12. Reschedule

520 76 33
                                    

Sebelum baca vote dulu yok, biar author simingit, udah pengin cimu-cimu sama Yeontae nih. Gak kasih vote=gak gue kasih cimu-cimu. Btw ada Yupi bentuk bibir Daniel gak sih?

Tritt...trittt...triiittt

Derit goresan tinta menapak permukaan kertas putih. Lembar demi lembar tercetak. Lalu pria berantakan itu membaca sejenak namun netranya hampir kosong. Ada sesuatu yang mengganjal, sesak memenuhi dadanya sedari tadi. Cerita yang sudah ia siapkan tiba-tiba berubah menjadi narasi penuh kobaran emosi. Bukan ini yang mau dia tulis.

Brengsek, konsentrasinya buyar. Ia mengingat desahan itu lagi.
Kenapa harus dia yang menyaksikan.

Berulang kali ia merobek kertas, merematnya, hingga kamarnya kini seperti buangan sampah. Kalau saja tidak ada kontrak, mungkin sudah ia akhiri pekerjaan ini. Pertama kalinya, dia tidak bersikap profesional, dia melibatkan banyak emosi.

Terserah Taehyun. Dia sedang tersulut, mau dijelaskan bagaimanapun percuma saja. Begitulah dia dengan keburukannya. Kadang ia memandang masalah dari satu sisi, mengedepankan emosi semata. Dia sendiri kebingungan, bahkan itu urusannya juga bukan.

Tapi diskusi dengan Daniel terlalu menyenangkan, melihat dia antusias memperhatikan setiap detail cerita itu menyenangkan, mendengarkan pandangannya tentang dunia itu juga menyenangkan.

Kesenangan itu seperti candu, Taehyun menginginkannya lagi. Kharisma Daniel membuatnya penasaran. Taehyun tak sadar kalau kebenciannya kali ini bukan karena dia homophobic, bukan juga salah sikap ataupun kepribadian Daniel, tapi salah Taehyun. Dialah yang sudah menaruh rasa kagum dan ekspektasi pada sang supermodel.

Beomgyu bilang kalau Daniel nggak seperti yang gue pikirin, tapi gue denger gue liat! Dia yang rela mengerang di bawah pria yang sudah bertunangan. He's just a slut!!!

Kali ini biarkan dia larut dalam pikirannya.

Lamunannya terusik saat dering telepon terus berbunyi. Sudah tiga kali ia abaikan, ia sedang tak mau menjawab panggilan siapapun. Namun kemudian sebuah pop up message muncul. Taehyun mengernyitkan alis lalu memutar bola matanya malas.

Bunda

Hyun, pulang
temuin dia

suruh aja pergi

nak, jangan
keras kepala

maaf bun,
taehyun blm bisa

yasudah,
bunda gak maksa

Orang itu lagi, nggak ada kapok-kapoknya mau nemuin gue
Batinnya.

Taehyun mengunci ponselnya, setelah ia tahu tidak ada lagi chat penting yang lain. Tidak ada chat permintaan maaf ataupun menanyakan keberadaannya. Mungkin masih bersama pria itu. Mungkin masih melanjutkan putaran-putaran selanjutnya. Pikiran kotor memenuhi ruang kepala.

Ah Daniel, bisa nggak lo pergi dari pikiran gue sekarang!

Sedangkan ia yang sedang dipikirkan, kini sedang duduk memeluk kakinya. Dominannya sudah pergi. Sebelum pergi tentu ia tak lupa mengingatkan bahwa sewaktu-waktu ia akan datang lagi.

Daniel berulang kali memutar ponselnya, parfum yang sudah ia beli sepertinya lambat laun akan menguap habis ia pandangi.

Harusnya hari ini akan lebih baik jika bertemu sang penulis. Ia akan mendapatkan dongeng di sore hari. Tidurnya pasti akan lebih nyenyak, bukan malah mendapatkan mimpi buruk. Daniel sama sekali tidak lupa. Tapi mengapa Taehyun tidak mengabarinya sama sekali. Apa dia datang tadi atau malah dia yang justru mengabaikan.

VERSATILE [Yeontae To Taejun END]🔞🌈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang