𝟷𝟻. Lowongan kerja

2.9K 240 37
                                    

“Hyun Dae, please

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Hyun Dae, please. Maafin gue.” Karrel menahan tangan gadis itu dengan tatapan memohon.

Sementara Hyun Dae membuang pandangannya ke arah samping, dia tidak ingin melihat wajah Karrel. “Please gue mohon, maafin gue, gue ngaku gue salah kemaren, tolong maafin—”

“Udah tau salah, masih punya muka lo ngomong sama gue?” balas Hyun Dae tanpa menatap ke arah Karrel.

“Jangan gini... Gue ngaku kalo gue salah banget kemaren, maaf.” laki-laki itu masih berusaha keras.

Sementara Aerin dan Sea-Hwa hanya terdiam melihat itu, mereka pun tidak tahu harus berbuat apa. Semua terserah pada Hyun Dae.

“Hyun Dae—” ucapan Karrel kembali di potong oleh gadis itu.

“Daripada buang waktu disini mending lo samperin aja cewe pujaan lo si Arayya itu.” sinis Hyun Dae langsung pergi meninggalkan Karrel di lorong sekolah, diikuti oleh Aerin dan Sea-Hwa.

***

Suasana yang biasanya selalu ramai dan heboh kini menjadi canggung dan hening. Tidak ada yang berusaha membuka obrolan, padahal biasanya di jam istirahat seperti inilah yang mereka pergunakan untuk bertemu menghabiskan jam istirahat bersama.

Karrel, cowo yang biasanya selalu membuat suasana heboh dan menyenangkan hanya terdiam dengan Arayya di sebelahnya.

Sementara Hyun Dae menatap sinis pada gadis itu, menatap penuh kebencian. Lihatlah! Karrel benar-benar kembali mendekati gadis itu, bahwa dengan sengaja mengajak Arayya ikut duduk di meja mereka. Menakjubkan!

Sea-Hwa sendiri hanya biasa saja, tak merasa terganggu dengan kehadiran Arayya di tengah-tengah mereka. Apalagi Samudra dan Aerin, mereka seolah tak memikirkan hal lain, sibuk dengan dunia mereka sendiri. Samudra selalu menempel pada Aerin setiap waktu.

Dean sendiri sibuk menjahili Sea-Hwa hingga membuat gadis itu mendengus kesal. “Diem dong!” tegur gadis itu yang tak di hiraukan, Dean masih saja menjahilinya dengan memainkan rambut panjang Sea-Hwa.

Seorang penjual kantin datang ke meja mereka mengantarkan pesanan, kemudian kembali ke tempatnya setelah selesai. Mereka kini sibuk dengan makanan masing-masing, tanpa ada percakapan seperti hari sebelum-sebelumnya.

Hyun Dae memakan makanannya sambil menatap sinis ke arah Arayya, sang empu yang merasa terus di perhatikan akhirnya bertanya. “Maaf, kenapa ya liatin aku terus. Ada yang aneh di muka aku?” tanya Arayya pada Hyun Dae, membuat gadis itu mendengus tak suka.

“Yang aneh itu kenapa lo ikutan duduk di meja ini juga!” sentak Hyun Dae.

Arayya terkejut mendengar bentakan dari Hyun Dae, dia kemudian menatap ke arah Karrel. “Kak Karrel yang ajak aku buat gabung.” lirih gadis itu sambil menunduk.

Amērta.Where stories live. Discover now