BAB : Gila

1.2K 88 7
                                    


Nueng bangun dengan rasa sakit disekujur tubuhnya, terutama dikepala.

Ia bangkit sembari memegangi kepalanya yang terasa nyeri. Matanya terasa berkunang-kunang dan lidahnya menjadi sangat pahit.

Pintu kamarnya dibuka, Kate dengan seragam kuliahnya masuk sembari membawa semangkuk sup ayam dan air jeruk.

"Makanlah dulu, Nueng. Ini untuk meredakan efek mabuk."

Nueng melirik Kate dengan tatapan tidak minat, "Aku tidak suka air jeruk."

"Tapi ini untuk kebaikanmu juga, makanlah."

Kate memaksa Nueng untuk menerima nampan tersebut, dengan berat hati Nueng menerimanya dengan perasaan dongkol.

Gadis itu tersenyum menatap Nueng yang meminum air jeruk itu sedikit demi sedikit. Ia menatap ruangan kamar Nueng yang terlihat seperti kapal pecah, tentu saja karena ulah Nueng semalam.

"Aku akan menyuruh maid untuk membereskan kamarmu, kamu bisa mandi dan bersiap untuk kuliah nanti. Oh iya, jangan lupa habiskan sup ayamnya, aku membuatnya dengan susah payah untukmu."

"Hm."

Kate tersenyum tipis, sepertinya Nueng melupakan kejadian semalam. Syukurlah, jadi ia tidak akan canggung karena hal itu.

"Kate."

"Iya?"

Nueng menghentikan aktivitas makannya, ia menatap Kate dengan datar. "Lain kali jangan terlalu baik padaku, itu hanya akan menyakitimu. Ingat! Kita hanya dijodohkan, jangan berharap lebih bahwa aku akan membalas perasaanmu."

Kate tersenyum paksa, "Baiklah."

Meskipun hatinya terasa sakit, Kate mencoba untuk tersenyum dan terlihat baik-baik saja.

Meskipun ia tahu bahwa Nueng tidak menyukainya, namun ia berharap suatu saat nanti lelaki itu akan mengubah hatinya dan dapat menerimanya.

Setidaknya memperlakukannya dengan lebih baik.

.
.
.
.

"Hei Palm!"

"Nona Kate! Apakah anda memerlukan sesuatu?"

"Apakah dirumah ini tidak ada Maid?"

Kate sendiri agak bingung, rumah sebesar ini namun ia tidak menemukan maid sama sekali. Selama ia tinggal dirumah ini, ia hanya beberapa kali saja melihat maid. Itupun ketika mereka sedang membersihkan rumah atau memasak saja.

"Ada, Nona. Namun Tuan Pipop sudah mengatur bahwa Maid hanya akan bekerja diwaktu tertentu saja, selebihnya mereka akan pulang kerumah masing-masing. Apakah Nona membutuhkan sesuatu?"

Kate mengangguk paham, "Aku memerlukan Maid untuk membereskan kamar Nueng yang kacau, sebenernya aku ingin membereskannya sendiri tapi mengingat betapa hancurnya kamar Nueng aku berpikir untuk menyuruh Maid saja."

"Kamar Tuan Nueng? Apakah Tuan Muda semalam mabuk lagi?"

"Iya, darimana kamu tahu? Bukankah semalam tidak ada dirumah?"

"Ketika Tuan Muda mabuk, maka ia akan menghancurkan seisi kamarnya dan barang-barang yang ia temui. Itu adalah kebiasaannya."

Palm telah bersama Nueng bertahun-tahun jadi ia sudah hafal kebiasaan lelaki itu ketika mabuk.

Ketika mabuk, Nueng menjadi seseorang dengan pribadi yang berbeda. Menjadi lebih lembut dan manis, apalagi ketika bersama dengan Palm.

Nueng menjadi kucing yang lemah.

"Begitu, ya? Eum apakah ia tidak suka air jeruk? Tadi pagi aku membuatkannya sup ayam dan air jeruk."

Palm tersenyum tipis, "Tuan Muda tidak pernah mencobanya, maka dari itu ia tidak menyukainya. Tuan Muda adalah tipikal orang yang tidak menyukai segala sesuatu yang tidak pernah ia rasakan, namun akan bagus baginya jika mencoba sesuatu yang baru."

Boss And Bodyguard [PondPhuwin]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum