2. -Wijaya Cafe-

18 8 0
                                    

Wijaya Cafe dinikmati oleh banyak anak muda terutama mahasiswa mahasiswi karena bersebelahan dengan kampus mereka.

Tempat yang begitu strategis karena semua diatur oleh Bunda Kirana yang cantik jelita.

Bunda Kirana orangnya perfeksionis, tak heran bila kafe enak dipandang. Rapi, bersih, dan aesthetic kata Dira.

Meja dan kursi ditata bunda dengan sangat simetris. Ditambah bunga hias di sudut ruangan. Dindingnya diwarnai dengan cat warna vintage sehingga menambah kesan aesthetic.

Ada juga di samping kasir terletak papan wish list berukuran besar untuk menulis harapan atau keinginan di secarik kertas yang disediakan.

Tak berhenti sampai disitu, masih ada kejutan lagi. Kafe ini dilengkapi banyak jendela besar sehingga dapat melihat kearah luar yang disuguhkan dengan berbagai jenis bunga.

Ya, bunda sangat senang dengan bunga, jadi di sekitar kafe, bunda membuat taman mini dengan bunga berwarna-warni.

Kafe ini diminati bukan hanya karena rupa kafe yang aesthetic ini. Tetapi dari kopi dan dessertnya tak kalah juga. Kopi racikan kakak beradek, Kenan dan Kemal sangatlah nikmat sebab mereka barista terbaik yang bunda pekerjaannya.

Dessert di kafe ini juga tak mau tersaingi. Berkat tante Citra, pembeli semakin tertarik karena terdapat berbagai macam dessert unik dan enak. Dira selalu suka dibuatkan dessert oleh tante Citra. Dessert yang paling disukai Dira adalah waffle ice cream. Seminggu full makan waffle ini Dira akan senang sekali.

Tak tertinggal pelayan cantik kafe ini yaitu mbak Nadya. Mbak Nadya berparas cantik, tinggi, langsing, kulitnya putih, rambutnya panjang, bulu matanya lentik, duhh jadi insecure deh.

Dira pernah berpikir untuk menjadi seperti mbak Nadya, tapi Dira tak betul-betul ingin menjadi seperti mbak Nadya. Bunda bilang, kita cantik dengan cara kita sendiri. Sebenarnya cantik yang sesungguhnya bukan dari fisik kita, tetapi dari hati kita, sikap dan perilaku kita. Jadi, stop insecure yaa.

*

"Hari-hari gue gini amat, ngelap meja mulu" Keluh Dira sambil menyandang kain lap biru muda di bahunya.

"Seorang Dira jangan gini terus, kita harus kerja yang lain selain lap meja!" Ucap Dira tiba-tiba bersemangat.

Dira berjalan pelan-pelan ke arah tante Citra yang tengah asik berjoget TikTok di dapur kafe.

"Dorr!" Teriak Dira memegang punggung tante Citra.

"Eh! Ayam! Ayam!" Kaget tante Citra terpelonjak.

"Kamu ini Dira! Suka ngagetin tante" Ucap tante Citra yang kesal pada Dira.

"Tante sih, joget-joget TikTok buat apa coba?" Ujar Dira lalu duduk di kursi kayu.

"Ini tuh hiburan Dir, tante kan capek abis seharian kerja" Jawab tante Citra sambil mengambil gelas untuk minum.

"Bukannya joget TikTok malah bikin makin capek. Orang gerakannya ada jingkrak-jingkraknya" Batin Dira.

"Oh iya tan, Dira boleh belajar bikin dessert gak?" Tanya Dira pada tante Citra malah terkena cipratan air dari mulutnya. Duhh tante Citra bukan dukun berkedok pastry kan?

"Kamu mau belajar bikin dessert?! Kamu sebulan yang lalu aja gosong tu buat rainbow cake. Udah bagus cakenya warna-warni malah gosong kan gara-gara kamu lupa angkatin" Ucap tante Citra.

