2.15

6.5K 479 13
                                    

Beberapa menit sebelum nya keluarga Agatra itu telah pulang dari liburan mereka. Mendengar dari maid di sana bahwa Lyra tidak bekerja selama beberapa hari ini membuat emosi Tuan Agatra meningkat.

Tanpa menunggu lama, Tuan Agatra langsung saja menghampiri mantan putri bungsunya itu di kamarnya.

Brak!!

Bunyi pintu di dobrak keras itu membuat Lyra terkejut dan ketakutan.

"Kau!!! Dasar!!"

"Akh! Lepaskan hiks lepaskan!!" Teriak kesakitan Lyra saat Tuan Agatra menjambak keras rambutnya.

"Apa saja yang kau lakukan hah! Kau pikir hidup disini bisa santai!! Kau harus membayar utang budi mu pada kami kau tau itu!!" Geram Tuan Agatra.

Tidak sengaja mata marah Tuan Agatra itu menangkap kertas kertas yang berserakan di pojok ruangan itu. Ia pun segera melepas cengkramannya dan berjalan ke arah yang ia tuju.

"Ini?! Kau membuang waktu mu hanya dengan mencoret coret kertas kertas ini hah! Kurang ajar!!" Marah Tuan Agatra.

Srek! Srek!!

Tuan Agatra segera merobek lukisan lukisan yang sudah di buat Lyra selama kurang lebih seminggu ini.

Lyra yang melihat karya nya di robek seperti itu segera berusaha untuk menyelamatkan nya.

"Hiks...tidak ayah Lyra mohon jangan hancurkan hiks ayah" gapai Lyra pada kertas kertas yang di robek tuan Agatra itu.

Tuan Agatra tentu tidak memperdulikan tangisan mantan putri bungsunya itu.

Dengan emosi membara tuan Agatra menarik putrinya itu hingga ke ruang bawah tanah.

"Akh!" Lyra pun di lempar dengan kasar sehingga jatuh terduduk di tanah kotor itu.

Di ruangan tersebut sudah ada nyonya Agatra yang menunggu ke datangan dua orang yang ia tunggu tunggu. Ia segera membantu suaminya untuk memberikan pelajaran pada gadis malang itu.

"Berani sekali dia membuat alasan sakit agar tidak bekerja, tidak tau nya dia bersantai sambil mencoret coret kertas yang tidak berguna itu!" Ucap Tuan Agatra.

Nyonya Agatra yang mendengar itu pun ikut tersulut emosi. Ia segera berjalan mendekati Lyra yang telah terduduk di tanah kotor itu.

Plak!!

Tanpa sepatahkata pun nyonya Agatra menampar wajah itu dengan keras, hingga meninggalkan bercak merah di pipi tirus Lyra.

"Hiks ibu" sakit Lyra.

"Sudah ku katakan bukan dari dulu malahan dari kau kecil, untuk apa selalu membuang waktu dengan mencoret coret tak menentu itu. Dan satu lagi asalkan kau tau biaya hidupmu lebih mahal dari kedua saudara mu yang lain. Hanya karena kami harus membeli alat musik sialan itu!!" Marah nyonya Agatra.

Lyra yang mendengar itu hanya menundukkan kepalanya tanpa menjawab ucapan dari nyonya itu.

"Hahaha lihat bukan, sudah bertahun tahun bocah ini hidup mewah dengan keluarga itu, tapi apa pun yang terjadi dia tetap jadi bocah lembek" ejek nyonya Agatra.

"Dasar anak cacat, penakut, bodoh apa pun yang terburuk itu adalah diri mu!!" sambung nyonya Agatra itu.

Nyonya Agatra yang melihat kedua lengan Lyra menggepal erat pun semakin geram.

(End) My Posesif New Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang