12. Tanda

1.7K 239 3
                                    

12

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

12

"Mmhh."

Mark menekan bibirnya pada bibir Jaemin, tidak membiarkan Jaemin menjauh. Kedua tangannya mengunci tubuh Jaemin agar tetap berada di pelukannya.

Suara decakan bibir terdengar begitu jelas. Kondisi piyama yang Jaemin kenakan sudah acak-acakan, kancing teratasnya sudah terbuka. Entah oleh siapa.

Tapi malam yang awalnya terasa dingin, berubah panas. Mark jelas melakukan bonding sekaligus scenting, hanya tinggal gigitan saja yang belum ia lakukan.

Jaemin mendongak dengan napas memburu saat mark menurunkan ciumannya ke rahang dan berakhir ke leher.

"Alpha..."

Dengan mudah, Mark mengangkat tubuh Jaemin. Membawanya berbaring di atas tempat tidur. Mark pria dewasa, tidak heran kalau memiliki nafsu ke mate sendiri. Tapi untuk sekarang, nafsu Mark adalah ingin menandai Jaemin. Dia ingin memberitahu semua orang kalau Jaemin adalah miliknya.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Jaemin, dia memejamkan kedua matanya erat.

"Menandaimu." Mark menggigit tanda bulan sabit di leher Jaemin, belum benar-benar menandainya.

"Tapi, itu akan hilang. Dan lagi—"

"Aku tidak peduli. Aku tidak peduli kalau para tetua memberontak atau apapun, aku dan Syven memiliki kepercayaan diri untuk melindungimu, Orion dan Yara."

Jaemin mencengkram pundak Mark, "Jeno... bagaimana?"

"Aku tidak pernah menandainya atau melakukan scenting padanya." balas Mark, "Aku muak bertindak pelan-pelan."

"Mark—" Jaemin memekik saat merasakan sesuatu menembus kulit lehernya. Rasa nyeri dan panas Jaemin rasakan, "Sakit! Lepaskan. Aku..."

Tanda yang Mark tinggalkan tidak akan permanen kalau keduanya tidak berakhir bersetubuh. Tapi tidak apa, setidaknya tanda itu akan bertahan beberapa bulan dan warna pada tanda bulan sabitnya akan berubah.

Tubuh Jaemin melemas saat Mark mencabut taringnya. Tangis Jaemin terdengar, itu sangat sakit. Lebih sakit dari terkena cakaran rogue. Tapi, berbeda dengan apa yang Orion rasakan. Serigala berbulu putih itu malah senang, dia melompat-lompat dengan kedua ekornya yang bergerak cepat.

"Jaemin, aku ingin melakukannya juga."

Dan sepertinya, penderitaan Jaemin belum selesai.

♠ ♠

"Ini sakit sekali!" Jaemin menyentuh lehernya. Jaemin bahkan sampai menangis terisak-isak.

Mark tidak tega, tapi dia harus melakukannya. Dalam waktu dekat, Mark harus membuat hal yang bisa membuat para tetua, bahkan Jeno sadar. Mark tidak bisa untuk terus menuruti mereka.

"Ke sini," Mark menarik tubuh Jaemin. Dia mengusap sisa air mata yang ada di wajah Jaemin. "Aku minta maaf, tapi aku tidak menyesal."

Jaemin memukuli dada bidang Mark, dia kesal tentu saja. Mark terkekeh, dia mengambil kedua tangan Jaemin yang memukulinya.

CRESCENT (MOON) ✔Where stories live. Discover now