15. Mahen Menolong Resal

97.9K 8.4K 2.4K
                                    

Anyeong😚

Kaget gak aku up lagi😘😘

Spesial mau puasa jadi aku up lagi yuhuuu

Ramaikan part ini dengan komentar kalian, biar aku semangat terus buat update😉😉

Follow akun aku dan rp

Follow akun aku dan rp

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

******

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

******


Setelah hampir dua jam pergi, Wina pun sudah kembali dari rumahnya. Wanita itu yang baru saja tiba di ruangan Safira, lantas menatap gadis itu heran saat tidak melihat kehadiran Mahen. "Loh, kok sendirian? Mahennya ke mana?"

"Tadi mau ke toilet katanya, Ma. Kayaknya kesasar, soalnya gak balik-balik," ujar Safira tertawa pelan.

"Serius?" sahut Wina dan Safira hanya menganggukkan kepalanya. Dia lalu mengambil duduk di hadapan Safira. "Kamu emang gak punya nomor Hp Mahen?"

Safira menggeleng. "Fira belum sempat minta nomor Hp nya. Nanti deh, kalo dia ke sini, Fira mau minta."

Wina manggut-manggut, lalu kemudian berkata, "Ya semoga aja, beneran gak nyasar. Kasihan kan?"

"Iya Ma, semoga aja."

Beberapa saat terdiam, Safira pun kembali menatap Ibunya. "Ma, aneh ya, ada manusia sebaik Mahen?" ujarnya merasa kagum dengan cowok itu.

Wina yang mendengarnya lantas tersenyum, sambil mengusap rambut Safira. "Memang sebaik itu?"

Safira mengangguk. "Mahen belum lama kenal sama Fira. Kami baru ketemu dua mingguan yang lalu. Tapi Mahen beneran baik banget. Mahen mau nurutin apa perkataan Papa."

Wina pun terkekeh pelan. "Suka kali sama kamu."

Safira refleks terdiam dan membeku. Perlahan muncul rona merah di kedua pipinya. Safira kemudian menggeleng tidak mungkin. "Enggak Ma. Pertama kali liat Fira aja, Mahen cuek banget. Gak mungkin dia suka sama Fira."

MAHEN ALGRAFAWhere stories live. Discover now