part 1

7.5K 242 6
                                    

"Manda dari pada kamu males-malesan kayak gini mending bantuin Mama deh." Suara menggelegar sang Mama memenuhi ruangan membuat Manda yang tengah berbaring di atas sofa menjadi terusik.

"Aku kan capek Ma, lagian ini udah malem kali. Tidur aja lah."

Mama Manda alias sang nyonya rumah berdecak mendengar jawaban yang diberikan putrinya. Punya anak satu gini amat kelakuannya, susahnya minta ampun jika disuruh bantu beres-beres rumah.

"Nah makanya itu, biar cepat selesai mending bantu Mama deh. Emang kamu lupa besok ada apa?"

"Mana mungkin lupa sih Ma, ingat banget ini aku. Ada makan-makan keluarga kan emang dikira aku pikun apa."

"Ya udah sini cepat bantu Mama, biar enak gitu loh kalau keluarga yang lain datang rumahnya kan kelihatan bersih, rapi, enak dipandang mata."

Tidak kuasa mendengar suara Mamanya yang tidak mau mengalah, akhirnya dengan berat hati Manda pun bangkit dari baringannya dan membantu Mama tercinta. Manda memilih pekerjaan yang paling ringan saja, yaitu dia memindahkan cemilan pada toples toples yang telah disediakan oleh Mama.

"Papa kemana sih Ma? Kok gak kelihatan dari tadi."

"Papa kamu itu biasalah nongkrong sama tetangga sebelah kalau malam gini. Heran Mama kok ya betah banget gitu disana. Emang kamu gak kelihatan tadi?"

"Nggak, Manda tadi buru-buru masuk rumah gak lihat ke sebelah. Capek banget tadi dijalan macet banyak orang-orang keluar malam mingguan."

"Makanya sih kamu sok ngide mau kulineran mana segala lupa lagi kalau malam Minggu. Ya pasti macet lah."

"Namanya juga lupa Ma, mau gimana lagi." Manda menggedikkan bahunya acuh. Yang terjadi biarlah terjadi, mana tadi dia kulineran sendiri lagi karena Mama menolak untuk diajak. Jadilah Manda terlihat seperti orang kesepian ditengah-tengah keramaian orang-orang yang saling berpasangan.

"Lagian kenapa Mama gak mau diajak sih tadi aku kan kelihatan kayak orang bodoh Ma, jalan sendiri mondar-mandir kesana kemari." Gerutu Manda yang masih tidur terima saat Mama mengajak ajakannya.

"Gak ah males banget Mama." Jawab Mama dengan cuek sambil mengedipkan bahunya.

"Rugi loh Ma gak ikut tadi, makanannya enak-enak banget. Aku udah niat sih kalau Mama ikut bakalan aku traktir tapi ternyata Mama gak mau lagi." Manda memanas-manasi Mama agar merasa menyesal telah menolak ajakannya.

"Gak tuh, Mama gak merasa rugi. Lagian kamu pikir Mama sebegitu gak punya duit apa sampai harus rela desak-desakan sama orang lain cuma buat traktiran dari kamu." Tapi rupanya gagal untuk membuat Mama menyesal. Malah Mama membalasnya dengan ucapan yang menohok, meksipun Manda tau bahwa itu hanya bercandaan saja.

"Iya iya deh si paling banyak uang, meksipun uangnya Papa sih sebenernya." Manda tertawa, berhasil meledek Mamanya. Dan lihatlah wajah Mamanya yang kecut itu, entah kenapa terlihat lucu di mata Manda.

Memang anak kurang ajar Manda ini. Tapi tidak dipungkiri, dengan didikan dan dukungan yang diberikan Mama dan juga campur tangan Papanya, Manda bisa berada di posisi sekarang ini.

Diusianya yang masih muda, Manda sudah bisa hidup mandiri. Uang bisa cari sendiri dari hasil bisnis kecil-kecilan yang dijalankan selama kurang lebih satu tahun ini.

Meet a MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang