BAB : Mine

1.1K 48 5
                                    

"Tuan! Anda yakin ingin melakukannya?" Nafas Palm terengah.

Didepannya seorang lelaki pucat
sedang mencumbunya penuh nafsu. Palm menggeram karena lehernya dicumbi dengan begitu ganas.

"Kau tidak mau?" Nueng menatap iris hitam pekat itu dengan mata sayunya. Hasratnya sudah diubun-ubun, tanggung jika ia menahannya. Lagipula ia dan Palm tidak bisa bercinta sepanjang waktu. Dan ini adalah kesempatan emas.

"Saya hanya takut jika Maggie dan Nona Kate akan mencari kita." Palm menatap teduh manik karamel favoritnya itu.

"Aku tidak peduli." Nueng mendorong Palm hingga laki-laki itu jatuh diatas ranjang dengan sprei berwarna putih polos.

Palm tersenyum. Ia membalik tubuh keduanya hingga membuat Nueng yang berada di bawah.

Kemeja berwarna navy itu dibuka dan dibuang ke sembarang arah. Palm mencium dada telanjang itu dengan penuh nafsu.

"Kedua gadis itu pasti sedang asik berbelanja di Mall tadi, aku sudah mengatur semuanya. Kita bisa menghabiskan waktu berdua."

Sorot mata Palm meredup. Ia menatap Nueng yang sedang terlentang dibawahnya itu dengan senyum yang terpatri diwajahnya.

"Anda sangat licik." puji Palm sebelum kembali mendaratkan ciuman di
daging kenyal itu.

Nueng memang bisa memanfaatkan kesempatan untuk mencuri waktu berdua bersama Palm. Ia mengatur semuanya, mengelabui kedua gadis itu agar memiliki kesenangan sendiri sementara ia dan Palm bersenggama.

"Kalian berdua bersenang-senanglah, aku dan Palm memiliki sedikit pekerjaan untuk diselesaikan. Kami akan menunggu kalian di hotel Sky setelah kalian selesai."

Palm dan Nueng kembali bercumbu. Keduanya saling menyesap penuh kenikmatan disetiap lekukan tubuh masing-masing. Palm membasahi bibirnya sendiri setelah bersilat lidah didalam rongga mulut Nueng.

Lelaki itu mendongakkan kepalanya sembari mendesah tertahan. Kejantanannya terbenam kedalam tubuh Nueng sepenuhnya, miliknya terjepit erat oleh dinding rektum yang seolah memakan tubuhnya ketika ia masuki.

"Oh...ini sangat gila." racau Palm disela-sela gempurannya.

Nueng menggigit jarinya sendiri guna meredam suaranya. Ia membusungkan dadanya kala Palm terus menubruk sweet spotnya didalam sana yang membuat miliknya ikut menegang.

"Kau sangat tampan, Palm." Nueng membelai wajah Palm dengan jemarinya. Palm menunduk dan kembali melumat bibir tipis yang seksi itu.

"Aku milikmu, Palm. Seluruh
tubuhku adalah milikmu!" Nueng melingkarkan tangannya di leher Palm, mendesah tertahan di sela
leher Palm membuat gairah lelaki
itu semakin membara.

Palm kehilangan kewarasannya. Ia begitu menikmati pergulatan panasnya bersama sang kekasih, sejenak melupakan semua beban yang dibawa Maggie padanya. Saat 
ini dunianya hanya penuh oleh Nueng, seorang laki-laki berparas pucat yang kewalahan oleh gempurannya.

Miliknya terus bergerak, menghujam tubuh bagian bawah Nueng tanpa henti.

Nueng terkulai lemas dengan dada membusung setelah pelepasan mereka yang kedua kalinya.

Boss And Bodyguard [PondPhuwin]Where stories live. Discover now