15. Fever

660 84 74
                                    

Yang vote, komen, follow semoga bisa nonton konser TXT tahun ini

One day before,

Kak Daniel

Kai, mf ganggu
gw boleh mnta tolong?

eh kak daniel
minta tolong apa kak?

taehyun
bisa cek dia?

loh kak
knp gak chat lgsg?

gw diblokir

lah kok bisa?

meng nya marah

waduh kirain
mau baikan

hehe, pokoknya gitu
tolong ya

tapi besok gapapa kak?
udah malem
sekalian besok kan gw libur

gapapa kai
sy cm takut dia kenapa2


***

Di ruang yang luasnya sekitar satu per sepuluh juta dari tata ruang kota, pria ini menghabiskan waktu malam, sisanya lebih banyak di luar. Persemayaman yang sunyi untuk membantunya berkonsentrasi, menulis fiksi panjang yang belum berujung. Ruangan kamar berisi ranjang dengan sprei warna abu-abu dan semua furniture serba monokrom. Disebelahnya terdapat meja portable yang biasanya ia gunakan untuk bekerja, namun seringnya, ia lebih memilih mengetik dengan laptop diatas kasur.

Hampir tiga hari, Taehyun tidak keluar dari kamarnya. Ia sibuk berimajinasi, tentang sebuah kisah dan tentunya tokoh yang ada dalam cerita. Kostannya memiliki toilet di dalam kamar walaupun tidak terlalu besar, membuatnya makin enggan keluar, makan masih bisa ia pesan secara delivery online. Jendela kamar sepertinya juga tidak sering dibuka selama itu. Buktinya bau asap rokok menempel, tidak terbuang keluar melalui lubang ventilasi. Ini bukan gaya Taehyun sekali. Semalas-malasnya dia, tidak pernah sampai separah ini.

Tapi sudah beberapa hari ini, ia kehilangan dirinya. Taehyun hilang konsentrasi, hilang nafsu makan, hilang pula jam istirahat yang awalnya memang dari awal sudah kacau. Bagian yang paling seram, ia juga kehilangan semangat, membuat badannya drop, suhu badannya naik. Ia demam.


Suara ketukan pintu terdengar. Taehyun dari dalam kain tebalnya menggeliat malas. Ia tak tidur tapi juga tak bisa dikatakan bangun.

Tok..tok..tok..

"Meng, ini gue. Buka pintunya!" terdengar suara yang familiar.

Ternyata Kai yang datang.

"Bentar!", sahutan terdengar.

Taehyun perlahan menggerakkan tubuhnya yang hampir kaku karena terus-menerus berada di posisi itu. Kalau saja Kai tidak datang, mungkin sebentar lagi ada akar yang tumbuh dan mengait ke kasur. Ia lalu duduk, menyeimbangkan kepalanya yang hampir roboh karena masih terasa pening. Selimutnya tidak ia lepas, masih memeluk mesra dirinya. Sengaja dilingkarkan terbungkus karena takut terasa dingin.

Kemudian, ia mencoba berdiri dan berjalan perlahan dengan langkahnya yang kecil-kecil kadang melompat seperti anak yang sedang main balap karung. Kakinya tertahan oleh lilitan kain tebal dan kaus kaki.

VERSATILE [Yeontae To Taejun END]🔞🌈Место, где живут истории. Откройте их для себя