BAB : Berdua Bersamamu

1K 47 0
                                    


Kate meringkuk dengan lesu, sembari menyenderkan punggungnya di kepala ranjang. Wajahnya yang pucat karena sedang tidak enak badan, juga selimut tebal yang membungkus tubuhnya agar tetap hangat.

Gadis itu menghela nafas kecil ketika seorang pelayan kembali masuk kedalam kamarnya. Dengan tangan yang membawa nampan berisi mKateakanan untuknya sarapan. Dan sudah ia tebak menu nya pasti sudah ganti lagi.

"Nona, anda belum makan dari kemarin sore. Anda bisa sakit jika terus tidak makan seperti ini, makanlah sedikit untuk mengisi perut anda."

Pelayan dengan seragam berwarna hitam putih itu terus membujuk Kate yang sedang mogok makan. Tidak pernah berhenti sang pelayan membujuk gadis berwajah pucat itu untuk makan, bahkan mengganti menu berkali-kali demi membuat Kate mau makan.

Namun gadis itu hanya menggeleng menolak makanan yang dibawa entah keberapa kalinya oleh sang pelayan.

"Kapan Nueng pulang?" Kate menoleh menatap si pelayan yang berdiri berjarak tiga meter dari tempat tidurnya.

"Sepertinya sebentar lagi, Nona," jawab pelayan itu.

Kate mengerucutkan bibirnya. Ia sangat merindukan laki-laki itu meskipun mereka hanya berpisah satu malam saja.

"Kalau begitu aku akan menunggu Nueng untuk sarapan bersama," ucap Kate sembari tersenyum. Mood nya sedang buruk sekarang, juga dirinya tidak berselera untuk makan. Hanya Nueng lah yang Kate inginkan sekarang.

Sang pelayan menganggukkan kepalanya. Kemudian mundur beberapa langkah sembari menunduk sopan.

"Saya mengerti, Nona."
Pelayan itu menundukkan kepalanya.
"Jika anda membutuhkan sesuatu, Nona bisa memanggil saya."

.
.
.

Suara derum mobil menyambut di pekarangan, membuat Kate yang awalnya sedang bermain ponsel sontak langsung mengalihkan pandangannya.

Dengan senyum ceria Kate langsung melompat dari posisi duduknya diatas kasur. Melupakan ponselnya yang dibuang entah kemana, gadis itu langsung berlari menuju jendela.

Dilihatnya Nueng yang baru turun dari mobil bersama Palm di belakangnya. Kate melompat saking girangnya.

Akhirnya seseorang yang sangat ia nantikan datang. Kate tersenyum senang.

"Nueng!!"

Kate berlari menuruni tangga ketika Nueng baru saja menginjakkan kakinya di rumah mewah itu. Membuat Nueng terkejut melihat kondisi gadis itu.

"Astaga!" Nueng langsung menangkap tubuh gadis itu yang langsung menubruk masuk kedalam dekapannya.

"Kenapa berlarian seperti itu?" Nueng mengelus bahu Kate dengan lembut, lalu melepaskan pelukan gadis itu dan menatap wajah Kate yang tampak pucat.

"Apa kau sakit?" tanya Nueng sedikit khawatir melihat bagaimana kondisi gadis itu.

Wajah yang pucat, kantung mata yang menghitam, juga suhu tubuhnya yang panas. Apalagi Kate hanya memakai kimono tipis yang membalut tubuhnya.

"Hanya sedikit demam saja, Nueng."

Nueng menatap gadis itu dengan helaan nafas kecil. Lalu melepas Jas nya dan memakaikannya pada Kate yang tidak memakai pakaian tebal padahal suhu tubuhnya sedang panas.

"Kenapa tidak istirahat saja jika sedang sakit? Apa kau sudah minum obat?"

"Aku merindukanmu..." ucap Kate lirih.

"Apa?" ulang Nueng karena tidak mendengar apa yang diucapkan oleh gadis itu.

"Tidak! Kamu belum makan, kan? Ayo kita sarapan bersama, aku sudah lapar karena menunggu mu pulang, Nueng." Kate langsung menarik laki-laki itu menuju meja makan. Dan Nueng yang ditarik seperti itupun hanya pasrah dan mengikuti Kate yang menariknya entah kemana.

Boss And Bodyguard [PondPhuwin]Where stories live. Discover now