part 19

1.7K 136 11
                                    

Hai aku update lagi nih. Pada senang kah waktu dapat notif dari aku?
Kalau seneng jangan lupa vote dan komennya ya.

Ditunggu guys.
Happy reading

"Duduk dulu, saya panggil Laudi sebentar."

Arhan mempersilahkan Manda dan Laras untuk duduk ruang tamu. Sementara dia akan memanggil Laudi yang sedang berada di kamar adiknya. Akhir pekan seperti ini, sudah menjadi kebiasaan Laudi selalu berkunjung ke rumah mertuanya. Yang tentunya rumah orang tua Arhan juga.

Manda dan Laras duduk disofa ruang tamu, Laras tidak henti-hentinya melontarkan pujiannya akan rumah yang tidak bisa dibilang sederhana ini.

"Gila sih Manda, Mas Arhan kayaknya tajir banget ya." Laras berbisik. Matanya masih sibuk menelusuri setiap sudut yang menciptakan keindahan juga kenyamanan bagi yang melihat.

Ya, Manda mengakui. Dilihat dari rumahnya Arhan memanglah laki-laki yang bisa dibilang tajir. Tapi kan rumah ini milik orang tua Arhan, bukan sepenuhnya milik Arhan. Jangan kira Manda akan seketika luluh begitu saja hanya dengan melihat kemewahan rumah yang ditempati Arhan.

Bagi Manda harta bukanlah segalanya. Percuma hidup bergelimang harta jika dia tidak bisa bahagia.

"Loh ada tamu kok gak ada yang bilang sih." Seorang wanita paruh baya yang masih terlihat modis nan awet muda diusia yang sekarang itu terlihat mendekat ke arah keduanya.

Manda berasumsi bahwa wanita itu adalah nyonya rumah, alias Mamanya Arhan. Manda dan Laras berdiri dan menyalami tangan wanitanya paruh baya itu.

Wanita yang dikira sebagai nyonya rumah itupun, ikut duduk di sebrang Manda dan Laras.

Lalu panggilan yang ditujukan untuk ART menggema. Mama Arhan meminta tolong pada ART nya untuk membuatkan minuman untuk tamu didepannya.

"Nama kalian siapa?"

"Saya Laras Tante, ini teman saya namanya Manda." Laras lebih dulu memperkenalkan dirinya pada nyonya rumah tersebut. Wanita yang belum Manda ketahui namanya itupun tanpak mengangguk-angguk saja.

"Hai Manda, kenapa gak ngabarin sih kalau mau ke Jakarta." Suara lain terdengar menyeletuk, dan kalian pasti sudah menduga bukan suara milik siapa itu. Siapa lagi jika bukan wanita yang tengah dikabarkan sedang berbadan dua saat ini, Laudi. Laudi mendudukkan dirinya disamping ibu mertuanya setelah menyalami Manda dan juga temannya.

"Teman kamu?" Ibu mertua Laudi bertanya, yang langsung mendapatkan gelengan pelan dari Laudi.

"Bukan Ma, Manda ini sepupu aku, kalau ini temannya Manda."

"Oh sepupu." Beo wanita setengah baya tersebut.

"Iya, ini loh Ma orangnya yang aku ceritain kemarin itu. Katanya Mama mau kenalan kan?" Manda menatap Laudi dengan curiga. Cerita apa Laudi pada mertuanya yang bersangkutan dengan Manda? Jangan sampai Laudi bocor tentang permasalahannya dengan Arhan pada Mama Arhan sendiri.

Bukan apa-apa, Manda hanya tidak nyaman saja jika selalu disangkut pautkan dengan Arhan. Apalagi ini Mama Arhan sendiri, jika Laudi cerita yang tidak-tidak, Manda takut jika Mama Arhan akan menaruh harapan lebih pada hubungan mereka seperti yang telah dirasakan oleh Mama Manda.

Manda tidak ingin lebih banyak orang yang akhirnya mendukung agar dia menjalin hubungan dengan Arhan. Semakin banyak orang yang mendukung, maka itu akan semakin membuat Manda tertekan untuk mengambil keputusan nantinya. Apalagi di umur Arhan yang sudah menginjak dewasa, sudah sangat matang untuk membina rumah tangga. Manda tentu sudah tau bahwa di umurnya yang sekarang tidak mungkin bagi Arhan jika hanya sekedar main-main belaka.

Meet a Mateحيث تعيش القصص. اكتشف الآن