Crescent moon. Saat bulan sabit muncul, semuanya berubah. Cinta dan takdir seolah mempermainkan mereka.
Jaemin hanya butuh satu alasan agar dia menerima Mark sebagai matenya. Karena sebenarnya, mate seolah tidak ada harganya.
"Jangan sampai aku meny...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
9
"Lukanya hilang?" Jaemin menyentuh wajahnya, benar-benar tidak ada luka akibat panah atau apapun itu.
"Tapi bagaimana mungkin? Semuanya baru terjadi siang tadi."
"Alpha!"
Semuanya menoleh, melihat penyihir kerajaan datang mendekat. Napasnya memburu, terlihat kalau dia berlari dari menara sampai ruang keluarganya.
"Yang Mulia, saya bisa memastikan kalau penyerangan siang tadi dilakukan dengan sihir." Pria itu mendekat, dia menunjukkan tiga anak panahnya. "Ketiganya sudah mendapatkan mantra sihir yang akan melukai targetnya. Jadi, tiga anak panah ini akan melukai siapa targetnya."
Mark menatapnya heran, "Kau yakin? Anak panah itu awalnya mengerah ke putriku."
"Akan saya buktikan." Pria itu meletakkan anak panahnya di meja, "Saya akan mengaktifkan mantra sihirnya kembali. Dan mereka akan langsung melesat ke target mereka."
Penyihir kerajaan, menggerakkan tangannya di atas ketiga panahnya. Sedikit berkilauan lalu dalam hitungan detik, ketiga panah itu melesat cepat. Bukan ke arah Minjeong atau Yara, tapi mengarah ke Jaehyun, Jaemin dan Doyoung.
"Mereka ingin mengecoh kita, menargetkan setiap anak agar fokus kita melindungi mereka. Rencana klasik, tapi ini melibatkan sihir, jadi cukup merepotkan."
Tiga anak panah itu kembali melayang lalu terjatuh di atas meja. Membuat Jaehyun, Jaemin dan Doyoung bisa bernapas lega kembali.
"Ini benar-benar aneh," Grand Duchess menatap semua orang. "Dan kenapa Luna? Jelas-jelas, anaknya Taeyong dan Yuta itu Yara, 'kan? Seharusnya yang memiliki hubungan dengan keduanya adalah Yara, bukan Luna."
"Itulah yang masih membingungkan. Jelas-jelas Luna berasal dari Halfview, dan tidak memiliki hubungan apapun dengan keduanya."
Mark membenarkan di dalam hati. Dia juga berdebat dengan Syven, siapa tau wolf-nya itu menyadari sesuatu. Biasanya orang yang memiliki hubungan darah, satu pheromone mereka sama.
Pheromone? Mark menegakkan tubuhnya. Dia menatap Jaemin yang masih kebingungan.
"Aku sadar sesuatu. Setiap keluarga, memiliki satu pheromone yang sama. Jaemin memiliki pheromone mawar," Mark beralih menatap Jaemin. "Dan Yuta juga memiliki pheromone mawar. Ada kemungkinan mereka bersaudara."
"Tapi bagaimana mungkin? Kita semua tau, Bangsawan Na hanya memiliki Yuta sebagai anak mereka. Tidak ada lagi anak mereka." Jaehyun membantah.
"Mark, sepertinya tidak seperti itu. Kau tau sendiri, aku dari Halfview dan aku memiliki darah fairy."
"Kau-? Apa?!"
Jaemin mengangguk, "Tabib kerajaan yang mengatakan langsung saat meneliti darahku. Dan Ratu Fairy juga mengatakan hal yang sama di suratnya."
