17. Defense

572 79 98
                                    

Aing depresot liat kalian pada emosi hahaha
tapi lebih jadi semangat up lagi sih

Segar sekali, baru hari ini dia merasakan aliran air membanjiri seluruh tubuhnya. Akhirnya obat dari Daniel manjur juga. Bukan obat yang Daniel gerus tapi obat kecupan yang dilayangkan tanpa permisi kemarin malam, buat ia terbangun dengan sehat hari ini seketika. Sebenarnya sih dari kemarin juga kucing bodoh itu sudah sembuh, tapi masih bersembunyi di balik kata recovery.

Taehyun berdiri di depan cermin, dengan handuk yang melilit di pinggang dan satu lagi bertugas menahan air yang masih mengalir dari rambut. Ia sibuk menggosok kepala agar lekas kering. Kedua tangannya bertolak pinggang, memutar serong ke kanan dan kiri. Sisi narsistiknya keluar lagi,

Sebenernya gue ganteng juga, badan gue bagus padahal jarang olahraga hehe

Lalu ia geli sendiri, malah mencibir pada refleksi. Ia teringat hadiah yang belum ia buka. Ia meraih bungkusan itu. Dipandanginya lagi parfum dalam kotak hitam, binar matanya mengisyaratkan sebuah rasa.

Ketemu Daniel lagi hari ini, harus wangi kan ya, kemaren kan dia dateng gue lagi bau pengak.

Coba ingat kemarin Taehyun bilang apa, hanya teman yah. Ingat saja baik-baik. Tapi ketika alarm berbunyi mengingatkan schedule yang ia buat, sumringahnya sama saja seperti bertemu dengan pujaan hati. Dasar Taehyun sungguh labil dengan pemikirannya.

Taehyun menyemprotkan jutaan partikel esense ke udara. Ia meraih buliran wanginya agar menempel lekat di tubuhnya. Sepertinya parfum mewah ini akan cepat habis, Taehyun sangat menyukai wangi bergamot dan spice pilihan Daniel, ia tak salah mengenali karakter. Lalu seperti biasa, dia selalu bergaya sederhana. Celana kasual dengan kemeja pendek dan sweater saja membuat ia seperti masih usia mahasiswa.

Sengaja ia tidak membawa kendaraan hari ini, Daniel yang meminta.
Taehyun memasuki balai pertemuan dimana orang yang ia tunggu sedang melakukan seminar bersama satu aula mahasiswa seni. Menyampaikan materi tentang bagaimana peran seni modeling dalam mengubah pandangan hidup seseorang. Sesekali Taehyun mengintip, penasaran bagaimana Daniel memotivasi banyak audiens.

Ahh dia ternyata memang selalu mempesona.

Kenapa pula hatinya sangat lancar meloloskan pujian untuk Daniel, tapi mulutnya masih saja mengelak, padahal akui saja apa susahnya. Itu lebih dari sebuah pujian kan.

Singkatnya, sekitar tiga puluh menit ia menunggu, tak sadar Taehyun sudah melewatkan sesi tanda tangan dan perpisahan. Karena ia berdiri sambil mengangkat telepon yang sedikit membuatnya bergejolak.

"Hey, udah lama nunggu?", sapaan itu cukup mengagetkan.

Daniel sudah selesai menjalankan tugas. Ia keluar dengan setelan serba rapi, celana hitam, kemeja putih lengkap dengan aksesorisnya, rambut wet look yang disisir ke belakang, poni sisi kanan dan kirinya bergelombang ke samping. Membuat Taehyun tertegun menelan ludah.

Anjing, kenapa sejak malam itu Daniel keliatan tambah ganteng.
Taehyun, lo lagi mikirin apa sih?

Matanya masih kosong melompong.

"Kok bengong, hari ini mau wawancara dimana?"

Ia terperanjat.

Taehyun yang datang tanpa persiapan apapun hanya menengadahkan kedua tangannya ke samping lalu mengangkat bahunya. Terserah, begitu saja jawabnya.

"Gimana kalau sambil jalan-jalan aja? Mumet abis seminar, kayanya kalau sambil cuci mata bakal seger", ajakan Daniel menggiurkan.

"Kan lo baru keluar, apa nggak capek kalo jalan-jalan?", diam-diam ia perhatian.

VERSATILE [Yeontae To Taejun END]🔞🌈Where stories live. Discover now