1.17

20.6K 975 15
                                    


Bulu mata nan lentik itu mulai bergerak, tidak lama kemudian munculah sepasang netra indah.

Matanya bergulir ke kiri kanan untuk memastikan dirinya tengah berada dimana.

Cklek

Indra pendengarannya menangkap bunyi pintu terbuka. Segera kedua netra indah itu menatap arah datangnya seseorang.

"S-siapa?~" Tanya lemah Lyra.

Mendengar itu Gray yang baru datang segera berjalan ke arah kasur adiknya itu dan mengusap pelan kepalanya.

"Abang mu, Abang Gray" ucap lembut Gray sambil tersenyum kecil menatap sepasang netra emas itu.

"Abang~" lirih Lyra.

Gray yang mendengar adiknya itu masih mengingat dirinya tersenyum tulus. Ia pun mengusap lembut kepala sang adik.

Gray memposisikan dirinya di samping Lyra. Ia pun mengeluarkan buah buahan yang telah ia beli. Awalnya buah buahan itu seperti biasa akan menjadi cemilan mereka ketika berada di rumah sakit itu. Tapi tanpa di ketahui si bungsu Xender itu sudah sadar.

Gray yang awalnya melihat adiknya itu telah berhasil membuka matanya ingin sekali memeluk tubuh ringkih nan kecil itu. Namun ia masih mengingat bahwa keadaan adiknya itu masih rentan.

Maka dari itu, ia hanya dapat  berpura pura bersikap biasa saja dengan menyembunyikan rasa super bahagianya.

"Abang" panggil Lyra setelah ia di beri minum.

Gray yang di panggil merespon dengan senyuman tulusnya.

"Mm?"

"Pa-paman dimana?" Tanya Lyra.

"Jangan banyak bergerak dulu hmm. Nanti mereka semua akan kesini. Lili, kamu coba makan buah dulu ya" ucap Gray.

Karena tadi Gray melihat Lyra yang ingin mencoba duduk. Maka segera ia melarang adiknya itu.

Untuk lokasi Dayn sendiri, kini ia sudah seminggu ini baru bisa bermain dengan mainan yang hampir membuat dirinya kehilangan putri nya.

Mendengar ucapan Gray, Lyra pun menganggukan kepalanya pelan.

Melihat adik nya itu setuju, Gray pun mengupas buah apel dan menyuapkannya pada Lyra.

Ketika Lyra tengah asik memakan buah apelnya. Tiba tiba pintu kamar rawat itu terbuka dan menampilkan ketiga pemuda tampan dengan dua di antaranya ia kenal sedangkan satu lagi....siapa?

"Lili?!!" Pekik terkejut Ruel ketika melihat adik nya itu telah sadar.

Ia pun segera berjalan terburu buru ke arah ranjang Lyra. Sampai di sana ia pun mencium pucuk kepala Lyra seraya mengucapkan ribuan rasa syukur dikarena kan rasa takut kehilangan itu masih ada.

Karena hanya Ruel dan Dayn yang melihat secara langsung kondisi mengenaskan Lyra beberapa bulan yang lalu sebelum di bawa ke rumah sakit.

Ruel dan Eden pun bergantian untuk mencium pipi lembut Lyra dan mengajak Lyra untuk bercerita agar dapat mengalihkan rasa sakit yang diterima adik bungsu mereka itu.

Eden yang menyadari tatapan penuh selidik Lyra pada salah satu dari mereka pun tersenyum kecil.

"Lili" panggil Eden.

Mendengar itu Lyra pun menolehkan kepalanya pelan ke arah Eden karena bekas luka itu masih sakit.

"Iya?" Bingung Lyra.

Sedangkan Gray juga menyadari itu pun menyenggol lengan Tian.

"Perkenalkan dirimu, hodob!" Geram Gray.

(End) My Posesif New Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang