part 12

1.9K 152 88
                                    

"Gimana? Lo suka gak sama desain yang gue kirim?" Kali ini Manda dan Laras sedang mengadakan meeting kecil-kecilan ala mereka di kamar Manda.

"Gue suka sih, tapi Lo yakin mau launching dalam waktu dekat ini?"

"Ya gak dekat-dekat amat sih, bulan depan kayaknya bagus buat launching produk baru."

"Menurut Lo gitu. Kalau Gue sih agak gak yakin bakalan rame peminatnya."

"Nah makanya itu kenapa gue saranin launching bulan depan aja jangan bulan ini."

"Gue gak ngerti deh sama strategi Lo, coba jelasin lebih detail." Laras menghembuskan nafasnya dalam sebelum mulai menceritakan strategi yang dimilikinya.

Laras menjelaskan secara mendetail sampai tuntas strategi yang dimiliki pada Manda. Sedangkan Manda tampak mengangguk-angguk.

"Nah makanya itu kenapa gue kirim desain atasan aja sama Lo. Mereka butuh outfit kali, Man buat gaya."

"Iya bener juga sih, ya udah deh besok Lo bisa gak ikut Gue buat cari kain yang cocok?"

"Bisa sih tapi gue bisanya malam, sore Gue masih ada kelas soalnya."

"Malem juga gak apa, minta anterin ke Papa nanti."

"Ya udah Lo berarti udah setuju ya, nanti Gue gambar ulang deh biar lebih rapi."

"Iya, Gue tinggal mandi dulu ya." Manda membiarkan Laras yang duduk di tempat belajarnya, pasti Laras saat ini sedang ingin merampungkan gambarnya yang tadi masih agak acak-acakan saat dikirim pada Manda.

Manda mengambil handuk dari lemarinya dan berjalan menuju kamar mandi. Hah segar sekali rasanya jika membayangkan air mengucur membasahi tubuh setelah sehari beraktivitas diluar. Apalagi mengingat siang tadi matahari bersinar dengan sangat terik.

Manda keluar dengan kondisi yang lebih segar, daster oversize yang dipakainya menjuntai di tubuh ramping Manda.

Manda berdiri didepan cermin meja rias dan mulai menyisir rambutnya yang masih setengah basah.

"HP Lo dari tadi bunyi terus deh." Ucap Laras yang ternyata masih berada dikamar Manda. Manda melirik pada handphonenya yang tergeletak di atas ranjang.

"Iya kah?" Selesai menyisir rambut, Manda langsung meraih handphone dan memang benar ada beberapa panggilan tidak terjawab dari nomor asing disana. Manda tidak ambil pusing dia berpikir bahwa itu hanyalah orang iseng yang sedang menelepon secara random saja.

Manda menyandarkan dirinya di kepala ranjang, di menatap ke arah Laras yang masih sibuk menggambar sketsa di kertasnya.

"Lo mau nginap disini atau balik ke kost?"

Laras memang sering menginap di rumah Manda jika pekerjaan mereka sedang sibuk-sibuknya.

"Nggak, Gue balik kost nanti." Manda mengangguk.

"Gue mau cerita." Ungkap Manda, dia lebih memilih untuk menunggu Laras sampai selesai saja dari pada nanti Laras malah tidak fokus akibat mendengarkan cerita darinya.

"Sebentar lagi gue selesai." Dan benar saja, hanya menunggu sekitar sepuluh menit Laras sudah menyelesaikan pekerjaannya dan menghadapkan kursi yang didudukinya pada Manda. Manda tetap berada diposisi seperti sebelumnya.

"Mau cerita apa? Si Koko lagi?"

Manda berdecak, dia mantap Laras yang seakan menatapnya dengan tatapan mengejek.  Jika kalian penasaran dengan sosok Koko yang dimaksud Laras baiklah akan Manda ceritakan sedikit tentangnya.

Koko, sosok kakak tingkat Manda yang Manda kagumi. Lebih tepatnya Manda menyukai laki-laki itu, awal mulanya Manda tertarik karena dia pernah berada di satu organisasi yang sama dengan laki-laki yang kerap dipanggil dengan kebutaan Koko ini.

Meet a MateWhere stories live. Discover now