𝟷𝟼. Who is Arayya?

1.8K 156 20
                                    

“Hyun Dae

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Hyun Dae...” lirih Aerin melihat temannya itu menangis sesampainya di apartemen.

“Lo liat sendiri kan? Dia cowo brengsek, berani-beraninya dia ajak tuh cewe gatel buat gabung sama kita.” Hyun Dae menghapus air matanya dengan kasar.

“Dari awal gue udah firasat dia tuh emang mau cari perhatian sana kita, dia mau akrab sama Dean dan temen-temennya!” Hyun Dae masih terus berbicara dengan air mata yang mengalir.

“Udah dong. yang penting kita sekarang tau Karrel itu kaya gimana. Jangan nangis, lo cantik, banget malah. Banyak cowo yang mau sama lo.” Sea-Hwa merangkul bahu Hyun Dae yang masih menangis.

“Janji sama gue ini terakhir lo nangisin dia, abis ini lo ga boleh nangisin cowo kaya Karrel lagi, ya?”

Hyun Dae kembali mengusap air matanya dengan kasar, kemudian mengangguk menanggapi ucapan Sea-Hwa. Dia bertekad tidak akan pernah menangisi Karrel lagi.

“Nah ini baru temen gue.” Aerin langsung memeluk Hyun Dae diikuti oleh Sea-Hwa.

“Janji ya, kalau di antara kita ada masalah jangan ragu buat cerita.” ujar Aerin yang langsung di angguki oleh kedua temannya.

***

Karrel termenung sembari memegang sebotol soda di tangannya. Saat ini dirinya, Dean dan Samudra sedang berada dirumah Samudra.

Di kepalanya terus memikirkan tentang Hyun Dae dan Arayya. Jujur saja Karrel benar-benar sudah tidak ada rasa pada Arayya, dia hanya menyukai Hyun Dae saat ini.

Namun dirinya tak suka pada sikap kasar Hyun Dae. Ia hanya tak ingin Hyun Dae menjadi gadis yang kasar, oleh karena itu dia menegur gadis itu, namun Hyun Dae justru salah paham dan berpikir bahwa dirinya masih memiliki rasa dengan Arayya.

Karrel bingung, apalagi saat Hyun Dae malah menyuruhnya kembali dekat dengan Arayya, dan bodohnya dirinya benar-benar mendekati Arayya lagi dan mengajaknya ke kantin bersama. Karrel akui tindakannya itu salah.

Samudra memperhatikan Karrel sedari tadi, dia tentu tau apa yang sedang di pikirkan oleh temannya itu. “Kalo sayang itu kejar, Kar. Bukannya jadi pengecut kaya gini.” ujar Samudra membuat Karrel menoleh sekilas dengan wajah lesu.

“Tau lo, malah nambah masalah buat ngajak Arayya ke kantin bareng.” sambar Dean yang masih asik bermain ponsel, dia sedang spam di room chat Sea-Hwa karena gadis itu tak menjawab pesannya.

Terlihat lelaki itu menghela nafas berat. “Gue cuma mau nurutin kemauan dia, Sam.” kata Karrel dengan pelan.

“Dia yang nyuruh gue buat deketin Arayya lagi. Gue lakuin apa yang dia mau.” sambungnya lagi.

Amērta.Where stories live. Discover now