𝟶𝟽. Keanehan

3.1K 358 43
                                    

“Shibal!” maki Aerin

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Shibal!” maki Aerin.

Sea-Hwa dan Hyun Dae menatap gadis itu bingung. “Kenapa?” tanya Sea-Hwa.

Aerin menunjuk dengan dagu seorang laki-laki yang duduk di atas motor sport membelakangi mereka. Ternyata laki-laki itu serius dengan kata-katanya.

Tadi malam, tiba-tiba Aerin mendapat pesan yang sangat singkat dan freak. Sebuah nomor tak di kenal tiba-tiba mengiriminya sebuah pesan 'Besok bareng gue'

Awalnya Aerin tak menanggapi karena merasa itu hanya orang iseng dan akhirnya dia hanya membaca pesan tersebut, namun tak berapa lama kemudian orang itu kembali mengirim pesan 'Samudra'. Setelah membaca itu Aerin langsung paham bahwa orang tersebut adalah Samudra.

Tentu Aerin langsung menolaknya, dia pikir masalah akan selesai, tapi lihat sekarang! Dari mana laki-laki itu tahu alamat apartemennya?!

“Siapa-- Samudra ya?” tanya Sea-Hwa saat merasa tak asing pada laki-laki itu.

Aerin menganggukkan kepalanya dengan lemah, “Ayo cepetan berangkat.” Aerin menarik tangan kedua temannya, membawa mereka dengan terburu-buru.

“Eh tunggu, dia ngapain ke sini?” tanya Hyun Dae.

“Ga tau, ayo cepet ke sekolah!” jawab Aerin dengan tak sabaran.

Saat merasa bahwa salah satu temannya tak mengikuti jalan dan malah menahan lengannya, Aerin menoleh ke belakang. Sea-Hwa dan Hyun Dae masih dia genggam tangannya, namun ada lengan lain yang menahan pergelangan tangannya.

“Ah sial! Lepas!!” jerit Aerin berusaha melepaskan tangan Samudra dari pergelangan tangannya.

Sementara Sea-Hwa dan Hyun Dae menatap keduanya dengan raut bingung, sebenarnya apa yang terjadi.

“Lo berangkat bareng gue.”

“Ga! Gue ga mau!” tolak gadis itu mentah mentah.

Samudra tak menanggapi dan malah menarik lengan Aerin agar mendekat padanya. Genggaman tangan Aerin pada kedua temannya sudah terlepas.

“Jangan maksa, gue ga mau!” sentak Aerin berusaha melepaskan tangannya dari cowo itu.

Samudra terlihat membungkukkan tubuhnya, kemudian dia berbisik di telinga Aerin. Entah apa yang dia bisikan hingga Aerin langsung menyetujui ajakan cowo itu, padahal sebelumnya dia menolak.

“Temen kalian bareng gue.” ujar Samudra sebelum pergi dari hadapan Sea-Hwa dan Hyun Dae sambil menggenggam tangan Aerin.

Sementara kedua gadis itu masih bergeming di tempat, tak tahu apa yang sebenarnya terjadi.

“Hah?” tanya keduanya setelah beberapa saat terdiam.

***

Sea-Hwa terdiam dengan segala keanehan yang terjadi, saat ini sedang istirahat dan Aerin baru saja di jemput Samudra untuk pergi ke kantin bersama. Bukankah ini sangat aneh?

Amērta.Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora