ulangan itu diadakan.

Dan di sinilah sekarang. Kelas sunyi yang hanya ada suara bolpoin yang menari di atas kertas jawaban. Semua orang termasuk Naya tampak bingung dan kesusahan menjawab pertanyaan. Namun, di sisi Adit dia dengan cepat menjawab pertanyaan tiap nomer. Bahkan Radja yang duduk di sebelahnya saja tampak terkejut.

Dengan santai, Adit menjelaskan jawabannya di kertas yang tersedia. Dia bahkan sampai membutuhkan kertas tambahan untuk menjawabnya.

Hingga akhirnya jam biologi selesai. Semua murid mendengus lega setelah berhasil menyelesaikan soal soal itu. Ada yang langsung membuka buku untuk mengecek jawabanya. Ada juga yang bodo amat, intinya datang-kerjain-lupakan.

"Aaah! Naya, gimana nih. Ada yang belum ku jawab tadi soal nya," keluh Sonia seraya memeluk sahabat nya itu.

"Gakpapa, positive thinking aja,mungkin nilainya 0 karna gak di jawab."

"Serius, Nay. Kamu gak membantu ku sama sekali," kelakar Sonia.

Ketika dua gadis itu heboh sendiri. Sedangkan di bagian Adit dan yang lainnya malah lebih parah. Terutama Bagas dan Radja. Keduanya sangatlah membenci pelajaran biologi sampai tiap nomer yang ada, mereka jawab hanya dengan menulis kembali soalnya.

Lalu Lintang dan Adit, keduanya cukup berhasil mengerjakannya. Walau Lintang bisa di bilang tidak menyukai atau membenci pelajaran biologi tapi pengetahuannya tentang mapel itu cukup banyak sehingga dia bisa lancar saja mengerjakan.

Melihat kedua temannya sangat tersiksa, Adit hanya tertawa kecil. Kemudian, dia mencuri curi pandangan kearah belakang bagian cewek.

Naya.

Setelah dia mengatakan tentang amnesianya pada Naya. Adit sering kali melirik pada gadis menawan itu. Dia akhirnya tau perasaan apa yang dia rasakan ketika melihat cewek itu tersenyum atau tertawa.

Suka. Adit menyukainya, dia tau itu. Walau sudah dua tahun, tapi ternyata rasa sayangnya pada Naya tetap tidak berubah.

Ngomong-ngomong, cuaca siang hari ini cukup bagus. Tidak seperti kemarin yang sedang hujan. Naya menopang dagunya sambil memandangi keadaan luar lewat jendela. Dia melihat dua pasang kupu kupu yang tengah terbang bersama. Awalnya kedua kupu kupu itu tampak dekat dan lengket, tapi kemudian ada angin kuat yang membuat salah satu kupu kupu itu terbang menjauh.

Mata Naya mengerjap. Tapi, tak lama kemudian kupu kupu itu pun kembali pada kupu kupu yang lainnya. Dan kedua nya,mulai terbang menjauh ke langit dan perlahan tidak nampak lagi oleh mata Naya.

Rasanya dua kupu kupu tadi itu seperti dia dan Adit. Awalnya yang bersama dan dekat,lalu dipisahkan dan kembali di pertemukan meski ada yang berbeda.

Our MEMORIES (TIDAK DILANJUTKAN)Where stories live. Discover now