1.8

20.7K 1K 3
                                    


Sudah semalaman Lyra tidur di kasur milik putra sulung keluarga Xender itu. Walaupun satu hari telah berlalu namun belum ada tanda tanda bahwa gadis kecil itu akan membuka matanya.

"Apa begitu berat, Baby? Daddy mohon pada mu untuk bertahan sebentar lagi hmm" ucap Dayn sambil menatap sendu Lyra. Ia ingin mengetahui apa saja beban hidup yang telah di hadapi gadis kecil ini dari lahir. Kenapa sebegitu bencinya keluarga kandungnya itu pada putri mereka yang manis ini.

Kini adalah jadwal Dayn yang menjaga Lyra. Sedangkan putra putranya yang lain sedang melanjutkan kegiatan mereka seperti berangkat ke kantor dan mengurus sekolah mereka.

Ketika Dayn hendak bangkit untuk mematikan infus Lyra karena cairan infus itu hampir habis. Tiba tiba saja tangannya di tarik oleh orang yang sedang tidur di depannya itu.

"Baby?!"

"Hiks...paman? Hiks..." Tangis Lyra ketika ia melihat paman baik di depannya itu.

Karena Lyra sudah beberapa kali ke mansion ini, maka baik hubungan dirinya dengan putra putra Xender maupun dengan kepala keluarga Xender itu sendiri sudah semakin dekat.

Jika Lyra mengetahui bahwa dirinya telah masuk ke kediaman titisan iblis itu, ia akan berpikir dua kali mengenai keluarga itu, yang ia tau bahwa keluarga Xender itu semuanya sangat baik dan tidak kejam seperti yang dikatakan diluar sana.

Dayn yang melihat anak itu menangis segera mendudukan nya di pangkuannya sambil sesekali mengusap punggung bagian atas yang tidak di kenai memar itu dengan lembut.

"Sshh.....Paman di sini. Jangan menangis lagi, nanti kepala mu pusing" ucap Dayn.

Lyra pun berusaha untuk menghentikan tangisannya itu dengan di dukung oleh pelukan hangat itu.

Tidak butuh waktu lama tangisan itu telah berhenti.

"Sudah tenang?" Tanya lembut Dayn.

Bagi dirinya, itu adalah pengalaman pertama dirinya merangkul calon anak perempuan nya itu. Pengalaman pertama itu membuat hatinya menghangat dan mengingat tentang kebahagiaan dirinya dan juga istrinya tentang kelahiran putra pertama mereka.

Lyra yang di tanya seperti itu menganggukkan kepalanya.

"Paman?"

"Mm? Ada apa?"

"Abang Eden dimana?" Tanya Lyra.

"Abang mu sedang bersekolah, Baby" jawab Dayn.

"Hmm. Paman apa bersekolah itu menyenangkan?" Tanya tiba tiba Lyra.

Dayn yang mendengar itu sempat terdiam dan kemudian memandang wajah penuh tanya Lyra.

"Tentu. Sekolah itu menyenangkan, kau dapat memiliki banyak teman dan juga banyak aktivitas yang menyenangkan kan. Kenapa Baby menanyakan itu? Apa sekolah Baby tidak menyenangkan?" Ucap Dayn.

Lyra yang di tanya itu hanya menunduk sedih dan menggeleng kan kepalanya.

"Lyra tidak bersekolah, paman" ucap lirih Lyra.

Dayn yang mendengar itu otomatis terdiam sempurna dan menatap heran gadis kecil di pangkuannya ini.

Lyra yang mengetahui keterdiaman Dayn itu tersenyum tipis dan langsung mendongakkan kepalanya menatap Dayn.

"Lyra pernah masuk sekolah pada usia lima tahun, tapi setelah itu ibu Lyra menyuruh Lyra untuk berhenti sekolah dan menyuruh Lyra untuk ikut bimbingan belajar saja. Sebenarnya Lyra juga agak iri dengan kak Sirena~" lirih Lyra di bagian akhir.

"Iri? Kenapa?" Tanya Dayn yang sangat penasaran dengan masa lalu gadis kecil ini.

"Hehehe....kak Sirena itu pintar dan selalu mendapat kan nilai bagus di setiap pelajaran. Waktu Lyra masih sekolah Lyra dapat melihat ayah dan ibu tersenyum lebar ketika melihat rapor kakak yang mendapatkan nilai yang bagus. Maka dari itu Lyra juga ingin mendapatkan senyuman ibu dan ayah. Tapi ketika Lyra telah berhasil memenangkan suatu pertandingan, ibu marah dan membentak Lyra. Hiks....Lyra dapat piala sedangkan kak Sirena tidak...hiks tapi kenapa hanya kak Sirena yang dapat senyuman ibu dan ayah, tidak dengan Lyra hiks" tangis Lyra kembali pecah ketika ia mengingat masa lalunya itu.

(End) My Posesif New Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang