BAB : Kencan

1.4K 122 3
                                    


Palm cepatlah....aku sudah terlambat."

Nueng menuruni tangga dengan tergesa-gesa, ia masih sibuk berkutat dengan ponsel ditangannya itu tanpa melihat ke arah bawah dimana terdapat seorang gadis yang menatapnya dengan senyum mengembang.

"Selamat pagi Nueng."

Nueng mengalihkan pandangannya dari benda persegi itu, ia menatap gadis itu dengan terkejut. "Kate!"

"Ingin berangkat sekarang?"

Nueng menoleh ke belakang, menatap Palm yang berada dibelakangnya dengan tatapan tajam. "Bagaimana gadis ini bisa masuk? Siapa yang mengizinkannya."

Nueng menatap Palm dengan tatapan menelisik, sedangkan yang ditatap hanya bisa diam.

"Aku yang mengizinkannya." Seru Pipop muncul disamping Kate membuat gadis itu tersenyum.

"Pa!" Nueng tidak terima.

"Mulai hari ini Kate akan kuliah di universitas yang sama denganmu, bersikap baik lah padanya."

Nueng mendengus kesal, ia menatap Kate dengan sedikit malas. "Menyebalkan sekali!" Ujar Nueng dalam batin.

"Berangkatlah bersama Nueng, jaga dia baik-baik ya, dia itu nakal sekali." Tuan Pipop tersenyum menatap Kate.

"Baik paman, Kate akan menjaganya. Kalau begitu Kate berangkat sekarang."

.
.
.
.
.

Didalam mobil suasana menjadi sangat tegang.

Palm didepan menyetir mobil, sedangkan dibelakang Nueng duduk bersama dengan Kate.

Palm melirik ke arah spion gantung, nampak dibelakang sana Kate yang memeluk lengan Nueng dengan manja. Namun lelaki manis itu hanya diam saja dipeluk oleh Kate seperti itu, tatapannya datar lurus kedepan.

"Nueng bukankah ini cantik?" Kate menunjukkan beberapa foto gaun di ponselnya.

"Ya."

"Bagaimana dengan ini?"

"Membosankan."

"Baiklah aku akan mengambil yang ini!" Ujar Kate dengan antusias.

Sedangkan Nueng tak mau ambil pusing, ia biarkan saja Kate bergelayut dilengan nya. Ia malas meladeni gadis manja ini.

.
.
.
.
.

Kedatangan Kate dengan status calon tunangan Nueng membuat seisi universitas gempar.

Nueng adalah putra dari seorang pengusaha terkemuka di Thailand, juga seorang donatur terbesar di universitas ini. Jadi wajar saja jika semua orang heboh, apalagi selama ini Nueng tidak pernah memiliki kekasih, tiba-tiba saja sudah mau bertunangan.

"Nueng bisakah kamu menemaniku ke Mall besok? Aku ingin membeli beberapa barang."

"Beli saja sendiri, ada supir yang akan mengantarmu. Jangan manja!"

"Aiss...Nueng tega sekali denganku." Kate dengan cemberut mengaduk makanannya, ia menatap Nueng yang memakan makanan dengan diam.

"Bagaimana jika nanti malam kita berkencan? Ini akan menjadi kencan pertama kita." Usul Kate dengan antusias.

"Tidak." Jawab Nueng dengan datar.

Jawaban singkat Nueng mampu membuat Kate terdiam, gadis itu menunduk dengan sedih karena penolakan Nueng soal ajakan kencan nya.

Atensi Nueng menatap datar pada sepasang sejoli yang duduk di meja yang tak jauh dari posisinya. Palm dan Maggie bercanda tawa dengan wajah yang dihiasi oleh senyuman, senyuman itu... senyuman yang sangat Nueng sukai. Senyuman yang Nueng ingin nikmati sendiri, Nueng tak ingin ada orang yang melihat senyuman Palm selain dirinya. Namun sekarang itu juga dinikmati oleh Maggie, seorang gadis yang sangat Nueng benci.

Boss And Bodyguard [PondPhuwin]Where stories live. Discover now