18. Coming Out

669 74 137
                                    

"Akhirnya hari ini cuma jalan-jalan yah, nggak jadi tukar pikiran",

Akibat dilanda emosi, hal yang ingin Taehyun tanyakan menjadi buyar seketika.

Daniel menghempaskan separuh badannya ke sofa setelah beres membersihkan keringat selepas kerja. Begitupun juga Taehyun, tak canggung meminjam kamar tamu untuk berganti pakaiannya yg sudah bau matahari. Sekitar tiga puluh menit yang lalu mereka baru tiba.

Taehyun tidak langsung pulang ke rumahnya karena dijanjikan sesuatu. Apalagi yang lebih menarik baginya kalau bukan sebuah buku. Terakhir kali membahas buku dengan Daniel itu ketika pertama kali bertemu secara formal, membahas tentang Achilles dan Petrocalus. Sepertinya mereka rindu saling mendongeng. Kontrak mereka memang seperti itu seharusnya kan ya.

"Makan dulu aja gimana? Dari balik seminar loh belum masuk makanan apa-apa!" ajak Taehyun mendahului.

Daniel memang sering lupa mengisi ulang bahan bakar. Si paling sibuk hingga lupa waktu. Sang workaholic. Peduli urusan orang lain nomor satu, tapi sekedar memenuhi standar bertahan hidup saja lupa. Sedangkan Taehyun, tidak usah diragukan, hari normalnya hanya melakukan aktifitas sebagai manusia biasa.

"Ayo buruan dimakan, malah main hape terus!", tegur Taehyun

"Bentar, bentar lagi bales dulu chat klien",jawabnya. Lewat lima menit, ia masih asyik tapping ponsel hingga membuat Taehyun kesal.

"Buka mulutnya!"

Daniel memamerkan deretan gigi kelinci miliknya karena terkekeh geli. Ia mau disuapi lagi, oleh kucing liar yang kini sudah jinak di tangannya.

"Nah gitu dong, peka dari tadi",ujarnya sebelum melahap satu suap nasi lengkap dengan segala rupa sayur dan lauk yang ia beli sebelum pulang.

"Haish masa tiap makan gue yang harus nyuapin mulu, kalau lagi nggak bareng gue pasti lo makannya sembarang. Gimana kalau lagi pemotretan di luar kota, terus ke luar negri", bukan suara melengking, tapi ia menggerutu pelan. Entah mengapa ketika bersama dengan Daniel, bawelnya Taehyun justru terasa seperti omelan. Lebih mirip omelan pasangan daripada seorang teman.

Daniel sambil disuapi, masih tetap melanjutkan aktifitasnya scrolling ponsel layar sentuhnya. Sesekali ia melirik, mencoba melihat mata cantik pria yang siap menangkap remahan nasi yang jatuh karena tak muat masuk ke mulut Daniel. Tapi yang dilirik bukannya suka malah membuang muka. Makan Daniel terhenti ketika di depannya terhidang satu sendok muatan besar yang tidak mungkin masuk ke kerongkongan. Bagaimana tidak, Taehyun mengambil tanpa melihat isi piring di depannya.

"Nyuapin model apa nyuapin kuli pak? Banyak amat", protes Daniel menggoda.

"Biar cepet gede!",jawabnya.

"Apanya yang cepet gede?"

Hehh

"Badannya lah, lo pikir apa?"

Ia menjawabnya dengan sewot.

"Nggak tau lah, makan sendiri nih. Capek tangan gue!",

Daniel memutar bola matanya namun menurut, ponselnya ia letakkan di atas meja. Kakinya yang tadinya lurus kini ia silakan. Harusnya tadi ia tidak protes agar suapannya selesai sampai butir nasi terakhir. Jadi, sekarang dia harus mengangkat sendoknya sendiri ke mulutnya. Sedangkan kucing itu, ia mengambil jatah makannya sendiri.

Selesai. Kini tugas mereka menyimpan barang belanjaan yang berserakan. Seminar yang tadi selesai pukul satu siang, dilanjut dengan sesi curhat yang justru lebih terdengar seperti pertengkaran, dan diakhiri dengan damai oleh foto-foto apik dan barang yang mereka bawa dari pusat perbelanjaan.

VERSATILE [Yeontae To Taejun END]🔞🌈Where stories live. Discover now