"Kan lupa tante" Ujar Dira sambil menahan tawa sebab rainbow cakenya berubah menjadi charcoal cake.

"Terus seminggu yang lalu kamu makan bakwan topping puding, sekte mana itu?!" Ucap tante Citra heran dengan kelakuan Dira.

"Jangan sampai kamu jadi pastry di sini buat cupcake pakai topping rujak cingur" Ujar tante Citra mengundang gelak tawa dari mbak Nadya,sedangkan Dira hanya diam membiarkan mereka hingga berhenti tertawa.

"Tante Citra bisa aja" Ucap mbak Nadya datang dengan nampan di tangannya.

"Mbak, Dira boleh coba jadi pelayan gak?" Tanya Dira malah disambut muka datar oleh mbak Nadya dan tante Citra.

"Kenapa?" Tanya Dira heran.

"Aku gak yakin Dir" Ucap mbak Nadya.

"Kamu cocoknya cuman ngelap meja aja Dir" Ucap mbak Nadya menepuk bahu Dira lalu melenggang pergi meninggalkan mereka berdua.

Dira menoleh ke arah tante Citra yang menahan tawanya.

Dira memutuskan untuk pergi saja meninggalkan tante Citra yang sebentar lagi akan melepaskan tawanya.

*

"Apa-apaan mbak Nadya, ngeremehin Anindira Wijaya seorang bendahara galak" Ucap Dira berdiam sejenak.

"Gue memang sepatutnya gak boleh jadi pelayan" Ucap Dira berbicara sendirian di kursi pelanggan.

"Gue nagih uang kas aja kek debt collector, gimana mau jadi pelayan yang lemah lembut, sopan santun" Ucap Dira menyadarinya.

"Jadi barista, gue gak ada bakat sama sekali"

"Kenapa sih Dir?" Tanya bunda Kirana duduk, menghampiri Dira yang mencari pekerjaan lain selain jadi tukang lap meja.

"Dira boleh jadi penjaga kasir gak kayak bunda?" Tanya Dira lagi-lagi seperti mencari lowongan pekerjaan.

"Kamu bosan jadi bendahara di kelas nagih uang kas? Bosan simpan uang kas atau gimana sampai mau jaga kasir di kafe" Ucap bundanya heran.

"Bukan bosan karena itu bun, Dira bosan kalau bantu bunda di kafe pasti ngelap meja terus" Ujar Dira.

"Kan kamu suka ngelap meja Dir, sampai bersih mengkilap kata kamu" Ujar bundanya.

"Tapi kan bosan bun, kalau cari yang, ah sudahlah, pokoknya Dira gak mau kerjaannya lap meja doang" Ucap Dira kesal.

Bunda hanya tersenyum pasrah melihat tingkah laku anaknya ini.

Dira memang suka membantu, tetapi bawelnya Dira memang seperti ini.

"Ya sudah kalau begitu, kamu kerjain PR aja gih" Ucap bunda yang langsung dibalas wajah masam Dira.

"Bunda!" Ujar Dira kesal.

Bunda tersenyum puas melihat ekspresi wajah Dira yang langsung berubah.

"Baca buku di depan mau?" Tanya bunda dengan serius.

"Di perpustakaan itu?" Tanya Dira menunjuk perpustakaan yang letaknya tepat di depan kafe.

"Iya. Kamu belum pernah ke situ ya? Bunda pernah sekali ke sana, bukunya banyak banget" Ujar bunda.

Dira berpikir sejenak. Dia memang belum pernah ke sana, apa salahnya hanya berkunjung ke sana. Ya, pastinya Dira ke sana hanya melihat-lihat tak akan membaca bukunya.

"Oke, Dira ke depan ya bun" Ucap Dira melenggang pergi.

Bunda Kirana berdiri dan menatap punggung Dira hingga ke luar kafe.

"Dia beneran Dira kan?"

*

.
.
.
.
.

Senin, 27 Feb 2023

To be continue...

LibraryOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz