33. Perubahan Resal

76.5K 7K 4.8K
                                    

Anyeong😚😚

Aku mau kasih info lagi, novel ini akan terbit Agustus di penerbit rainbook publishing yaa...

Jangan lupa nabung. Ayo, ayo semangat😁😁😁

Sebelum baca, alangkah baiknya follow akun mereka dulu

Sebelum baca, alangkah baiknya follow akun mereka dulu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dan sosial media aku

Dan sosial media aku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


******

Mahen merasa aneh melihat sikap Resal akhir-akhir ini. Abangnya itu terlihat sangat berbeda dan lebih banyak menghabiskan waktu sendiri. Apa ada sesuatu yang terjadi kepada Resal?

Karena merasa khawatir, Mahen lantas berjalan menghampiri Resal yang saat ini sedang duduk sendirian di tepi kolam.

Sesampainya di sana, Mahen langsung mengambil duduk di samping Resal. Hal tersebut, membuat Resal yang tengah melamun jadi terperanjat kaget.

"Sory," ucap Mahen menatap Resal.

Resal pun seketika merubah ekspresi wajahnya menjadi ketus. "Pergi. Gak usah ganggu gue," usirnya, seraya kembali mengarahkan tatapannya ke arah lain.

Mahen masih diam, dan menghela napas panjang. Dia kemudian berkata, "Kenapa? Lagi ada masalah?" tanyanya mencoba untuk mencari tau. 

Resal melirik Mahen sekilas. Tumben, cowok bisu itu mengajaknya bicara? Biasanya, Mahen tidak pernah berbaur sama sekali dengan dirinya.

"Lo keliatan frustasi," ucap Mahen lagi, dengan sorot mata yang masih fokus ke depan.

"Gak usah sok tau," jawab Resal akhirnya. Cowok itu masih enggan menatap Mahen.

Mahen pun lalu menolehkan kepalanya pada Resal. Dia memandangi Abangnya itu cukup lama.

"Ngapain sih lo?" ujar Resal risih, karena Mahen yang terus menatapnya. "Lo gak pernah akrab sama gue. Gak usah caper."

Meski terus dikata-katai oleh Resal, Mahen tetap tidak ingin pergi dari sana.

"Gue cuma mau mastiin aja, lo gak papa," ucap Mahen dengan raut datar dan kakunya. Namun percayalah, dibalik wajah dinginnya itu, dia terlihat begitu mengkhawatirkan Resal.

MAHEN ALGRAFAWhere stories live. Discover now