Chapter 05

91 72 62
                                    

-a little jealous is not a problem right? but can i worry about you?-



Dalam rumah sederhana ini hanya ada dua orang yang tinggal. Adit dan adik perempuan nya, Arunika. Sebagai seorang kakak, sudah menjadi kewajiban Adit untuk melindungi dan selalu ada untuk adiknya. Namun, sayang sekali sejak dua tahun terakhir ini dia sama sekali tidak bisa mengingat tentang nya sedikit pun.

Adit saat ini sedang duduk di depan TV sambil mengemil keripik kentang nya. Tatapannya memang menghadap ke benda hitam di depannya,telinganya juga mendengar apa yang dikatakan reporter, namun pikirannya sama sekali tidak ada di sana.

"Huh." Adit menghela nafas panjang,menatap langit langit rumahnya. Lesu, itulah perasanya saat ini.

Matanya memejam membiarkan pikiran yang mengusiknya kembali terulang. Sesuatu itu terjadi tadi sore, belum lama ini.

Beberapa menit setelah Haikal dan Naya keluar dari kelas. Empat sekawan itu akhirnya berhenti bermain dan pergi dari kelas.

Lintang dan Radja memiliki arah pulang yang searah. Begitu pula dengan Adit dan Bagas yang searah. Mereka berpisah di gerbang sekolah. Ternyata di jam segini sekolah sudah lumayan sepi. Padahal di SMA Adit sebelumnya jam 4 masih rame.

Di pertengahan jalan menuju halte,Bagas meminta Adit untuk berhenti sejenak. "Mau siomay?"

"Kalo di traktir mau," jawab simpel Adit. Bagas mengernyit,dia tidak mau awalnya tapi setelah melihat seringai jahil Adit mau tak mau akhirnya Bagas mentraktir nya.

Beberapa menit kemudian dua siomay yang dibungkus dengan sambal siap. Bagas memberikan salah satunya pada Adit, "Thanks ya. Ntar gantian aku yang traktir." Bagas menganguk sambil memakan siomay nya.

Keduanya yang mulai kembali berjalan tiba tiba bertemu dengan Haikal dan Naya yang berjalan di depan mereka. Adit yang rencananya ingin ikut makan siomay malah tidak jadi. Dia menyimpan makananya itu. Malahan Adit fokus ke arah dua orang di depannya.

Lalu seketika ada percakapan kecil diantara mereka.

"Tadi Mas Yoga bilang apa? Sayup sayup ada kata 'pacarmu'?"

"Itu kamu."

Langkah Adit dan Haikal bersamaan terhenti. Bagas yang ikut berhenti menatap heran pada temannya ini. Serta Naya pun ikut berhenti bergerak.

Sebelum Naya menoleh ke belakang, Adit segera menarik Bagas pergi dari sana. Langsung saja berlari kearah lain.

Mengingat Naya mengatakan itu saja membuat hati Adit terkikis. Apalagi untuk kedepannya jika dia melihat Naya dan Haikal berdua bermesra mesra an. Tambah sakit hati di dadanya.

"Mas ... mas Adit!" panggilan itu membuat Adit membuka matanya. Menoleh ke sumber suara di sampingnya.

Mata cowok itu menangkap objek yang dia kenal. Seorang gadis belia dengan rambut hitamnya yang di kuncir ponytail dengan pakaiannya masih seragam SMP.

"Kalo mau tidur di kamar. Terus TV-nya di matikan, biar gak boros," katanya sambil mengambil remote lalu mematikan TV.

Arunika Yuan. Itulah namanya, adik perempuan satu satunya Adit.

Our MEMORIES (TIDAK DILANJUTKAN)Where stories live. Discover now