2.16

7.2K 428 34
                                    


Pagi hari telah tiba, sinar matahari telah menari nari menghangatkan satu keluarga yang tengah berkumpul bahagia.

Sudah empat hari lamanya Lyra di rawat di rumah sakit itu. Kini di balkon kamar rawat itu, lebih tepatnya Lyra yang sedang duduk di pangkuan Daddy nya, sedangkan yang lain duduk mengelilingi sang tokoh utama yang sedang menikmati hangatnya suasana saat itu.

Sesuai dengan prosedur dari dokter alias paman nya, Lyra di haruskan untuk berjemur dari matahari terbit hingga pukul sembilan pagi agar tubuhnya mendapat banyak energi dan nutrisi. Selain itu di lengan nya sudah di pasangkan gips untuk membantu pemulihan.

"Dad, Daddy janji mau menceritakan nya bukan?" Desak Ruel.

"Menceritakan apa, bang?" Tanya penasaran Lyra.

"Rencana Daddy, Lili" jawab Tian.

Dayn pun angkat bicara "Hah, tapi ini mungkin akan lumayan panjang. Apa baby mau mendengar kan nya? Jika tidak maka Daddy tidak akan me-"

"Mau! Lyra juga mau dengar Dad. Lyra juga bingung kenapa waktu itu Daddy menyuruh Lyra untuk membuat janji itu" ucap penuh penasaran Lyra yang di dukung oleh anggukan keempat putranya itu.

Dayn yang melihat wajah penasaran anak anaknya itu pun tersenyum miring dan menghela napas pendek.

"Baiklah, hmm dari mana Daddy mulai ya...."

Flashback

"Apa maksud kalian! Kalau kalian meminta jawabannya maka hanya satu kata dari ku...." Ucap Dayn dengan tatapan membunuh.

Dayn pun mengangkat pistol nya dan mengarahkan ke salah satu pembunuh bayaran itu.

Dor!! Dor!!!

Dayn sangat marah karena kedua pembunuh bayaran itu menginginkan putrinya. Dayn pun memulai kembali perlawanan itu dengan di bantu oleh ketiga putranya itu Gray, Tian dan Ruel.

Untuk Eden ia segera membawa adiknya itu kabur dari sana.

Dayn, Gray, Tian dan Ruel mati matian melawan dua pembunuh bayaran itu. Namun ketika empat anggota Xender itu terlalu fokus pada penyerangan mereka, di sana lah para pembunuh bayaran melancarkan aksi nya dengan menekan tombol bom, dimana bom bom tersebut sudah di pasang di pepohonan sekitar pertarungan.

BOOOM!!!

Sebuah ledakan besar terjadi hingga menumbangkan anggota Xender itu.

"Hahaha, hah~ cukup melelahkan juga, ku akui mereka cukup berbakat. Tapi ujung ujungnya tetap kalah. Ya sudah ayo kejar mangsa kita" ucap salah satu pembunuh bayaran itu pada rekannya.

Tidak mendapatkan respon dari rekannya, pembunuh bayaran itu bertanya "Ada apa?".

"Sepertinya kurang satu" jawab rekannya.

"Kurang apa?"

"Bukannya tadi kita melawan empat orang, tapi kenapa yang tumbang hanya tiga"

Mendengar itu dua pembunuh bayaran itu saling menatap penuh curiga pada apa yang mereka pikirkan.

Dor!

Deg!

Sebuah peluru terbang dan bertengger di lengan salah satu pembunuh bayaran itu hingga ia jatuh. Untuk rekannya sendiri ia tidak sempat kabur karena kalah cepat dengan tendangan keras dari seseorang yang sedang di penuhi oleh aura hitam. Siapa lagi kalau bukan Tuan besar Xender.

Untungnya ketika ledakan itu terjadi, reflek seseorang yang sudah berpengalaman bertahun tahun sebagai ketua mafia Black'Diamond itu tidak perlu di tanyakan lagi. Hingga saat semuanya menjadi kabut karena ledakan itu, Dayn pun segera menggunakan ketajaman instingnya untuk melihat kedua targetnya itu. Sehingga ia berhasil menyerang kedua pembunuh bayaran yang saat itu sedang lengah.

(End) My Posesif New Family Where stories live. Discover now