36. Yoona

1.5K 192 15
                                    

36

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

36

"Kau benar-benar tidak tau balas budi."

Jaemin menatap Bibi Theressa dengan tatapan bingung. Dia merendahkan tubuhnyaa, kedua tangannya bertumpu di kakinya.

"Apa aku harus membalas apa yang Bibi perbuat selama ini? Pukulan, tamparan, kurungan dan tidak diberi makan. Lalu, merombakku seperti perempuan, memaksaku menjadi seorang pelacur dan berniat menjualku di rumah bordil." tanya Jaemin, suaranya terdengar tenang. "Apa Bibi ingin merasakan hal yang sama?"

Kedua tangannya yang terikat rantai terkepal, "Aku Bibimu! Aku merawatmu sejak kecil!"

"Bibi Vania yang merawatku, bukan Bibi!" tekan Jaemin, wajahnya berubah kesal. "Jangan lupa, Bibi hanya sibuk dengan para pria. Bahkan Bibi Vania membawaku ke rumahnya saat bayi. Jangan berpikir kalau aku tidak mengetahui apapun!"

Theressa menatap Jaemin tajam. "Lepaskan aku!"

"Aku tidak bisa melakukannya. Aku belum memiliki jabatan apapun di sini selain matenya Mark dan Ibunya Yara, jadi maaf, Bibi, aku tidak mengeluarkanmu."

"Kau—"

"Semua peraturan, Mark yang memegangnya. Dan aku tidak bisa melawan Alphaku sendiri. Dia yang akan menentukan hukuman Bibi karena berniat membunuh calon Luna." Jaemin bangkit, "Aku bukan orang baik, Bibi, walaupun dulu aku hanya akan menuruti apapun ucapanmu."

"Jaemin! Na Jaemin!"

Jaemin melangkah menjauh dari sel sang Bibi. Tidak ada hal baik yang Bibinya lakukan padanya, jadi Jaemin tidak peduli Bibinya akan dihukum apa.

"Aku menyarankan wolfbane." ucap Jaemin di dekat Hendery, "Aku tidak peduli dia mau mati atau tidak. Karena sebenarnya, bukan hanya aku anak yang dia masukkan ke rumah bordil."

Hendery diam, dia melirik Jaemin. Sesaat, dia kaku mendengar ucapan Jaemin. Padahal jelas-jelas dia Alpha dan Jaemin hanya Omega. Tapi rasanya, dia harus merendahkan tubuhnya saat berhadapan dengan Jaemin sekarang.

Pria itu ikut keluar dari area penjara. Dia melihat Jaemin yang menemui Yara di paviliun. Hendery berbelok, pergi menuju ruangan Mark.

"Bagaimana?" tanya Mark saat melihat Hendery kembali.

"Wolfsbane," jawabnya. Mark dan Dejun membulat tidak percaya. "Tapi itu yang ia sarankan. Dan katanya, bukan hanya Jaemin anak yang dimasukkan ke rumah bordil."

Mark mengepalkan kedua tangannya, "Dia masuk ke sini bersama siapa?"

"Saat aku tanya di perbatasan, dia sendirian. Tapi dia bertemu dua orang perampok saat sudah masuk ke Alodias." jawab Dejun, "Dua perampok itu tidak ikut masuk ke acadeny karena tidak mau mengambil resiko. Jadi, dia sendiri."

Mark mengangguk mengerti, "Lakukan apa yang Jaemin katakan. Masukkan wolfbane ke makanannya."

Dejun dan Hendery saling menatapnya.

CRESCENT (MOON) ✔Where stories live. Discover now