BAB : Hukuman

1.5K 101 5
                                    


"Tuan! Jangan seperti ini, lebih baik kita pulang sekarang. Tuan besar dan Nona Kate sudah menunggu anda."

Palm mencoba mendorong Nueng agar pergi dari pangkuannya, namun lelaki itu menolak dan menetap duduk dipahanya.

Nueng melingkarkan tangannya dileher Palm, memeluknya dengan erat seakan tak melepaskan pria Tan itu untuk pergi.

Nueng tertawa kecil, "Kalau saja dulu aku tak menyatakan perasaan ku, mungkin kita masih asik seperti dulu."

Nueng menatap Palm dengan sayu, ingatannya memutar beberapa tahun silam. Dimana Palm adalah seseorang yang hangat dan manis, memperlakukannya dengan begitu lembut meskipun Palm adalah bodyguardnya.

Masa-masa yang telah berlalu, membekas dengan baik diingatan lelaki manis itu. Menyisakan luka yang begitu dalam ketika Palm berpaling darinya, tepat ketika lelaki itu tahu bagaimana perasaan Nueng padanya.

Palm tak dapat menerimanya, fakta bahwa ia hanyalah seorang bodyguard membuatnya berjaga jarak dan menghapus semua perlakuan lembutnya pada sang majikan.

"Kau tahu? Aku sangat merindukanmu yang dulu, bagaimana kita masih tertawa
bersama, bepergian keberbagai tempat, dan minum bersama."

Tangan Nueng menyentuh pipi lelaki itu dengan lembut, mengusapnya dengan penuh kasih sayang.

"Dan sekarang kau telah berubah, tidak sama seperti beberapa tahun yang lalu."

Ingatannya kembali memutar, dimana mereka sedang minum pertama kali di bar mini milik Jake.

.

"Apa tidak masalah jika Tuan minum seperti ini? Bagaimana jika Tuan besar tahu?"

"Orang tua itu tidak akan tahu jika kau tidak memberi tahunya."

Nueng menyodorkan sebotol bir pada Palm, "Ayo, minum bersamaku."

Palm menggeleng, "Tidak, Tuan. Saya harus mengawasi Tuan, bagaimana saya bisa melakukan pekerjaan saya jika saya juga mabuk nantinya?"

Mendengar penolakan dari bodyguard nya itu Nueng mendengus, lalu memaksakan Palm untuk menerima bir darinya.

"Jangan terlalu bekerja dengan keras, kau bisa bersikap lebih santai jika bersamaku. Ini! Ayo, minumlah!"

Palm mengangguk dengan ragu, ia menerima uluran botol bir dari Nueng dan meneguknya dengan pelan.

"Tapi Tuan, kita masih belum cukup dewasa untuk minum seperti ini." Palm hampir meludah karena merasakan bir yang begitu pahit dan membakar rongga mulutnya.

Nueng tertawa, "Kita sudah berusia delapan belas tahun, polisis tidak akan menangkap kita."

Palm pertama kalinya minum minuman beralkohol, sedikit terkejut mengetahui rasa minuman itu. Berbeda dengan Nueng yang merupakan seorang pecandu minuman keras.

"Jangan menganggap ku sebagai majikanmu, anggaplah aku sebagai temanmu, Palm."

"Tapi Tuan, anda adalah majikan saya. Bagaimana saya bisa menganggap anda adalah teman saya. Itu sangat berbeda!" Sanggah Palm yang tidak setuju dengan Nueng.

"Baiklah kalau begitu. Maka ini adalah perintah, aku sebagai majikanmu memerintahmu untuk menjadi temanku. Bisa, kan?" Nueng tersenyum miring, kali ini Palm tak dapat menolaknya lagi.

Palm menghembuskan nafas kecil, ia mengangguk setuju membuat Nueng kembali tersenyum. "Baiklah, Tuan."

.

Boss And Bodyguard [PondPhuwin]Onde histórias criam vida. Descubra agora