22. Bride

505 71 135
                                    

mention of suicide, drugs, bloods
little angst

Playlist: Billie Eilish at Sptfy
Bored, Lovely, TV, When party's over

"Soobin, keluar lo!"

"Iya sebentar sayang!"

Wajah Soobin yang tadinya temaram langsung berubah sumringah, mendengar pujaan hatinya datang menemuinya terlebih dahulu. Daniel datang sendiri, ia tak perlu repot menyambangi kediamannya. Disana, Daniel berdiri seorang diri, tanpa manajer dan tanpa Beomgyu apalagi Taehyun.

Soobin dengan percaya dirinya memberikan senyum seringai yang sarat makna. Ia hendak melingkarkan lengannya ke pinggang Daniel, tapi Daniel segera menepisnya.

"Kok gitu? Udah jauh-jauh datang kesini padahal",tutur Soobin kecewa.

"Gue kesini bukan buat kangen-kangenan sama lo, Bin!", jawabnya ketus.

Soobin meraih pundak Daniel, ia mengarahkan Daniel untuk duduk terlebih dahulu di kursi sofanya, "Jangan marah-marah dong, duduk dulu yah!?".

"Nggak perlu basa-basi Bin, mau lo apa sih?",pungkasnya.

Kemudian Soobin duduk di depan Daniel dan bertanya,"Kan gue udah ngomong berkali-kali, masa nggak inget?"

Sebelum menjawab, Daniel meyakinkan diri. Ia harus yakin bahwa keputusannya saat ini tepat dan ia harus siap menanggung segala respon termasuk resiko datang kesana seorang diri.

"Ayo kita selesaikan semua Bin"

***

Enam jam sebelum tragedi.

Waktu menunjukkan pukul empat sore. Terhitung sudah tiga hari Taehyun mengasingkan diri di griya kepulangannya. Rumah besar yang ayahnya tinggalkan untuk mereka berdua, namun jarang Taehyun tempati. Sekitar enam tahun lamanya, Taehyun memilih untuk hidup sendiri di kota tempat ia menimba ilmu dan dilanjut dengan berkerja.

Selama sepekan itu, ia mencurahkan rindu. Pada ibundanya yang lemah lembut, lalu menghafal lagi sudut ruangan tempat ia bersembunyi saat bermain petak umpet dan mempersiapkan diri sebelum ia harus bertemu dengan orang yang ia rindukan.

"Taehyun, kamu yakin mau berangkat hari ini?", ucapnya ketika melihat putranya sedang bersiap-siap.

Ia mengikat tali sepatunya, memasukkan beberapa baju yang mungkin perlu lalu tak lupa kotak makanan yang sudah terisi masakan ibundanya.

"Iya bun, tulisanku nanti tambah mangkrak kalau aku terus-terusan disini",begitu jawabnya.

"Jadi kamu lagi buat novel tentang Daniel? Novel tentang apa? Cinta?", tanya ibunya penasaran.

"Iya bun, novel boys love",

"Terus siapa lawan mainnya?"

"Ngarang sih hehe", jawabnya sambil meringis.

"Kenapa nggak kamu aja main characternya?", cetus bundanya membuat ia seperti menemukan nyala lilin dalam gua.

Benar juga, kenapa bukan dirinya saja. Tapi kan awal novel itu dibuat sebelum ada degup-degup romansa. Baiklah belum ada banyak bab. Toh masih perkenalan, jadi bisa diganti. Memang benar, ibunya ini sumber inspirasi.

Taehyun menghampiri ibunya yang sedang menyiapkan makan sore. Pokoknya sebelum berangkat, perut anaknya ini harus dipastikan sudah terisi dulu. Sepiring nasi dengan daging dan sayur lengkap khas ibu yang peduli akan gizi, meski anaknya kini bukan lagi bayi tapi sudah menjadi lelaki dewasa. Buktinya si dewasa ini sekarang sedang menggalau. Mengecek bolak-balik aplikasi pesan singkat yang tak kunjung menampilkan pesan dari yang tercinta. Padahal baru sekitar setengah jam yang lalu, Taehyun mengirim pesan menanyakan lokasinya sekarang. Karena Daniel lah tempat pertama yang akan ia kunjungi.

VERSATILE [Yeontae To Taejun END]🔞🌈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang