1.5

23.4K 1.1K 5
                                    

"....hiks...hiks...Huwaa!!!!" Pecah tangis Lyra.

Mendengar tangisan anak kecil di depan mereka semua. Gray dengan sigap mengendong tubuh kecil itu dan membawanya ke luar kamar.

"Dad, wajah mu menyeramkan baginya" ejek Ruel sebelum meninggalkan kamar Daddy yang di ikuti oleh Eden.

Sedangkan Dayn hanya bisa menghela napas berat karena ia kesal dengan ucapan putra bungsunya itu.

Namun tidak lama ia juga mengangguk setuju tentang ucapan putranya itu.

"Kurasa mengubah sedikit image ku tidak buruk. Hanya untuk di depan putri ku saja" lirih Dayn sambil menatap dirinya di depan cermin.

Setelah mengucapkan itu Dayn pun segera menyusul ketiga putranya itu.

Sesampainya di ruang tengah Dayn dapat melihat putra sulungnya itu tengah duduk di salah satu sofa dengan Lyra yang berada di pangkuannya.

"Siapkan makanan hangat. Tidak pedas" perintah Dayn pada salah satu maid yang berdiri di pojok ruangan itu.

Setelah itu Dayn pun segera menghampiri Anak anaknya itu.

Lyra yang dapat melihat orang mengerikan itu datang menghampiri nya menjadi takut kembali dan memeluk Gray dengan erat.

Gray yang merasakan tubuh di pangkuannya itu gemetar ketakutan, segera memberikan ketenangan dengan mengusap lembut punggung sempit Lyra.

"Tidak apa apa. Dia Daddy Abang" jelas Gray.

Beberapa saat yang lalu Gray menyuruh Lyra untuk mengganti panggilannya itu dari 'kakak' menjadi 'abang'. Karena Eden dan Ruel di panggil dengan sebutan Abang oleh Lyra. Jadi menurutnya akan lebih enak jika Lyra memanggil mereka semua dengan sebutan Abang.

Lyra pun hanya setuju setuju saja, setelah mengetahui Eden dan Ruel merupakan saudara Gray.

"Daddy Abang?" Tanya lirih Lyra yang di angguki oleh Gray.

Setelah mendapatkan jawabannya Lyra dengan ragu ragu menatap Dayn dengan posisi yang masih duduk di pangkuan Gray.

"Pa-paman" sapa gugup Lyra.

Dayn yang dapat melihat gadis kecil itu masih takut pada dirinya, segera ia duduk di sofa samping putra sulungnya itu.

"Mm. Siapa nama mu gadis kecil?" Ucap Dayn seramah mungkin, berusaha memecahkan ketakutan anak itu.

"Ly-lyra" jawab gugup Lyra.

"Nama yang cantik seperti pemilik nya" ucap Dayn dengan nada lembut seorang ayah.

Dayn berusaha mengubah ekspresi wajahnya yang dingin dan mengerikan itu agar gadis kecil didepannya ini tidak takut pada dirinya.

Sedangkan ketiga putra nya yang melihat senyuman di wajah beku Daddy nya itu terdiam terkejut, karena hal itu merupakan peristiwa yang sangat langka terjadi di keluarga Xender itu sendiri.

Bersamaan dengan itu salah satu maid datang menghampiri tuan nya dan memberitahu bahwa makan yang telah di pesan sudah siap. Mendengar itu Dayn mengangguk paham.

"Ekhm! Yasudah, semuanya ayo makan. Baby Lili juga ikut makan hmm" ajak Dayn.

"Baby? Lili? Siapa?" Bingung Lyra.

"Baby Lili itu adalah kamu Baby" jelas Ruel yang di angguki mereka semua.

"Tapi nama Lyra adalah Lyra bukan Lili" ucap tidak terima Lyra.

"Lili adalah nama khusus panggilan kami untuk mu" jelas Eden.

Lyra yang awalnya masih menolak akan ide itu harus terhenti ketika Dayn dengan santainya mengendong Lyra dan membawanya langsung ke arah ruang makan. Melihat Daddy mereka telah pergi, Gray, Eden, dan Ruel segera menyusul Dayn.

(End) My Posesif New Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang