23. Sleeping Beauty

564 67 133
                                    

Ngiiiiiiiiiiiiiiiing

Bunyi itu begitu memekakkan telinga.

"Nggak nggak, Jangan pergi. Lo harus balik please Daniel lo harus balik."

Denging kardiograf itu membuat Taehyun frustasi. Jantung Daniel berhenti berdetak. Semuanya panik penuh harap. Dokter di ruangan sana sedang berjuang mengembalikan detaknya. Berulang kali menggosokkan benda itu dan menempelkan keduanya di dada Daniel.

***

Sekitar satu jam yang lalu mungkin. Taehyun dan kawan-kawannya berhasil mendobrak rumah lama milih keluarga Choi. Mereka berpencar agar pencarian Daniel lebih cepat. Di tengah derasnya hujan, jeritan Ailee menandakan ada sesuatu yang mengerikan terjadi.

Di kamar itu, ranjang itu, Daniel dan Soobin sudah hampir tidak tertolong. Mereka tak ubahnya seperti pengantin berdarah. Merah pekat banjir mengotori, kontras dengan sprei dan pakaian Daniel yang berwarna putih. Mereka masih bernafas. Detak jantungnya masih ada walaupun lemah.

Taehyun merobek bajunya sendiri, tak peduli ia akan kedinginan nanti. Yang ada di pikirannya, ia harus menghentikan pendarahan di nadi kekasih hatinya. Ia memeluknya, mencoba menghangatkan tubuh Daniel yang mulai mendingin, menepuk-nepuk pipi Daniel berusaha agak ia sadar segera. Kelopak mata Daniel yang terpejam masih beberapa kali mengerjap, ia masih memberikan respon.

"Daniel, please bertahan sebentar lagi, gue mohon Daniel. Jangan tidur",ia bahkan tidak sanggup menangis. Ia harus kuat agar bisa membawanya. Daniel sudah total terbius di alam bawah sadar.

Kai di luar sana sedang ribut menunggu ambulance, Ailee berusaha menelpon ayahnya. Beomgyu, ia tak lupa menolong Soobin. Meskipun dalam hati, semua orang disitu mengutuknya, berharap ia mati saja. Tapi, bukankah lebih baik ia hidup dan bertanggungjawab dalam kesengsaraan. Terpaksa, mereka harus juga membopongnya keluar, bersamaan dengan Daniel yang terkulai dalam gendongan Taehyun. Membaringkannya pada brankar ambulance yang baru saja datang.

Sirine dua mobil ambulance bersahut-sahutan, menambah ketegangan di antara rintik hujan yang masih tersisa. Tak henti Taehyun memohon, berharap keajaiban datang tiba-tiba. Ia hanya berbalut selimut pemberian tim medis, menggenggam erat sebelah tangan Daniel yang tidak terluka.

"Maaf Niel, maaf udah ninggalin lo. Maaf gue nggak becus jagain lo. Gue minta lo bangun yah, gue mohon. Daniel lo kuat, Achilles. Lo bilang mau jadi Achilles, bukan Petrocalus. Dewa perang nggak mungkin nyerah kan", rapalnya, berulang kali ia mengecupi jemari kering yang ia genggam.

Namun harapan itu diujung tebing.

Denyutnya tak terdeteksi lagi ketika ia tiba di rumah sakit. Seluruh badannya pias menguning, ia terlalu banyak mengeluarkan darah. Dada Daniel melecut, seiring dengan sentuhan alat kejut di dadanya. Dia sekarat.

Demi Azrael, menjauhlah dari Daniel. Jangan bawa dia sekarang. Aku mencintainya. Beri aku kesempatan menjaganya.

Tiit




Tiit





Tiit






"Daniel kembali",

Dua kata dari dokter itu membuat Taehyun terkulai lemas. Lega tapi belum sepenuhnya lega. Beomgyu dan Ailee di ujung sana sudah terisak keras. Untung saja Kai menangkap tubuh Taehyun, ia gagal terjatuh. Taehyun erat memeluk sahabatnya, bertumpu padanya. Hampir saja, mereka kehilangan Daniel. Meskipun Daniel masih tidak sadarkan diri dan harus melewati masa kritis, setidaknya dia selamat. Kata dokter, waktu pemulihannya akan cukup lama karena ada pengaruh obat kimia di tubuhnya. Tak apa, Taehyun akan menungguinya setiap hari, sampai matanya terbuka. Semuanya butuh waktu.

VERSATILE [Yeontae To Taejun END]🔞🌈Where stories live. Discover now