30. Selamat Ulang Tahun

1.5K 208 5
                                    

30

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

30

"Pasti bagus, 'kan! Iya, lah. 'Kan Yara yang buat."

Mark memutar bola matanya. Kedua tangannya terlipat di depan dada. Memandang sang putri dengan tatapan datar.

"Yara, kamu mempermalukan Papamu sendiri." ujar Jaemin sambil terkekeh ringan.

"Iya?" Yara mengernyit, "Tapi itu jujur, Mama. Kata Papa, Yara tidak boleh berbohong. Jadi, Yara tulis saja apa yang menurut Yara kejujuran."

Yara pintar. Yara pandai membalas ucapan.

"Lain kali jangan seperti itu, ya. Kasian Papa jadi malu."

Yara beralih menatap sang Papa yang tentu saja langsung mengalihkan pandangannya. Papa marah dengan Yara.

"Papa marah?"

"Tidak."

"Dih?" Yara mengernyit, dia memukul-mukul paha sang Papa. "Papa, ngambek itu cuman untuk perempuan. Papa laki-laki, jadi tidak boleh ngambek."

"Mama laki-laki."

Yara terdiam, dia menatap Jaemin yang menahan kekehannya. "Mama berbeda. Mama 'kan Mamanya Yara, jadi tidak apa." jelasnya santai.

"Mana bisa begitu, cantik."

"Bisa, Papa."

"Tidak bisa."

"Bisa! Kalau Yara bilang bisa, ya berarti bisa!"

Mark berdecih, dia mengangkat tubuh Yara. "Papa bakalan jauhin kamu dari Mama!"

"Ihh tidak mau!" Yara memekik tidak suka, "Yara mau Mama!"

"Tidak." tolak Mark, "Karena Yara nyebelin, jadi Yara tidak boleh bertemu Mama."

Yara mengerang, "Mama, huwee~" Yara dengan tangisan buayanya. "Mama, tolongin Yara. Yara yang cantik ini diculik Papa."

Jaemin menggeleng, dia melangkah menyusul keduanya. Sungchan sudah pulang duluan, katanya ada hal yang harus dia lakukan. Jadilah, dia dengan terpaksa pulang sendiri. Makanya Yara akan pulang bersama orang tuanya.

"Mama, Papa jelek sekali sampai tega ngeculik Yara." ucap Yara saat Jaemin sudah berada di kereta kuda yang sama dengan mereka.

Mark berdecak, dia tetap mempertahankan Yara agar terus berada dipangkuannya.

"Sepertinya, hanya kamu yang bilang Papa jelek."

"Tapi Papa memang jelek. Yara sebel sama Papa." Yara melipat kedua tangannya di depan dada, kepalanya menoleh ke jendela.

Jaemin duduk di depan keduanya, "Yara kenapa marah mulu sama Papa? Coba kasih tau, kenapa Yara punya dendam kesumat sama Papamu itu?"

"Ya soalnya... Papa suka ambil Mama ihh! Yara tidak suka!" Yara mengerucutkan bibirnya, "Mana besok Yara sekolah lagi, Yara jadi tidak bisa seharian bersama Mama. Kenapa di dunia ini harus ada sekolah?"

CRESCENT (MOON) ✔حيث تعيش القصص. اكتشف الآن